Pengaruh Identitas Merek Terhadap Loyalitas Merek.

2.1.7. Pengaruh Identitas Merek Terhadap Loyalitas Merek.

From marketing strategy viewpoint, understanding the pattern of brand purchase by consumers is critical. In today’s hypercompetitive marketplace, retaining customer is critical for survival and far more profitable than constantly fighting to attract new customers. For consumer to be brand loyal, they must not only purchase the same repeteadly but also have a coginitive commitment to do so, Peter dan Olsen 1999:380-381. Pendapat ini menyatakan bahwa memahami pola pembelian oleh konsumen adalah penting dalam penerapan strategi pemasaran, terutama dalam kondisi persaingan pasar yang kompetitif seperti sekarang, mempertahankan konsumen sangat penting untuk menjamin kelangsungan perusahaan dan juga jauh lebih efisien apabila dibandingkan dengan usaha yang dilakukan untuk mendapatkan konsumen baru, untuk itu perusahaan perlu membangun loyalitas merek. Konsumen dapat dikatakan loyal terhadap suatu merek apabila mereka tidak hanya membeli merek tersebut secara berulang tetapi juga harus mempunyai komitmen kognitif dalam melakukan pembelian merek secara berulang tersebut. Konsep cognitive commitment ini memandang bahwa loyalitas merek merupakan fungsi dari psikologi decision making pengambilan keputusan merek. Amy Campbell dalam jurnalnya Building Brand Identity In The New Economy 2009 menyatakan and integrated brand identity which starts with name, logo, and slogan, must distill the promise in a unique and memorable way. Delivering on the promise “ as brand experience”, pendapat ini menyatakan identitas merek secara keseluruhan yang diawali dari nama, logo, dan slogan harus mampu mewakili brand promise janji merek secara keseluruhan dengan cara yang unik dan berkesan bagi konsumen, pendekatan ini juga merupakan pendekatan yang menekankan aspek emosional, berbagai komponen identitas merek ini merupakan janji merek yang dijanjikan oleh perusahaan kepada konsumen, ketika janji merek ini terpenuhi maka konsumen akan merasa puas, Aaker dalam Ardha 2009:8 menjelaskan bahwa kepuasan ini merupakan faktor yang mempengaruhi loyalitas merek, seperti kita pahami bahwa kepuasan terbentuk karena perusahaan berhasil memenuhi janji merek melalui identitas merek sehingga terciptalah loyalitas merek dari kepuasan yang tercipta, dari pendapat para ahli ini maka terdapat hubungan yang erat antara identitas merek dengan loyalitas merek.

2.2. Kerangka Berpikir.