IPA SMP KK A
23 H. Pembahasan LatihanTugas Kasus
1. Pemahaman terhadap tahapan perkembangan memberikan informasi yang berguna dalam merencanakan pembelajaran yang sesuai dengan tahapan
perkembangan peserta didik atau menyajikan pengalaman belajar kepada peserta didik pada masa-masa tertentu. Pemahaman terhadap tugas
perkembangan akan membantu guru dalam membimbing peserta didik untuk menguasai keterampilan dan pola perilaku yang sesuai dengan tugas
perkembangannya atau memahami apa yang harus diberikan kepada peserta didik.
2. Interaksi pendidikan berfungsi untuk mengembangkan seluruh potensi
kecakapan dan karakteristik peserta didik di antaranya yaitu karakteristik fisik- motorik, intelektual, sosial, emosional dan moral, serta spiritual. Pemahaman
yang memadai terhadap potensi, kecakapan dan karakteristik peserta didik akan berkontribusi dalam bentuk perlakuan, tindakan-tindakan yang
bijaksana, tepat sesuai kondisi dan situasi. Pendidik akan menyiapkan dan menyampaikan pelajaran media, bahan ajar, metode pembelajaran,
memberikan tugas, latihan dan bimbingan disesuaikan dengan keragaman karakteristik peserta didik.
Kegiatan Pembelajaran 1
24
3. Interaksi pendidikan berfungsi untuk mengembangkan seluruh potensi,
kecakapan, dan karakteristik peserta didik diantaranya yaitu karakteristik fisik- motorik, intelektual, sosial, emosional, moral, dan spiritual. Pemahaman yang
memadai terhadap potensi, kecakapan, dan karakteristik peserta didik akan berkontribusi dalam bentuk perlakuan, tindakan-tindakan yang bijaksana,
tepat sesuai kondisi, dan situasi. Pendidik akan menyiapkan dan menyampaikan pelajaran media, bahan ajar, metode pembelajaran,
memberikan tugas, latihan dan bimbingan disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik peserta didik. Dengan cara ini diharapkan guru dapat
memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik dan mewujudkannya dalam prestasi terbaik mereka.
IPA SMP KK A
25
Kegiatan Pembelajaran 2 Potensi Peserta Didik
Tujuan pembelajaran hakekatnya adalah membantu peserta didik untuk mengembangkan potensinya secara optimal, oleh karena itu guru seyogyanya
memiliki motivasi dan bekerja keras mengenali dan memahami potensi peserta didik asuhannya secara cermat dan jujur. Dengan memahami potensi peserta
didik, guru dapat memberi gambaran yang tepat tentang kekuatan dan kelemahan, kelebihan dan kekurangan peserta didik, serta dapat mengetahui
potensi yang perlu ditingkatkan dan kelemahan yang perlu diminimalisir. Dengan demikian guru dapat merencanakan pembelajaran yang tepat, kreatif, dan efektif
agar peserta didik mencapai prestasi terbaiknya sesuai dengan potensinya.
