Prestasi belajar siswa dalam siklus I mengalami peningkatan meskipun belum secara signifikan karena masih terdapat sebagian siswa belum mencapai KKM
yaitu 8 siswa atau 25 siswa. Oleh karena itu, pada siklus I dapat dikatakan belum sepenuhnya berhasil. Hal ini dikarenakan masih banyak siswa yang
prestasinya masih belum mencapai KKM yang telah ditentukan yaitu 75, dan hal ini menjadi suatu refleksi untuk perbaikan untuk dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa agar menjadi lebih baik. Hal ini dikarenakan model yang digunakan guru belum sepenuhnya berhasil pada siklus I ini karena masih beradaptasi dan
belajar memahami dengan model pembelajaran Mind Mapping yang diterapkan oleh guru.
Melihat dari hasil siklus I, guru berusaha memperbaiki proses pembelajaran untuk diterapkan pada siklus II agar dapat berhasil dan maksimal sehingga
meningkatkan motivasi dan prestasi belajar sejarah siswa dengan menggunakan model pembelajaran Mind Mapping sesuai dengan target indikator yaitu 80.
3. Siklus II
Guru pada siklus II didasarkan oleh hasil refleksi siklus I. Siklus II dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan. Pertemuan pertama digunakan untuk
mengajar pada tanggal 13 Mei 2017, sedangkan pada pertemuan kedua digunakan untuk ujian atau tes pada tanggal 22 Mei 2017. Tahap-tahap yang dilaksanakan
pada siklus II pada dasarnya sama dengan siklus I, yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Dengan menggunkan model pembelajaran Mind Mapping.
Pada siklus II guru melaksanakan dua kali pertemuan sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Perencanaan Siklus II
Berdasarkan refleksi yang telah dilakukan pada siklus I, maka diadakan tindakan selanjutnya, yaitu siklus II. Perencanaan pada siklus II sama dengan
siklus I, yaitu guru membuat perangkat pembelajaran meliputi; RPP, materi pembelajaran, media pembelajaran. Berikut merupakan uraian dari perangkat
tersebut.
a Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP ini dapat menjadi pedoman bagi guru agar selama proses pembelajaran berlangsung indikatornya dapat tercapai
semua dan langkah-langkahnya dapat berjalan dengan sesuai yang diharapkan. RPP yang dibuat dengan menerapkan pembelajaran kooperatif model Mind
Mapping. Dalam siklus II terdapat 1 RPP.
b Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran yang digunakan pada siklus II adalah tentang proses integrasi nusantara meliputi peranan ulama dalam proses integrasi, peran
pedagang dan peran bahasa.
c Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang guru gunakan adalah power point PPT, video, peta, dan gambar-gambar.
d Observasi kegiatan belajar siswa
Untuk mengobservasi kegiatan siswa selama proses pelajaran sejarah dengan menggunkan model pembelajaran Mind Mapping.
b. Tindakan Siklus II
Tindakan yang dilakukan pada siklus II mengarah pada Perencanaan Pelaksanaan Tindakan Kelas RPP. Dalam tindakan siklus II guru menerapkan
model pembelajaran Mind Mapping. Pada siklus II dilakukan sebanyak satu kali tindakan.
1 Tindakan Pertemuan 1
Tindakan yang dilakukan pada siklus II pada dasarnya sama dengan yang dilakukan pada siklus I. Akan tetapi pada siklus II hanya dilakukankan satu kali
pertemuan dikarenakan pada tanggal 27 Mei 2017 libur puasa, jadi sekolah diliburkan.
Pelaksanaan tindakan siklus II ini dilaksanakan pada hari sabtu, tanggal 13 Mei 2017 pada jam 3 dan 4. Materi pembelajaran pada siklus II adalah proses
integrasi nusantara. Pada tindakan siklus II guru menggunakan model pembelajaran Mind Mapping. Guru pada siklus II ini dilakukan satu kali
pertemuan. Pertemuan pertama ini menyampaikan materi Proses Integrasi Nusantara: Peranan para ulama dalam proses integrasi, peran perdagangan, dan
peran bahasa. Pelaksanaan penelitian ini di pertemuan pertama, guru melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model Mind Mapping. Pertemuan
pertama dalam tahap ini guru melakukan pembelajaran seperti rencana yang dibuat dalam tahap perencanaan.
