Penyusunan Soal Penilaian Berbasis Kelas, serta mengisi Latihan

IPA SMP KK A 9 Kegiatan Pembelajaran 1 Pengukuran Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melakukan pengukuran, semua benda yang ada di alam semesta yang merupakan ciptaan Tuhan yang Maha Esa yang dapat diukur dengan alat ukur yang sesuai. Mengukur merupakan kegiatan ilmiah, tetapi sangat penting dalam kehidupan kita. Pada kajian topik pengukuran ini akan didiskusikan tentang konsep besaran, satuan, dan pengukuran. Di dalam kajian ini juga akan dijelaskan cara penggunaan beberapa alat ukur, sehingga ketika Anda selesai mengkaji topik ini memiliki keterampilan tentang pengukuran. Penguasaan topik ini sangat penting untuk guru-guru IPA SMP karena topik ini merupakan dasar pengetahuan dan keterampilan untuk dapat memahami topik-topik fisika lainnya. Penguasaan topik ini dapat dicapai jika guru mempelajarinya dengan kerja keras, profesional, kreatif dalam melakukan tugas sesuai instruksi pada bagian aktivitas belajar yang tersedia, disiplin dalam mengikuti tahap-tahap belajar serta bertanggung jawab dalam membuat laporan atau hasil kerja.

A. Tujuan

Setelah guru mempelajari modul ini dengan kerja keras, disiplin, jujur, kreatif, kerjasama dan tanggungjawab, diharapkan dapat memahami konsep besaran dan satuan, memahami satuan baku dan satuan tak baku, memahami pengertian dalam pengukuran dan memahami cara penggunaan berbagai alat ukur dalam fisika.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator pencapaian kompetensi yang harus ditunjukkan guru setelah mempelajari modul ini secara mandiri adalah sebagai berikut. 1. Menjelaskan konsep pengukuran. Kegiatan Pembelajaran 1 10 2. Membedakan besaran pokok dan besaran turunan. 3. Mengidentifikasi satuan baku dan tak baku 4. Menjelaskan prosedur pengukuran berbagai besaran pokok panjang, massa, waktu. 5. Menjelaskan prosedur pengukuran berbagai besaran turunan.

C. Uraian Materi

1. Pengukuran a. Pengertian Mengukur

Alat yang harus kita gunakan untuk menentukan panjang atau lebar sebuah meja adalah meteran. Misalkan kita telah melakukan pengukuran, dan diperoleh data panjang meja adalah 1,5 meter dan lebarnya 80 cm. Panjang 1,5 meter dan lebar 80 cm diperoleh dengan berdasarkan pada alat yang digunakan untuk mengukur panjang dan lebar dari meja tersebut. Kegiatan mengukur meja sebenarnya adalah membandingkan panjang atau lebar meja dengan alat ukur yang standar yang digunakan dalam pengukuran. Demikian juga jika kita menimbang massa sebuah benda dengan menggunakan neraca teknis atau timbangan. Massa benda sebenarnya dibandingkan dengan massa standar yang sudah ditetapkan. Berdasarkan kedua ilustrasi di atas, kita dapat mendefinisikan pengertian dari mengukur. Mengukur adalah membandingkan suatu besaran dengan sebuah satuan standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam setiap pengukuran kita harus selalu menggunakan alat ukur yang sesuai. Misalkan untuk mengukur panjang digunakan meteran, mengukur massa digunakan timbangan, mengukur gaya digunakan dinamometer, mengukur kecepatan atau kelajuan digunakan spedometer. b. Prosedur Pengukuran Pada saat kita melakukan pengukuran suatu besaran, kita dapat melakukan dengan dua prosedur pengukuran yang berbeda. Prosedur yang kita gunakan dalam suatu pengukuran sangat tergantung pada obyek yang sedang kita ukur. IPA SMP KK A 11 Adapun prosedur pengukuran yang dapat digunakan dalam pengukuran adalah sebagai berikut: 1 Pengukuran Tunggal Pengukuran tunggal adalah pengukuran yang dilakukan hanya satu kali terhadap satu obyekbenda kerja. Untuk menuliskan hasil pengukuran tunggal, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. X = x ±  x  x = 0,5 . NST Dimana : NST adalah nilai skala terkecil dari alat ukur yang digunakan dalam pengukuran tersebut. 2 Pengukuran Berulang Pengukuran berulang adalah pengukuran yang dilakukan beberapa kali terhadap satu obyekbenda kerja atau terhadap beberapa obyekbenda kerja identik. Untuk menuliskan hasil pengukuran berulang, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. a Tentukan nilai rata-rata b Tentukan beda harga rata-rata atau kesalahan mutlak setiap pengukuran:  x 1 =  x – x 1   x 2 =  x – x 2  c Tentukan kesalahan mutlak rata-rata  x 1 +  x 2 +  x 3 + …… . K mutlak rata-rata = N d Tentukan hasil pengukuran sebenarnya : x = x   x x e K relatif = x Kegiatan Pembelajaran 1 12 f K persen = K relatif X 100 g Ketelitian Pengukuran = 100 -- K persen Misalkan kita melakukan 10 kali pengukuran terhadap satu benda kerja, data yang kita peroleh ditunjukkan di bawah ini. Pengukuran Hasil Pengukuran Rata-rata Beda Harga Rata-rata 1 x 1 = 30,50 X = 0,58  x 1 = 0,08 2 x 2 = 30,62  x 2 = 0,04 3 x 3 = 30,59  x 3 = 0,01 4 X 4 = 30,58  x 4 = 0,00 5 X 5 = 30,61  x 5 = 0,03 6 X 6 = 30,59  x 6 = 0,01 7 X 7 = 30,54  x 7 = 0,04 8 X 8 = 30,60  x 8 = 0,02 9 X 9 = 30,56  x 9 = 0,02 10 X 10 = 30,62  x 10 = 0,04 Jika pengerjaanpengolahan data pengukuran sesuai dengan langkah- langkah di atas, kita akan memperoleh hasil sebagai berikut: a Nilai rata-rata : x = 30,58 b Beda harga rata-rata atau kesalahan mutlak untuk setiap hasil pengukuran:  x 1 =  x – x 1   x 2 =  x – x 2  c Kesalahan mutlak rata-rata  x 1 +  x 2 +  x 3 + …… . K mutlak rata-rata = n 0,08 + 0,04 + 0,01 + 0,00 + 0,03 + 0,01 + 0,04 + 0,02 + 0,02 + 0,04 K mtk rata = 10 0,29 K mtk rata = 10 K mutlak rata = 0,029 d Hasil pengukuran sebenarnya : x = 30,58  0,029