A. Tujuan
Setelah melaksanakan pembelajaran, peserta diklat diharapkan dapat memahami konsep potensi peserta didik dan pengembangannya serta
menentukan pembelajaran yang memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator pencapaian kompetensi yang diharapkan adalah: 1. menjelaskan jenis-jenis potensi
2. mengidentifikasi potensi peserta didik 3. menentukan kegiatan pembelajaran yang mengembangkan potensi peserta
didik 4. menjelaskan tahapan perkembangan kognitif peserta didik,
5. mengidentifikasi kemampuan intelektual peserta didik, 6. menentukan kegiatan pembelajaran yang memfasilitasi perbedaan
kemampuan intelektual peserta didik,
Kegiatan Pembelajaran 2
26
7. menjelaskan manfaat memahami kecerdasan majemuk peserta didik untuk memfasilitasi perkembangan yang optimal,
8. menentukan kegiatan pembelajaran yang mengakomodasi kecerdasan majemuk
9. menentukan kegiatan pembelajaran yang mengembangkan kreativitas peserta didik
C. Uraian Materi
Setiap peserta didik dianugerahi potensi potential ability atau kapasitas capacity
. Terdapat keragaman atau perbedaan potensi yang dimiliki peserta didik yang satu dengan yang lainnya, baik dalam jenis potensi yang dimiliki
maupun dalam kualitas potensi. 1. Pengertian Potensi
Potensi adalah kemampuan yang masih terkandung dalam diri peserta didik yang diperoleh secara herediter pembawaan. Menurut Sukmadinata
2007:159 kecakapan potensial merupakan kecakapan-kecakapan yang masih tersembunyi, masih kuncup belum terwujudkan, dan merupakan
kecakapan yang dibawa dari kelahiran. Dengan demikian potensi merupakan modal dan sekaligus batas-batas bagi perkembangan
kecakapan nyata atau hasil belajar. Peserta didik yang memiliki potensi yang tinggi memungkinkan memiliki prestasi yang tinggi pula, tapi tidak
mungkin prestasinya melebihi potensinya. Melalui proses belajar atau pengaruh lingkungan, maka potensi dapat diwujudkan dalam bentuk
prestasi hasil belajar atau kecakapan nyata dalam berbagai aspek kehidupan dan perilaku. Oleh karena potensi merupakan kecakapan yang
masih tersembunyi atau yang masih terkandung dalam diri peserta didik, maka guru sebaiknya memiliki kemauan dan kemampuan mengidentifikasi
potensi yang dimiliki peserta didik yang menjadi siswa asuhnya, kemudian membantu mengembangkan potensi peserta didik secara optimal.
2. Jenis-jenis Potensi Potensi dibedakan menjadi potensi fisik dan potensi psikologis Desmita,
2014:40. Potensi psikologis berkaitan dengan kecerdasan atau inteligensi
IPA SMP KK A
27
intelligence , bakat aptitude, dan kreativitas. Kecerdasan diantaranya
adalah kecerdasan umum kemampuan intelektual dan kecerdasan majemuk. Bakat terbagi menjadi bakat sekolah scholastic aptitude dan
bakat dalam pekerjaan vocational aptitude.
a. Potensi Fisik Potensi fisik berkaitan dengan kondisi dan kesehatan tubuh, ketahanan dan
kekuatan tubuh, serta kecakapan motorik Desmita,2014:53. Ada di antara individu yang memiliki potensi fisik yang luar biasa, mampu membuat gerakan
fisik yang efektif dan efisien serta memiliki kekuatan fisik yang tangguh. Menurut Gardner Sukmadinata, 2007:95 individu yang memiliki kecerdasan kinestetis,
berbakat dalam bidang fisik mampu mempelajari olah raga dengan cepat, selalu menunjukkan permainan yang baik, atau individu yang berbakat dalam seni tari
mampu menguasai gerakan-gerakan yang indah dan lentur.
b. Potensi Psikologis 1. Kemampuan Intelektual
Kecerdasan umum general intelligence atau kemampuan intelektual merupakan kemampuan mental umum yang mendasari kemampuannya untuk mengatasi
kerumitan kognitif Gunawan, 2006: 218. Kemampuan umum dikaitkan dengan kemampuan untuk pemecahan masalah, berpikir abstrak, keahlian dalam
pembelajaran. Seseorang yang memiliki kemampuan intelektual atau inteligensi yang tinggi akan bertindak efisien dan efektif dalam memecahkan segala
persoalan hidupnya Sukmadinata, 2007:256. Berkaitan dengan praktek pendidikan menurut Winkel 2004:158 bahwa inteligensi dalam arti sempit
adalah kemampuan intelektual kemampuan akademik. Kemampuan intelektual memiliki peranan yang penting terhadap tinggi-rendahnya prestasi belajar
peserta didik. Pendapat tersebut diperkuat oleh Kolesnik Djamarah, 2002:101 bahwa inteligensi dikaitkan dengan keberhasilan peserta didik dalam bidang
akademik di sekolah. Peserta didik yang memiliki kemampuan intelektual tinggi atau IQ tinggi diprediksi akan memiliki prestasi belajar yang tinggi pula dan
sebaliknya. Uraian mengenai inteligensi menjelaskan inteligensi dalam ukuran kemampuan intelektual atau tataran kognitif.