Kegiatan Pembelajaran 5
96
3 Jelaskan bahwa setiap orang memiliki hak yang sama untuk dihormati sehingga saling menghormati haruslah menjadi akhlak yang dimiliki
oleh setiap peserta didik.. e. Hal lain yang dapat dilakukan Bu Nani adalah sebagai berikut ini.
1 Jelaskan bahwa salah dan gagal adalah bagian dari pembelajaran karenanya tidak ada alasan untuk takut mencoba. Beri semangat untuk
berani mencoba. 2 Bekerja sama dengan guru Agama untuk menguatkan pemahaman
dan jika diperlukan bersama dengan guru Agama membuat program bantuan.
IPA SMP KK A
97
Kegiatan Pembelajaran 6 Sikap dan Kebiasaan Belajar
Sikap dan kebasaan belajar yang terbentuk dengan baik mendukung pencapaian tujuan pembelajaran lebih mudah. Guru perlu berupaya secara sungguh-sungguh
memahami sikap dan kebiasaan belajar peserta didik yang menjadi asuhannya. Dengan informasi tersebut guru dapat menyesuaikan pembelajaran secara
kreatif agar tujuan pembelajaran bisa tercapai dengan baik. Melalui pembelajaran tersebut guru dapat memfasilitasi secara efektif pengembangan peserta didik
dengan sikap dan kebiasaan belajar yang belum terbentuk dengan baik.
A. Tujuan
Setelah melaksanakan pembelajaran dalam modul ini, peserta diklat diharapkan dapat:memahami ciri-ciri peserta didik yang memiliki sikap dan kebiasaan belajar
yang baik, mengidentifikasi sikap dan kebiasaan belajar peserta didik, serta menentukan pembelajaran yang memfasilitasi pengembangannya.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator pencapaian kompetensi yang diharapkan adalah sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan ciri-ciri sikap dan kebiasaan belajar peserta didik.
2. Mengidentifikasi sikap dan kebiasaan belajar peserta didik. 3. Menentukan kegiatan pembelajaran yang memfasilitasi pengembangan sikap
dan kebiasaan belajar peserta didik.
C. Uraian Materi
1. Sikap dan Kebiasaan Belajar
Belajar merupakan proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan pengalaman, bersifat positif dan ke arah yang lebih maju
Kegiatan Pembelajaran 6
98
daripada sebelumnya. Perubahan perilaku itu meliputi aspek kognitif, afektif maupun psikomotor, yang diwujudkan dalam bentuk perilaku baru seperti
keterampilan, sikap, kebiasaan, kecakapan dan pemahaman. Perubahan itu mungkin merupakan suatu penemuan informasi atau penguasaan keterampilan
yang telah ada, mungkin bersifat penambahan atau pengayaan dari informasi atau pengetahuan atau keterampilan yang sudah ada. Bahkan mungkin pula
merupakan menghilangkan perilaku tertentu yang tidak dikehendaki, misalnya menghilangkan kebiasaan menyontek, merokok, dsb. Makmun, 2009:157
Sikap belajar adalah kecenderungan peserta didik untuk melakukan atau tidak melakukan kegiatan belajar sebagai dampak dari pandangan dan perasaannya
terhadap kegiatan belajar Yusuf, 2006:116. Apabila siswa memiliki pandangan positif bahwa belajar itu penting untuk mengembangkan kualitas diri dan
merasa senang terhadap kegiatan belajar, maka peserta didik tersebut cenderung akan melakukan kegiatan belajar dengan sebaik-baiknya.
Sebaliknya, apabila memandang belajar itu tidak penting dan tidak menyenangkan, maka cenderung malas belajar.
Menurut Yusuf ,2006:117 kebiasaan belajar merupakan perilaku peserta didik yang relatif menetap dalam aktivitas belajarnya sebagai hasil pembiasaan atau
perilaku yang diulang-ulang .Sikap berbeda dengan kebiasaan, akan tetapi ada hubungan antara sikap dan kebiasaan, yaitu sikap mungkin sekali
dinyatakan dalam kebiasaan tingkah laku tertentu.
Sikap dan kebiasaan belajar merupakan perilaku peserta didik yang dilakukan secara berulang-ulang dan relatif menetap dalam kegiatan belajarnya, sebagai
dampak dari perasaan dan pandangannya terhadap belajar. Sikap dan kebiasaan belajar bisa positif maupun negatif, tergantung bagaimana perasaan
dan pandangannya terhadap kegiatan belajar. Dengan demikian sikap dan kebiasaan belajar merupakan hasil proses belajar melalui pembiasaan dan
proses kognitif, sehingga sikap dan kebiasaan belajar yang negatif dapat diubah atau dimodifikasi melalui proses belajar yang baru atau belajar kembali.
Berkaitan dengan hal itu, contoh guru dapat mengubah perasaan dan pandangannya terhadap belajar dengan memberikan informasi kepada peserta
diidik mengenai manfaat belajar, dan mengajarkan kembali dengan membangun
IPA SMP KK A
99
kebiasaan-kebiasaan yang baru dan lebih positif yang disertai dengan penguatan.
2. Pengaruh Sikap dan Kebiasaan Belajar terhadap Prestasi Belajar
Sikap dan kebiasaan belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar atau mencapai tujuan pembelajaran Makmun,
2009:165. Peserta didik yang memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif akan menunjukkan perilaku dalam kegiatan belajar secara efektif dan efisien,
baik dalam merencanakan kegiatan belajar dan mengikuti kegiatan belajar, memahami dan penguasaan materi.pelajaran, serta mempersiapkan untuk
mengikuti ulangan atau ujian. Perilaku tersebut dilakukan baik pada kegiatan di sekolah, di rumah maupun kegiatan kelompok.
Menurut Covey 2001:24 bahwa kebiasaan akan menjadikan seseorang sukses atau menghancurkannya, dan kebiasaan akan membentuk suatu karakter. Sikap
dan kebiasaan belajar yang positif akan membentuk karakter yang baik seperti rajin, tekun dan disiplin,. tangguh dalam menghadapi hal-hal yang
megganggu kegiatan belajar bila menghadapi kesulitan belajar, hambatan emosional, masalah remaja dan stress dan sebagainya, serta produktif,
begitu pula sebaliknya.. Sikap dan kebiasaan belajar tidak hanya mempengaruhi prestasi belajar, tetapi juga akan mempengaruhi karakter seseorang. Dengan
demikian guru seyogyanya membimbing peserta didik mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang positif atau efektif.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap dan Kebiasaan Belajar Sikap dan kebiasaan belajar dipengaruhi oleh faktor dalam diri dan di luar diri
peserta didik. Menurut Yusuf 2006 bahwa kebiasaan belajar dapat dipengaruhi oleh faktor interen dan ekstern dan dapat dikembangkan melalui latihan,
pemahaman, perasaan dan keyakinan tentang manfaat belajar. Faktor dalam diri peserta didik antara lain kurang minat dan motivasi belajar; kurang
mampu dalam mengendalikan diri, misalnya tidak mampu menolak ajakan temannya untuk membolos atau main games; tidak suka kepada guru sehingga
tidak menyukai pelajarannya, dsb.. Sedangkan faktor dari luar yaitu faktor orangtua antara lain kurang perhatian dan kasih sayang, sikap orangtua
terhadap pendidikan dan faktor guru antara lain sikap guru yang kurang bijaksana, mudah marah dan tidak sabar, tidak menerima peserta didik apa