Pembahasan Latihan Tugas Kasus

IPA SMP KK A 75 Kegiatan Pembelajaran 5 Perkembangan Moral dan Kecerdasan Spiritual Perilaku moral berarti perilaku yang sesuai dengan kode moral kelompok sosial. Perilaku moral dikendalikan oleh konsep-konsep moral-peraturan perilaku yang telah menjadi kebiasaan bagi anggota suatu budaya. Konsep-konsep moral menentukan pola perilaku yang diharapkan oleh masyarakat. Memahami nilai- nilai yang dapat mengontrol perilaku dalam suatu masyarakat dan mengatur perilaku seseorang secara benar merupakan bagian yang penting dari perkembangan konsep benar dan salah, hal itu berubah sejalan dengan remaja tumbuh dewasa. Manusia diciptakan dengan fitrah sebagai hambaNya untuk beribadah kepadaNya. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya God-Spot pada otak manusia. Pada God-Spot itulah terdapat fitrah manusia yang terdalam.

A. Tujuan

Setelah melaksanakan pembelajaran, Anda diharapkan dapat memahami konsep perkembangan aspek moral dan kecerdasan spiritual, identifikasi ciri-ciri moral dan kecerdasan spiritual peserta didik, dan implementasinya dalam pembelajaran.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator pencapaian kompetensi yang diharapkan adalah sebagai berikut. 1 Menjelaskan tahapan perkembangan moral peserta didik. 2 Mendeskripsikan ciri-ciri perilaku moral peserta didik 3 Menjelaskan perkembangan moral masa remaja. 4 Mengidentifikasi perilaku moral peserta didik. 5 Menjelaskan perkembangan kecerdasan spiritual peserta didik. 6 Mendeskripsikan ciri-ciri kecerdasan spiritual.peserta didik 7 Mengidentifikasi kecerdasan spiritual peserta didik. Kegiatan Pembelajaran 5 76 8 Menentukan kegiatan pembelajaran yang memfasilitasi perkembangan moral peserta didik 9 Menentukan kegiatan pembelajaran yang memfasilitasi perkembangan kecerdasan spiritual peserta didik. C. Uraian Materi 1. Perkembangan Moral Moral berasal bahasa Latin yaitu mores yang berari tatacara, kebiasaan dan adat. Perilaku moral berarti perilaku yang sesuai dengan kode moral kelompok sosial. Perilaku moral dikendalikan oleh konsep-konsep moral, peraturan perilaku yang telah menjadi kebiasaan bagi anggota suatu budaya. Konsep-konsep moral menentukan pola perilaku yang diharapkan oleh masyarakat Setiap individu sebagai bagian dari masyarakat diharapkan bersikap sesuai dengan cara yang disetujui masyarakat. Berperilaku sesuai dengan yang disetujui masyarakat diperoleh melalui proses yang panjang dan lama yang terus berlanjut sampai usia remaja. Interaksi sosial memegang peranan penting dalam perkembangan moral, karena anak mempunyai kesempatan untuk belajar kode moral dan mendapat kesempatan untuk belajar bagaimana orang lain memberikan penilaian. a. Tingkat danTahapan Perkembangan Moral Kohlberg menekankan bahwa perkembangan moral didasarkan terutama pada penalaran moral dan berkembang secara bertahap Santrock, 2010:119. Konsep kunci untuk memahami perkembangan moral, khususnya teori Kohlberg adalah internalisasi, yaitu perubahan perkembangan dari perilaku yang dikendalikan secara eksternal menjadi perilaku yang dikendalikan secara internal. Tabel. 5.1 Tingkat dan Tahapan Perkembangan Moral Menurut Kohlberg Tingkat Kesadaran Moral Tahapan Perkembangan Moral I. Penalaran Prakonvensional Preconventional level Anak mengenal nilai baik 1. Orientasi hukuman dan ketaatan. The Punishment obidience orientation 2.Orientasi ganjaran the instrumental relativist orientation . Pada tahap ini IPA SMP KK A 77 Tingkat Kesadaran Moral Tahapan Perkembangan Moral dan buruk berdasarkan dampak yang ditimbulkan, yang menyakitkan hukuman atau yang menyenangkan hadiah secara fisik. Anak tidak melanggar aturan karena takut kepada otoritas Penalaran moral didasarkan pada hukuman. Anak-anak taat karena menghindari hukuman, menaruh hormat karena melihat sifat yang memberi aturan yang bersangkutan. penalaran moral didasarkan atas hadiah dan kepentingan sendiri. Anak taat karena akan mendapat hadiah, mendapat balasan budi. Hubungan seperti jual beli, kau cubitaku, ku cubit kau. II. Penalaran Konvensional Conventional level Suatu perbuatan dianggap baik, apabila mematuhi harapan keluarga, kelompok atau bangsa. Individu menerapkan standar-standar tertentu yang ditetapkan oleh pihak lain seperti orangtua dan pemerintah. Pada tingkat ini sudah terjadi internalisasi tetapi belum sepenuhnya. 3. Norma-norma Interpersonal The interpersonal concordance orientation Suatu perilaku dipndang baik, kalau menyenangkan, dan membantu orang lain. Individu akan disetujui atau diterima apabila berbuat baik. 4. Orientasi otoritas authority and social order maintaining orientation. Perilaku yang benar adalah melaksanakan tugas dan kewajiban, menghargai kewibawaan, dan mempertahankan peraturan yang berlaku III. Penalaran Pascakonvensional Pastconventional autonomous, or principle level Upaya dilakukan mendefinisikan prinsip- prinsip moralitas yang tidak terikat oleh pendukungpemegangpenga nutnya; universal . 5 : Orientasi kontrak sosial The social contract legalistic orientation Pelaksanaan undang- undang dan hak-hak individu diuji secara kritis. Aturan yang diterima masyarakat penting; menekankan prosedur penyusunan aturan; rasional. 6. Prinsip-prinsip etika universal The universal ethical principle orientation Sesuatu yang dipandang benar apabila sesuai dengan kata hati, prinsip-prinsip universal yang logis dan komprehensif. Pengakuan atas hak dan azasi mnausia serta individu. Abin Syamsudian Makmun 2009:107 Tingkat Satu: Penalaran Prakonvensional Preconventional level Penalaran prakonvensional 4 – 10 Tahun adalah tingkat yang paling rendah dalam teori perkembangan moral Kohlberg. Pada tingkat ini anak tidak