Sel Sistem Organisasi Kehidupan dari Sel Hingga Organisme

IPA SMP KK A 143 Gambar 52. Kloroplas dan bagian-bagiannya Reece J.B., et.al., 2014 d Peroksisom Mitokondria dan kloroplas sering ditemukan di dekat peroksisom. Peroksisom pada sel manusia memiliki diameter sekitar 500 nm dengan matriks yang berisi berbagai protein yang berkaitan dengan berbagai fungsi metabolisme. Dinamakan peroksisom karena organel tersebut bertanggung jawab atas konversi molekul yang sangat reaktif yaitu hidrogen peroksida H 2 O 2 , yang terbentuk dari reaksi yang terjadi didalam mitokondria. Hidrogen peroksida akan diubah menjadi molekul air dan oksigen. 2H 2 O 2 → 2H 2 O + O 2 Reaksi ini dibantu oleh enzim yang disebut katalase, yang kadang- kadang membentuk kristal dalam peroksisom. Katalase adalah enzim katalis protein yang meningkatkan laju reaksi kimia. Pada manusia, peroksisom terutama berhubungan dengan metabolisme lemak. Jika dilihat dari struktur dan juga kelengkapan organelnya, terdapat perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan. Secara umum, perbedaannya yaitu sel tumbuhan memiliki dinding sel dan kloroplas, sedangkan pada sel hewan tidak ada. Perbedaan kedua jenis sel ini dapat Anda perhatikan pada gambar berikut. Kegiatan Pembelajaran 4 144 Gambar 53. Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan sumber: https:www.thoughtco.com

b. Jaringan

Tubuh manusia tersusun atas triliunan sel yang memiliki banyak ciri-ciri dasar yang sama, tetapi mereka berbeda dalam hal ukuran, struktur, dan fungsi. Oleh karena itu tidak ada sel yang dikelompokan secara sembarangan di dalam tubuh. Sekelompok sel yang memiliki struktur sama dan bekerja bersama-sama untuk menghasilkan aktivitas tertentu disebut jaringan. Selanjutnya sekelompok jaringan yang bergabung untuk menghasilkan satu atau lebih fungsi tertentu disebut organ. Jaringan dikelompokkan ke dalam empat jenis jaringan utama, yaitu: 1 epitel, 2 penghubung connective, 3 otot, dan 4 saraf. 1 Jaringan Epitel Epitel adalah lembaran sel yang menutupi permukaan tubuh dan melapisi rongga internal seperti paru-paru dan usus. Bentuk sel epitel bermacam-macam, yaitu silinder, kubus, atau pipih, yang tersusun selapis, berlapis, atau berlapis semu. Epitel di dalam dinding bagian dalam usus berupa sel silinder selapis, memiliki mikrovili yang memperluas permukaan sehingga fungsi penyerapannya menjadi optimal. Banyak dari sel-sel epitel saluran napas, misalnya lapisan epitel trakea dan bronkiolus, memiliki silia pada permukaannya. Silia atau rambut getar berfungsi untuk menangkap kotoran yang masuk IPA SMP KK A 145 bersama udara agar tidak masuk ke dalam paru-paru dan mengeluarkannya bersama dengan lendir dari paru-paru. Gambar 54. Contoh jaringan epitel pembuluh darah berbentuk pipih selapis Thouin,L.G., 2002 2 Jaringan Penunjang Jaringan penunjang merupakan jaringan yang berfungsi untuk memberikan dukungan bagi jaringan lain di dalam tubuh. Yang termasuk jaringan penunjang adalah jaringan ikat, rangka, dan darah. Tidak seperti jaringan lainnya, jaringan penunjang terbentuk dari sel- sel yang berada tersebar dalam matriks ekstraseluler. Matriks ekstraselular tersebut dapat berbentuk serat-serat yang tertanam dalam suatu cairan, struktur seperti agar-agar, atau padat. a Jaringan Ikat Jaringan ikat dapat dibedakan menjadi jaringan ikat longgar, jaringan ikat padat, dan jaringan lemak adiposa. Jaringan ikat longgar terdiri atas matriks yang mengandung macam-macam sel dan serabut. Fungsi dari jaringan ikat longgar ini untuk menghubungkan berbagai jaringan, misalnya kulit dengan struktur yang ada di bawahnya. Kegiatan Pembelajaran 4 146 Gambar 55. Diagram jaringan ikat sumber: http:www.mhhe.com Di dalam matriks jaringan ikat longgar terdapat berbagai jenis sel dan serat. Sel-sel yang terdapat dalam jaringan ikat longgar ini yaitu fibroblas, yang mensekretkan serat-serat protein, dan makrofag, yang berfungsi memakan partikel asing atau sel-sel mati melalui proses fagositosis. Serat yang terdapat pada jaringan ikat longgar ini ada tiga jenis, yaitu serat kolagen yang bersifat kuat namun fleksibel, serat retikular yang menghubungkan dengan jaringan tetangga, dan serat elastik yang membuat jaringan menjadi elastis Gambar 55. Jaringan ikat padat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu jaringan ikat kolagen dan jaringan ikat elastis. Matriks jaringan ikat kolagen terbentuk dari serat kolagen yang padat, contohnya adalah tendon yang melekatkan otot dengan tulang. Matriks jaringan ikat elastis terbentuk dari serat elastik, contohnya pada ligamen yang mengikat tulang-tulang dalam persendian. Jaringan lemak adiposa merupakan jaringan ikat longgar yang terspesialisasi untuk menyimpan cadangan lemak dalam sel adiposa yang tersebar dalam suatu matriks. Jaringan adiposa ini IPA SMP KK A 147 berfungsi sebagai pelindung tubuh, penahan panas, dan tempat penyimpanan cadangan energi dalam bentuk molekul lemak. b Rangka Rangka berfungsi sebagai penyokong tubuh dan juga alat pergerakan sekunder. Matriks dari rangka ini lebih keras jika dibandingkan dengan jaringan penunjang yang lain. Terdapat dua jenis jaringan rangka, yaitu tulang rawan dan tulang keras. Tulang rawan mengandung serat kolagen yang tertanam dalam matriks yang disebut dengan chondroitin sulfate, suatu kompleks protein-karbohidrat yang lentur. Sel yang disebut kondrosit mensekresikan serat kolagen dan matriks chondroitin sulfate, yang keduanya membuat tulang rawan ini kuat dan fleksibel. Tulang rawan dikelompokan menjadi tiga, yaitu tulang rawan hialin, elastis, dan fibrosa. Tulang keras mempunyai matriks yang terbentuk dari 70 garam- garam anorganik terutama kalsium sulfat dan 30 zat organik lainnya terutama serat kolagen. Komposisi tersebut memberikan sifat tulang ini lebih keras dari jaringan lainnya. Sel pembentuk tulang disebut osteoblas, yang mensekresikan bahan organik dan garam fosfat serta karbonat. Jaringan tulang keras ini ada dua jenis, yaitu tulang kompak dan tulang spons.