Dalam pelaksanaan kegiatan inti langkah yang dilakukan oleh guru adalah membagi kelompok yang terdiri dari 5- 6 siswa. Setelah terbentuk kelompok lalu
dibagikan kertas manila kepada setiap kelompok dan pensil warna. Setelah diskusi lalu siswa mengerjakannya. Setelah selesai lalu hasil karyanya mereka di
presentasikan. Kelompok yang lain lalu memberi tanggapan atau pertanyaan kepada kelompok yang presentasi. Lalu siswa akan menyimpulkan materi yang
telah dipelajari.
c. Observasi Kegiatan Belajar Siswa
Untuk mengobservasi kegiatan siswa selama proses pelajaran sejarah dengan menggunakan model pembelajaran Mind Mapping. Observasi yang dilakukan
pada siklus II hampir sama dengan yang dilakukan pada siklus I, yaitu melihat aktivitas siswa dalam kelas, melihat tingkat motivasi belajar sejarah dan hasil
prestasi belajar yang dicapai oleh siswa. Motivasi dapat di lihat dari hasil kuesioner yang telah dibagikan kepada siswa dan dari kegiatan pembelajaran
siswa seperti mengambil giliran saat diskusi, bertanggung jawab terhadap kelompok, memberikan pendapat, gagasan saat diskusi, menghargai pendapat
teman, mengkomunikasikan jawaban kepada anggota kelompok, presentasi hasil kerja kelompok dan mendengarkan teman saat diskusi kelompok.
a Aktivitas Siswa Kelas X IPS I Siklus II
Aktivitas siswa di dalam kelas diukur dengan menggunakan indikator yang sudah dirancang. Indikator yang digunakan untuk menilai aspek pembelajaran
kooperatif diantaranya bekerja sama, mendengarkan penjelasan teman, menghargai pendapat teman, membantu anggota kelompok dalam menyelesaikan
masalah, mengomunikasikan jawaban kepada anggota kelompok, mengambil PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
giliran, dan mempresentasikan hasil kerja kelompok. Berikut ini merupakan tabel aktivitas siswa di kelas pada siklus II:
Tabel 25: Data Kegiatan Belajar Siswa Siklus II No
Kegiatan Kooperatif yang Diamati Jumlah
Siswa Persentase
1. Mengambil giliran saat diskusi
30 93,75
2. Bertanggung jawab terhadap kelompok
25 78,13
3. Bekerja sama dalam kelompok
27 84,38
4. Memberikan pendapat, gagasan saat diskusi
30 93,75
5. Menghargai pendapat teman
28 87,5
6. Mengkomunikasikan jawaban kepada anggota
kelompok 20
62,2 7.
Presentasi hasil kerja kelompok 20
62,2 8.
Mendengarkan teman saat diskusi kelompok 28
87,5 Berdasarkan hasil observasi siklus II dalam aspek kooperatif yang
diamati di atas menunjukkan siswa siswa yang mengambil giliran saat diskusi berjumlah 30 siswa atau
93,75
, bertanggung jawab terhadap kelompok
berjumlah 25 siswa atau 78,13, Bekerja sama dalam kelompok berjumlah 27 siswa atau 84,38, memberikan pendapat, gagasan, saat diskusi berjumlah 30
siswa atau 93,75, menghargai pendapat teman berjumlah 28 siswa atau 87,5, Mengkomunikasikan jawaban kepada anggota kelompok berjumlah 20 siswa atau
62,2, presentasi setiap kelompok berjumlah 20 siswa atau 62,2, dan mendengarkan teman saat diskusi kelompok 28 siswa atau 87,5. Dari beberapa
kegiatan pembelajaran yang lebih banyak meningkat yaitu, mengambil giliran saat diskusi, memberikan pendapat, gagasan saat diskusi, menghargai pendapat
teman dan mendengarkan teman saat diskusi kelompok. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 Motivasi Belajar Siswa Siklus II
Selain kegiatan siswa selama proses belajar mengajar juga terdapat pengamatan terhadap motivasi siswa. Dengan cara memberikan kuesioner pada
siswa yang bertujuan untuk mengetahui motivasi belajar sejarah siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Ngaglik. Berikut ini merupakan tabel kuesioner motivasi
setelah pra siklus:
Tabel 26: Data Motivasi Belajar Siswa Kelas X IPS 1 Siklus II No
Nama Nilai
1 ASM
71,8 2
AMH 75,9
3 AHA
76,9 4
ANA 84,6
5 ARS
75,9 6
ANV 73,3
7 AS
77,9 8
ARN 75,9
9 DDS
90,8 10
DPS 77,9
11 ENJ
69,7 12
ENA 70,8
13 FA
76,4 14
FR 75,4
15 GDP
76,9 16
GP 91,3
17 JGP
79,0 18
LPA 76,9
19 LPR
84,6 20
LRS 75,9
21 MAR
83,1 22
MWL 64,6
23 NK
75,9 24
NRL 76,9
25 RHH
75,4 26
RPS 76,9
27 RPN
77,4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28 RPNK
75,9 29
SAP 80,5
30 TR
79,5 31
VAW 71,8
32 YL
76,4
Rata-rata 77,26
Skor Tertinggi 91,3
Skor Terendah 64,6
Berdasarkan data diatas menunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar sejarah. Untuk mengetahui tinggi rendahnya motivasi belajar siswa dapat
digunakan skala kriteria penilaian sebagai berikut :
Tabel 27: Data Analisis Motivasi Siswa No.
