TUMPUAN KESIMPULAN DAN SARAN

MODUL STATIKA DAN TEGANGAN 125

B. JENIS KONSTRUKSI

Ada dua jenis konstruksi, yaitu konstruksi statis tertentu dan konstruksi statis tak tentu. Pada konstruksi statis tertentu, besarnya reaksi dan momen dapat ditentukan dengan persamaan keseimbangan. Sedangkan pada konstruksi statis tak tentu, tidak cukup diselesaikan dengan syarat keseimbangan dan masih perlu diselesaikan dengan Persamaan DeformasiDisplacement. Untuk mempermudah dan mempercepat dalam menentukan jenis konstruksi dapat digunakan persamaan sebagai berikut ; Keterangan: R = Jumlah reaksi yang akan ditentukan B = Jumlah batang Bila terdapat R B+2, berarti konstruksi statis tak tentu. Contoh: Konstruksi Sendi dan Rol seperti pada gambar dibawah ini ; Diminta: menetukan jenis konstruksinya Jawab: Pada konstruksi Sendi dan Rol terdapat tiga buah gaya yang harus ditentukan, sedangkan jumlah batang = 1, menurut persamaan diatas, R = B + 2 = 1 + 2 = 3, R = 3 cocok . Jadi konstruksi sendi dan rol statis tertentu. R = B+2 MODUL STATIKA DAN TEGANGAN 126

C. GAYA NORMAL DAN BIDANG GAYA NORMAL

NORMAL DIAGRAM = ND Gaya normal adalah gaya yang garis kerjanya berimpit atau sejajar dengan sumbu batang. Bidang gaya normal adalah bidang yang menggambarkan besarnya gaya normal pada setiap titik. Penggambaran Bidang Gaya Normal Untuk menggunakan bidang N, perlu diperhatikan letak tumpuan sendi dan tumpuan rolnya. Tumpuan rol tidak dapat menahan gaya sejajar dengan rolnya rol tidak dapat menahan gaya horizontal . Jadi gaya normal hanya terjadi pada bagisn balok antara tumpuan sendi dan tempat gaya horizontal bekerja, bagian antara tumpuan dan titik pegang gaya horizontal tidak mengalami gaya normal. Dalam persoalan diatas, gaya normal yang terjasi adalah sebesar A h pada titik A dan sebesar P h pada titik C, sedangkan antara A dan C besar gaya normal sama di A atau C. Gaya normal tersebut adalah gaya tekan, karena arah gaya A h menuju titik tumpu.

D. GAYA MELINTANG DAN BIDANG GAYA MELINTANG

SHEAR FORCE DIAGRAM = SFD Gaya melintang adalah gaya yang bekerja tegak lurus dengan sumbu batang. Bidang gaya melintang adalah bidang yang menggambarkan besarnya gaya melintang pada setiap titik. Penggambaran Bidang Gaya Melintang Bidang D Sebelum menggambar bidang D, terlebih dahulu membuat “garis referensi” yaitu garis mendatar sejajar sumbu balok. MODUL STATIKA DAN TEGANGAN 127 Setelah selesai melukis, kemudian memberi tanda positif pada bidang D yang terletak di atas garis referensi dan seballiknya diberi tanda negatif bila berada dibawah garis referensi. Gambar 30. Gambar Bidang D

E. MOMEN DAN BIDANG MOMEN

BENDING MOMENT DIAGRAM = BMD Momen adalah hasil kali antara gaya dan jaraknya. Jaraknya disini adalah jarak yang tegak lurus dengan garis kerja gayanya. Bidang momen adalah bidang yang menggambarkan besarnya momen pada setiap titik. Gambar 31. Gambar Bidang M

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

Perbandingan hasil belajar biologi dengan menggunakan metode pembelajaran cooperative learning tipe group investigation (GI) dan think pair share (TPS)

1 5 152

IMPLEMENTASI METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

0 6 183

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VII Smp Islamiyah Ciputat : penelitian tindakan kelas di SMP Islamiyah Ciputat

0 8 0

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MEMBUAT HIASAN BUSANA MENGGUNAKAN MODEL KONVENSIONAL DENGAN GROUP INVESTIGATION DI SMK

0 12 181

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PAI di SMP N 3 Tangerang Selatan

1 7 202

Pemanfaatan Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode Group Investigation (Gi) Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Diklat Perhitungan Statika Bangunan Kelas X Tkk Smk Negeri 5 Sur

0 5 173

PERBANDINGAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ANTARA MENGGUNAKAN METODE CARD SORT DENGAN METODE CERAMAH BERVARIASI PADA MATA PELAJARAN KONSTRUKSI BANGUNAN KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK NEGERI 5 SURAKARTA.

0 0 19

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PRESTASI BELAJAR ILMU STATIKA DAN TEGANGAN SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI 1 PAJANGAN.

0 3 1

STUDI KOMPARASI ANTARA MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) DENGAN METODE EKSPOSITORI TERHADAP KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KONSTRUKSI BANGUNAN KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 7 SEMARANG -

0 0 85