8. Pembelajaran Kooperatif
Kooperatif mengandung pengertian bekerja bersama dalam mencapai tujuan bersama. Dalam kegiatan kooperatif, siswa secara individual mencari hasil
yang menguntungkan bagi seluruh anggota kelompoknya. Jadi, belajar kooperatif adalah pemetaan kelompok kecil dalam pengajaran yang memungkinkan siswa
bekerja bersama untuk memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota lainnya dalam kelompok tersebut.
28
Dalam metode pembelajaran kooperatif, para siswa akan duduk bersama dalam kelompok yang beranggotakan empat orang
yang menguasai materi yang disampaikan oleh guru.
29
Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil kaloboratif yang
anggotannya terdiri dari dua sampai enam kelompok dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen. Dalam pembelajaran ini akan tercipta sebuah interaksi
yang lebih luas yaitu interaksi dan komunikasi yang dilakukan antara guru dengan siswa dan siswa dengan guru
Multi Way Traffic Communication
. Pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang melibatkan
partisipasi siswa dalam satu kelompok kecil untuk saling berinteraksi. Dalam sistem pelajaran bekerja sama dengan anggota lainnya. Dalam model ini siswa
memiliki dua tanggungjawab, yaitu mereka belajar untuk dirinya sendiri dan membantu sesama anggota kelompok untuk belajar. Siswa belajar bersama dalam
sebuah kelompok kecil dan mereka dapat melakukan seorang diri.
28
Etin Solihatin dan Raharjo, Cooperative Learning: Analisis Model Pembelajaran IPS, Jakarta, PT. Bumi Aksara, 2008, hlm. 4.
29
Robert E. Slavin, Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik, Bandung, Nusa Media, 2008, hlm. 8.
Isjoni 2009: 27 memaparkan beberapa ciri-ciri pembelajaran kooperatif yaitu; Setiap anggota kelompok memiliki peran, terjadi hubungan interaksi
langsung di antara siswa, setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga juga teman-teman sekelompoknya., guru membantu
mengembangkan keterampilan-keterampilan interpersonal kelompok, dan guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan.
9.
Model Pembelajaran
Mind Mapping
Mind Mapping
atau pemetaan pikiran adalah teknik pemanfaatan seluruh otak dengan menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk
membentuk kesan. Otak sering kali mengingat informasi dalam bentuk gambar, simbol, suara, bentuk-bentuk, dan perasaan. Peta pemikiran menggunakan
pengingat-pengingat visual dan sensorik ini dalam suatu pola dari ide-ide yang berkaitan seperti peta jalan yang digunakan untuk belajar, mengorganisasikan, dan
merencanakan. Peta ini dapat membangkitkan ide-ide orisinal asli dan memicu ingatan yang mudah.
30
Cara ini juga menenangkan, menyenangkan, dan kreatif.
Mind Mapping
dimulai dari sebuah topik yang berada di tengah kertas, kemudian sub topik harus disusun secara acak, tetapi wajib mengelilingi topik utama yang
berada di tengah-tengah kertas. Mengapa demikian karena
Mind Mapping
mengikuti pola atas dalam menjabarkan sebuah informasi.
31
Pemetaan pikiran
membantu pembelajaran
mengatasi kesulitan,
mengetahui apa yang hendak ditulis, serta bagaimana mengorganisasi gagasan, sebab teknik ini mampu membantu pembelajar menemukan gagasan, mengetahui
30
Aris Shoimin, 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013, Yogyakarta, Ar-Ruzz Media, 2014, hlm. 105.
31
Utomo Dananjaya, Media Pembelajaran Aktif, Bandung, Nuansa Cendekia, 2013, hlm. 73.
apa yang akan ditulis pembelajar, serta bagaimana memulainya. Peta pemikiran sangat baik untuk merencanakan dan mengatur perbagai hal. Untuk membuat
peta pikiran, ada beberapa langkah yang perlu ditempuh.
Langkah-langkah
Mind Mapping
32
1 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
2 Guru menyajikan materi
3 Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok berpasangan dua
orang. 4
Suruhlah seorang dari pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil,
kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya. 5
Seluruh siswa secara bergilirandiacak menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman pasangannya, sampai sebagian siswa sudah menyampaikan
hasil wawancaranya. 6
Guru mengulangimenjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa.
7 Kesimpulanpenutup.
Kelebihan dan Kelemahan
Mind Mapping
33
Kelebihan 1
Cara ini cepat 2
Teknik dapat digunakan untuk mengorganisasikan ide-ide yang muncul dalam pemikiran.
3 Proses mengambarkan diagram bisa memunculkan ide-ide yang lain.
4 Diagram yang sudah terbentuk bisa menjadi panduan untuk menulis.
Kelemahan 1
Hanya siswa yang aktif yang terlibat, 2
Tidak seluruh siswa belajar 3
Jumlah detail informasi tidak dapat dimasukkan.
32
Aris Shoimin, op.cit., hlm. 107.
33
Aris Shoimin, op.cit., hlm. 106-107.
B. Materi Pembelajaran