Alat Ukur Besaran Turunan Jangka Sorong

Kegiatan Pembelajaran 1 26 berdasarkan ketelitian yang dimilikinya. Perbedaan ketelitian dari jangka sorong ditentukan oleh pembagian skala noniusnya. 2 Jenis-jenis Jangka Sorong Analog Jangka sorong yang ada terdiri dari 3 macam. Mari kita perhatikan secara cermat perbedaan ketelitian yang dimiliki oleh setiap jangka sorong analog. a Jangka sorong ketelitian 0,1 mm Gambar 16. Jangka sorong dengan ketelitian 0,1 mm Ciri jangka sorong yang memiliki ketelitian 0,1 mm, skala noniusnya dibagi menjadi 10 bagian. b Jangka sorong ketelitian 0,05 mm Gambar 17. Jangka sorong dengan ketelitian 0,05 mm IPA SMP KK A 27 Ciri jangka sorong yang memiliki ketelitian 0,05 mm, skala noniusnya dibagi menjadi 20 bagian. c Jangka sorong ketelitian 0,02 mm Gambar 18. Jangka sorong dengan ketelitian 0,02 mm Ciri jangka sorong yang memiliki ketelitinan 0,02 mm, skala noniusnya dibagi menjadi 50 bagian. Karena adanya perbedaan ketelitian jangka sorong, sebelum melakukan pengukuran dengan menggunakan jangka sorong, guru hendaknya mengingatkan siswa untuk selalu memperhatikan ketelitian dari jangka sorong yang digunakan karena hal tersebut akan menentukan ketepatan suatu hasil pengukuran. Kegiatan Pembelajaran 1 28 3 Cara Menggunakan Jangka Sorong a Letakkan benda yang akan diukur pada rahang jangka sorong. b Gerakan batang geser sehingga benda benar-benar terjepit oleh rahang jangka sorong. c Putar pengunci jangka sorong supaya benda tidak bergeser lagi. d Nyatakan penunjukkan skala utama dalam milimeter. e Amati skala utama yang paling dekat dengan titik nol dari nonius. f Amati dengan cermat skala nonius yang paling berimpitan dengan skala utama. g Dimensi panjang benda diameter atau ketebalan benda adalah jarak skala utama ke titik nol nonius ditambah jumlah garis skala nonius dari nol sampai skala nonius yang paling berimpitan dengan skala utama. Contoh : Tentukan hasil pengukuran dari setiap jangka sorong yang ditunjukkan gambar berikut ini Hasil pengukuran ke-1: jangka sorong ketelitian 0,1 a Menghitung secara langsung: Diameter benda = 24 mm + 0,6 mm = 24,6 mm b Perhitungan dengan pengalian ketelitian: Diameter benda = 24 mm + 6 0,1 mm = 24 mm + 0,6 mm = 24,6 mm IPA SMP KK A 29 Hasil pengukuran ke-2: jangka sorong ketelitian 0,05 a Menghitung secara langsung: Diameter benda = 16 mm + 0,35 mm = 16,35 mm b Perhitungan dengan pengalian ketelitian: Diameter benda = 16 mm + 7 0,05 mm = 16 mm + 0,35 mm = 16,35 mm Hasil pengukuran ke-3: jangka sorong ketelitian 0,02 a Menghitung secara langsung: Diameter benda = 3 mm + 0,7 + 0,06 mm = 3,76 mm b Perhitungan dengan pengalian ketelitian: Diameter benda = 3 mm + 38 0,02 mm = 3 mm + 0,76 mm = 3,76 mm

b. Mikrometer Sekrup

Dibandingkan dengan jangka sorong, mikrometer sekrup mempunyai ketelitian yang lebih baik. Ketelitian mikrometer adalah 0,01 milimeter. Adapun jenis- jenis mikrometer sekrup dapat dibedakan menjadi mikrometer sekrup analog dan mikrometer sekrup digital. Kegiatan Pembelajaran 1 30 Adapun bentuk kedua mikrometer sekrup tersebut ditunjukkan pada gambar berikut ini. Gambar 19. Mikrometer sekrup 1 Bagian-bagian dari Mikrometer Sekrup Adapun bagian-bagian dari mikrometer sekrup ditunjukkan pada gambar berikut ini. Gambar 20. Bagian-bagian mikrometer sekrup 2 Cara Menggunakan Mikrometer Sekrup a Letakkan benda yang akan diukur pada rahang mikrometer sekrup IPA SMP KK A 31 b Putar skala pemutar kasar atau skala monius sampai rahang putar tepat mengenai benda. c Putar pemutar halus sampai terdengan suara “klik”, hentikan pemutaran jika suara “klik” sudah terdengar. d Putar pengunci mikrometer sekrup supaya benda tidak bergeser lagi. e Amatihitung skala utama yang paling dekat dengan skala putar nonius. f Amati dengan cermat skala nonius yang paling berimpitan dengan skala utama. g Dimensi panjang benda ketebalan benda adalah jarak skala utama ke titik nol nonius ditambah jumlah garis skala nonius dari nol sampai skala nonius yang paling berimpitan dengan skala utama. Contoh : Tentukan hasil pengukuran dari setiap mikrometer sekrup yang ditunjukkan gambar berikut ini Hasil pengukuran ke-1: a Menghitung secara langsung: Diameter benda = 6,50 mm + 0,21 mm = 6,71 mm b Perhitungan dengan pengalian ketelitian: Diameter benda = 6,50 mm + 21 0,01 mm = 6,50 mm + 0,21 mm = 6,71 mm Kegiatan Pembelajaran 1 32 Hasil pengukuran ke-2: a Menghitung secara langsung: Diameter benda = 16,50 mm + 0,23 mm = 16,73 mm b Perhitungan dengan pengalian ketelitian: Diameter benda = 16,50 mm + 23 0,01 mm = 16,50 mm + 0,23 mm = 16,73 mm

c. Neraca Teknis

Neraca teknis dapat digunakan untuk menentukan massa suatu benda. Di laboratorium fisika biasanya ada dua tipe neraca teknis; yaitu neraca teknis tiga lengan dan neraca teknis empat lengan. Kedua neraca teknis ini mempunyai kapasitas menimbang massa yang berbeda. Neraca teknis empat lengan mempunyai kapasitas 2610 gram; sedangkan neraca tekis tiga lengan mempunyai kapasitas 311 gram. Adapun bentuk kedua neraca teknis tersebut ditunjukkan pada gambar berikut ini. 15