Kriteria Skala
Motivasi Frekuensi
Persentase Rata-rata
1. Sangat Tinggi
90-100 2
6,25 77,26
2. Tinggi
80-89
4 12,5
3. Cukup
70-79 24
75
4. Rendah
60-69 2
6,25
5. Sangat Rendah
0-59
Jumlah 32
100
Berdasarkan data di atas, motivasi kelas X IPS 1 telah mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya data menyebutkan 2 siswa atau
6,25 sangat tinggi, motivasi siswa yang berjumlah 4 siswa atau 12,5 tinggi, motivasi belajar sejarah katagori cukup berjumlah 24 atau 75, motivasi terbilang
rendah berjumlah 2 siswa atau 6,24 dan pada katagori sangat rendah tidak ada atau 0. Hal ini telah menunjukkan bahwa motivasi dalam pembelajaran sejarah
mengalami sebuah peningkatan motivasi. Untuk mengetahui jumlah persentase tingkat motivasi belajar siswa dapat
dilihat pada diagram di bawah ini: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar VI: Diagram Keadaan Motivasi Belajar Kelas X IPS 1 Siklus II 3. Prestasi Belajar Siklus II
Saat pelaksanaan siklus II, guru mengukur tingkat pemahaman siswa dengan prestasi. Berdasarkan dari hasil analisis data sebelumnya diketahui kondisi
awal prestasi siswa masih rendah dan siklus I. Dalam pengamatan prestasi belajar siswa siklus II dilakukan melalui cara uji kompetensi atau tes. Pada siklus II
menggunakan model Mind Mapping. Hasil prestasi belajar siswa pada siklus II dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
Tabel 28: Hasil Prestasi Siswa Siklus II No
Nama Nilai
Keterangan Lulus
Tidak Lulus
1 ASM
91
√ 2
AMH
80
√ 3
AHA
80
√ 4
ANA
95
√ 5
ARS
91
√ 6
ANV
75
√ 7
AS
98
√ 8
ARN
80
√ 9
DDS
91
√ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10 DPS
70
√ 11
ENJ
91
√ 12
ENA
80
√ 13
FA
91
√ 14
FR
82
√ 15
GDP
91
√ 16
GP
93
√ 17
JGP
75
√ 18
LPA
86
√ 19
LPR
80
√ 20
LRS
93
√ 21
MAR
86
√ 22
MWL
82
√ 23
NK
84
√ 24
NRL
91
√ 25
RHH
80
√ 26
RPS
86
√ 27
RPN
73
√ 28
RPNK
95
√ 29
SAP
91
√ 30
TR
82
√ 31
VAW
77
√ 32
YL
91
√
Jumlah 2730
30 2
Persentase 93,75
6,25 Nilai Tertinggi
98 Nilai Terendah
70 Rata-rata
85,30
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa prestasi belajar siswa dalam pembelajaran sejarah mengalami signifikan. Tabel diatas menunjukkan
sebanyak 2 siswa tidak dapat mencapai KKM dan 30 siswa yang dapat mencapai KKM. Berdasarkan observasi kegiatan, diperoleh data prestasi belajar siswa yakni
sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 29: Data Analisis Prestasi Siswa Siklus II No.
Kriteria Skala
Motivasi Frekuensi
Persentase Rata-rata
1. Sangat Tinggi
90-100
14 43,75
85,30
2. Tinggi
80-89 13
40,63
3. Cukup
70-79 5
15,62
4. Rendah
60-69 5.
Sangat Rendah 0-59
Jumlah 32
100
Berdasarkan data di atas, siswa dengan kriteria prestasi belajar rendah dan sangat rendah berjumlah 0, pada kriteria cukup berjumlah 15,62, selanjutnya
pada kriteria tinggi berjumlah 40,63 dan pada kriteria sangat tinggi berjumlah 43,75. Dari tabel di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan prestasi yang
signifikan. Untuk melihat prestasi belajar siswa dapat dilihat melalui diagram dibawah ini:
Gambar VII: Diagram Prestasi Belajar Siswa Siklus II
4. Refleksi siklus II