Umpan Balik dan Tindak Lanjut Pembahasan LatihanTugas Kasus

Kegiatan Pembelajaran 3 56 6 Membuat kelompok heterogen dan menempatkan peserta didik yang bermasalah dengan peserta didik yang memiliki sikap yang lebih empati sehingga dapat membantu temannya saat kondisi fisik dan mentalnya sedang kurang baik. 7 menggunakan pembelajaran atau tema yang memfasilitasi tumbuhnya sifat empati, saling menolong dan menghargai, misalnya teknik-teknik dalam cooperative learning. IPA SMP KK A 57 Kegiatan Pembelajaran 4 Kecerdasan Emosi dan Perkembangan Sosial Menurut Gardner, untuk meraih sukses diperlukan kecerdasan dalam spektrum yang luas yaitu kecerdasan majemuk diantaranya kecerdasan intrapersonal yang sudah menyentuh aspek emosional. Manusia adalah mahluk sosial, tetapi sifat- sifat sosial tidak dibawa sejak lahir. Sifat-sifat sosial diperoleh melalui proses belajar melalui interaksi dengan lingkungan sosial. Belajar menjadi pribadi sosial tidak diperoleh dalam waktu singkat tetapi melalui kerja keras, disiplin, dan pantang menyerah. Berdasarkan karakteristik materinya, pembelajaran topik ini sekaligus membelajarkan banyak nilai PPK dalam lima dimensi.

A. Tujuan

Setelah melaksanakan pembelajaran, Anda diharapkan dapat memahami konsep perkembangan aspek sosial dan kecerdasan emosi; identifikasi perkembangan kecerdasan emosi dan keterampilan perilaku sosial; serta implementasinya dalam pembelajaran.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator pencapaian kompetensi yang diharapkan adalah sebagai berikut. 1. Menjelaskan perkembangan kecerdasan emosi peserta didik. 2. Mendeskripsikan ciri-ciri kecerdasan emosi peserta didik. 3. Mengidentifikasi kecerdasan emosi peserta didik. 4. Menjelaskan proses perkembangan sosial peserta didik. 5. Mendeskripsikan ciri-ciri perilaku sosial peserta didik 6. Mengidentifikasi perilaku sosial peserta didik. 7. Menentukan kegiatan pembelajaran yang memfasilitasi pengembangan kecerdasan emosi. 8. Menentukan kegiatan pembelajaran yang memfasilitasi pengembangan perilaku sosial peserta didik Kegiatan Pembelajaran 4 58 C. Uraian Materi 1. Perkembangan Emosi Emosi dapat didefinisikan sebagai suatu suasana yang kompleks dan getaran jiwa yang menyertai atau muncul sebelumsesudah terjadinya perilaku Makmun, 2009:114. Emosi tidak hanya melibatkan perasaan dan pikiran, aspek biologis dan psikologis, namun disertai serangkaian tindakan. . Aspek perilaku dari suatu emosi ada tiga variabel, yaitu situasi yang menimbulkan emosi, perubahan-perubahan fisologis yang terjadi dalam diri individu yang mengalami emosi, dan respon atau reaksi individu yang menyertai emosi. Menurut Hurlock 2003:213 perkembangan emosi dipengaruhi oleh faktor kematangan dan faktor belajar, tetapi faktor belajar lebih penting, karena belajar merupakan faktor yang lebih dapat dikendalikan. Terdapat berbagai cara dalam mengendalikan lingkungan untuk menjamin pembinaan pola-pola emosi yang diinginkan, orang tua dan guru dapat membantu anak untuk memiliki pola reaksi emosi yang diinginkan melalui pengajaran dan bimbingan. a. Pengendalian Emosi Untuk dapat melakukan penyesuaian sosial yang baik, peserta didik harus mampu mengendalikan emosi dengan baik. Anak harus belajar mengekspresikan emosi dengan cara yang dapat diterima secara sosial. Menurut Hurlock 2003:231 mengendalikan emosi adalah mengarahkan energi emosi ke saluran ekspresi yang bermanfaat dan dapat diterima secara sosial. Dalam mengendalikan emosi, anak harus belajar bagaimana cara menangani rangsangan yang membangkitkan emosi dan bagaimana cara mengatasi reaksi yang biasa menyertai emosi. b. Karakteristik Aspek Emosi Remaja Awal Menurut Yusuf 2006:9 masa remaja merupakan masa memuncaknya emosionalitas. Matangnya organ-organ reproduksi memengaruhi emosi atau perasaan-perasaan baru yang sebelumnya tidak pernah dialami, seperti perasaan cinta, rindu, dan keinginan untuk berkenalan lebih intim dengan lawan jenis. Perkembangan emosi pada masa remaja awal bersifat sensitif dan reaktif kritis yang sangat kuat terhadap berbagai peristiwa atau situasi sosial, emosi cenderung memuncak dan kurang stabil, emosinya sering bersifat negatif dan temperamental mudah marahtersinggung, atau mudah sedihmurung. Kondisi IPA SMP KK A 59 ini terutama pada remaja yang hidup di lingkungan yang tidak harmonis khususnya lingkungan keluarga. Reaksi-reaksi dan ekspresi-ekspresi emosi yang masih labil dan belum terkendali seperti pernyataan marah, gembira dan kesedihannya mungkin masih dapat berubah-ubah silih berganti dalam tempo yang cepat. Dengan demikian penting sekali memberikan bimbingan untuk meningkatkan kemampuan pengendalian emosi peserta didik yang diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran.

c. Kecerdasan Emosi Konsep kecerdasan emosi semakin popular dan meluas serta menyadarkan

masyarakat tentang pentingnya kecerdasan emosi dalam mencapai keberhasilan. Hal itu terjadi setelah Goleman menerbitkan buku Emotional Intelligence tahun 1995. Kecerdasan emosi memiliki peran yang penting dalam pendidikan, maupun dunia kerja bahkan ke semua bidang kehidupan yang melibatkan hubungan antarmanusia. Menurut Goleman 1997:57 setiap orang tentu memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam wilayah kecerdasan emosi, mungkin beberapa orang yang amat terampil dalam menangani kecemasan sendiri akan tetapi sulit mengatasi rasa marah. Remaja yang memiliki kecerdasan emosi yang tinggi cenderung memiliki semangat belajar yang tinggi dan disukai oleh teman-temannya. Kecerdasan emosional bukan lawan dari kecerdasan intelektual, tapi kedua kecerdasan tersebut saling berinteraksi secara dinamis. Untuk menguasai materi pelajaran atau prestasi akademik dibutuhkan kecerdasan kognitif atau intelektual. Namun untuk mengoptimalkan potensinya serta keberhasilan dalam berbagai setting kehidupan diperlukan kecerdasan emosional, sosial, dan spiritual. Menurut Goleman 1997:57 setiap orang tentu memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam wilayah kecerdasan emosi, mungkin beberapa orang yang amat terampil dalam menangani kecemasan sendiri akan tetapi sulit mengatasi rasa marah. Kecerdasan emosional memiliki lima wilayah utama, yaitu sebagai berikut ini. 1 Mengenali emosi diri, yaitu mengenali perasaan saat perasaan itu muncul merupakan dasar dari kecerdasan emosi yang melandasi terbentuknya