Gambar X. Diagram Komparasi Prestasi Belajar Siklus I dengan Siklus II C. Pembahasan
1. Motivasi Belajar Siswa
Peningkatan motivasi belajar siswa dapat dilihat secara langsung pada saat proses pembelajaran di dalam kelas. Pada siklus I dan siklus II, motivasi belajar
siswa telah mengalami peningkatan. Hal ini berarti penggunaan model pembelajaran Mind Mapping dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Model
ini dalam pelaksanaannya mengedepankan siswa untuk menjadi aktif dan saling bekerja sama dengan anggota kelompok dalam menyelesaikan masalah atau
pertanyaan yang telah dibuat. Selain itu, penerapan model pembelajaran ini dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dari siswa yang
memiliki kreatifitas dalam kelompok, inisiatif bertanya, mengemukakan pendapat dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok yang sudah dikerjakan.
Sardiman 1986 mengemukakan ciri-ciri motivasi yang ada pada diri seseorang adalah: Tekun dalam menghadapi tugas atau dapat pekerjaan secara
terus menerus dalam waktu lama; ulet menghadapi kesulitan dan tidak mudah putus asa, tidak cepat puas atas prestasi yang diperoleh; menunjukkan minat yang
besar terhadap bermacam-macam masalah belajar, lebih suka bekerja sendiri dan tidak bergantung kepada orang lain; tidak cepat bosan dengan tugas-tugas rutin,
dapat mempertahankan pendapatnya; tidak mudah melepaskan apa yang diyakini; senang mencari dan memecahkan masalah
.
40
Motivasi dapat bersifat internal dan eksternal. Motivasi internal atau motivasi instrinsik, adalah dorongan dari dalam diri individu untuk melakukan
aktivitas. Sedangkan motivasi eksternal adalah dorongan yang berasal luar diri individu. Tentu setiap siswa melakukan aktivitas belajar diharapkan didorong oleh
motivasi internal, karena hal itu menjadi pertanda telah tumbuhnya kesadaran dari dalam diri siswa untuk belajar secara sungguh-sungguh. Namun demikian tidak
berarti bahwa motivasi eksternal tidak memiliki posisi yang penting bagi para siswa, karena hasil-hasil penelitian juga banyak menunjukkan bahwa pemberian
motivasi menjadi faktor yang memberi pengaruh besar bagi pencapaian hasil belajar atau kesuksesan seseorang.
Dalam hal motivasi dapat dilihat melalui kegiatan dalam proses pembelajaran di kelas. Dalam kegiatan belajar siswa dari berbagai aspek telah
mengalami peningkatan yakni dalam mengambil giliran saat diskusi berjumlah 30 siswa atau 93,75, memberikan pendapat, gagasan saat diskusi berjumlah 30
siswa atau 93,75, menghargai pendapat teman berjumlah 28 siswa atau 87,5, dan mendengarkan teman saat diskusi
kelompok berjumlah 28 siswa atau 87,5.
40
Ali Imron, op.cit., hlm. 31.
Selanjutnya yang mengalami peningkatan dari aspek berkerjasama dalam kelompok berjumlah 27 siswa atau 84,38, bertanggung jawab terhadap
kelompok berjumlah 25 siswa atau 78,13, mengkomunikasikan jawaban kepada anggota kelompok, dan presentasi hasil kerja kelompok berjumlah 20 siswa atau
62,2. Selain kegiatan belajar di kelas, motivasi juga terlihat dari hasil pembagian
kuesioner pada setiap siswa kelas X IPS 1 yang berjumlah 32 siswa. Kuesioner tersebut dibagi sebelum di terapkan model pembelajaran Mind Mapping dan
sesudah menerapkan model Mind Mapping. Hasil dari pembagian kuesioner pra siklus rata-ratanya 70,20, nilai yang tertinggi berjumlah 78,5 sedangkan yang
terendah 46,5. Dari hasil pembagian kuesioner tersebut masih banyak yang belum mencapai KKM yang berjumlah 26 siswa, sedangkan yang telah mencapai KKM
6 siswa. Oleh karena itu diterapkan pembelajaran kooperatif model Mind Mapping agar meningkatkan motivasi dalam proses pembelajaran. Setelah menerapkan
model Mind Mapping motivasi siswa kelas X IPS 1 telah mengalami peningkatan yang dilaksanakan pada siklus II, yaitu rata-ratanya berjumlah 77,26, skor
tertinggi 91,3 sedangkan skor terendah 64,6. Dari hasil data yang telah diperoleh bahwa yang belum mencapai KKM 8 orang, dan yang telah mencapai KKM 24
orang. Hal ini telah menunjukkan bahwa motivasi telah mengalami peningkatan terbukti adanya di skor tertinggi pada pra siklus berjumlah 78,5, setelah
menerapkan model Mind Mapping motivasi mengalami peningkatan dengan skor tertinggi 91,3. Oleh karena itu model Mind Mapping ini mampu meningkatkan
motivasi belajar siswa, karena siswa dapat belajar bersama, meningkatkan kreatifitas siswa, dan bertanggung jawab atas terhadap tugas yang dibuat.
Berdasarkan data yang sudah guru dapatkan, bahwa pada pra siklus rata- rata skor motivasi belajar siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Ngaglik adalah
70,20 setelah diterapkan model pembelajaran Mind Mapping pada siklus II terjadi peningkatan dengan rata-rata skor motivasi belajar siswa menjadi 77,26 Jadi,
dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Mind Mapping dapat meningkatkan motivasi belajar sejarah siswa karena siswa terlibat aktif.
Terjadinya peningkatan motivasi tersebut kerena siswa sudah paham terhadap langkah-langkah pembelajaran sehingga siswa menjadi aktif bertanya, berdiskusi,
mengemukakan pendapat, mengambil giliran dan menyelesaikan tugas serta mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.
2. Prestasi Belajar Siswa