X1.2 0,266
0,071 0,929
X1.3 0,091
0,008 0,992
X1.4 0,004
0,001 0,999
0,594 0,244
X1.5 0,471
0,221 0,779
X1.6 0,972
0,945 0,055
X1.7 0,200
0,04 0,96
Y1.1 0,465
0,216 0,784
0,71 1,208
Y1.2 0,652
0,425 0,575
Y2.1 0,487
0,237 0,763
0,71 0,314
Y2.2 0,626
0,392 0,608
Sumber: Lampiran Hasil penilaian reliabilitas instrument dengan construct realiability dan variance
extracted menunjukkan instrument cukup reliable, yang ditunjukkan dengan nilai construct
reliability belum seluruhnya ≥0,7.Nilai batas yang digunakan untuk menilai sebuah tingkat
reliabilitas yang dapat diterima adalah 0,70, walaupun angka ini bukanlah sebuah ukuran yang bernilai absolute atau mutlak. Apabila penelitian yang dilakukan bersifat exploratory maka nilai
dibawah 0,70 pun masih dapat diterima dengan disertai penjelasan teroritis. Ukuran reliabilitas yang kedua adalah variance extracted, yang menunjukkan jumlah varians yang dari indicator-
indikator diekstraksi oleh konstruk laten yang dikembangkan. Nilai variance extracted yang tinggi menunjukkan bahwa indikator-indikator telah mewakili secara baik konstruk laten yang
dikembangkan. Nilai variance extracted direkomendasikan pada tingkal ≥ 0,5, namun nilai ini
tidak bersifat absolute atau mutlak, Ferdinand 63:2002.
4.1.3.5. Evaluasi Normalitas.
Uji normalitas sebaran dilakukan skewness value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistic untuk menguji normalitas disebut z-value. Bila
nilai-z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 1 yaitu sebesar ±2,58 dan
itu berarti asumsi normalitas terpenuhi dan data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya. Hasil analisis tampak pada tabel berikut:
Tabel 8: Hasil Uji Normalitas
Variable Min max
Skew c.r.
kurtosis c.r.
X1.1 2.000 5.000 -1.096 -4.650
.639 1.355 X1.3 1.000
5.000 -.896
-3.800 .384
.814 Y2.2
2.000 5.000 -1.037 -4.399 .706 1.497
Variable Min max
Skew c.r.
kurtosis c.r.
Y2.1 1.000 5.000
-.669 -2.837
-.055 -.116
Y1.1 3.000 5.000
.950 4.030
-.215 -.457
Y1.2 2.000 5.000 -1.100 -4.665
2.202 4.670 X1.2
1.000 5.000 -.117 -.497 -1.306
-2.770 X1.4 3.000
5.000 -.990
-4.200 -.442
-.937 X1.5 1.000
5.000 -.935
-3.966 -.014
-.030 X1.6
1.000 5.000 .037 .156 -1.167
-2.475 X1.7 1.000
5.000 -.857
-3.636 -.012
-.025 Multivariate
8.612 2.646
Sumber: Lampiran Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa c.r. multivariate berada diantara ±2,58, hal ini
berarti asumsi normalitas terpenuhi.
4.1.3.6. Analisis Model One-Step Approach to SEM.
Dalam analisi SEM, model pengukuran dan model structural parameter-parameternya diestimasi secara bersama-sama. Hasil estimasi dan fit model one-step approach to SEM dengan
menggunakan program aplikasi AMOS 16.0 terlihat pada gambar berikut ini
Gambar 4: Model Pengukuran dan Structural Identitas Merek, Kepuasan Pelanggan, dan Loyalitas
Merek
Sumber: Lampiran
Berikut adalah tabel evaluasi criteria goodness of fit index,
Tabel 9: Hasil
Goodness of Fit Index
Kriteria Hasil Nilai
Kritis Evaluasi
Model
CminDF 0,888 ≤2,00 baik
Probability 0,655 ≥0,05 baik
RMSEA 0,000 ≤0,08 baik
GFI 0,952 ≥0,90 baik
AGFI 0,907 ≥0,90 baik
TLI 1,040 ≥0,95 baik
CFI 1,000 ≥0,94 baik
Sumber: Lampiran
Dari hasil evaluasi terhadap model one step approach to SEM semua kriteria goodness of fit
yang digunakan, seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, hal ini berarti model telah sesuai dengan data artinya model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh
teori telah sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini adalah model terbaik untuk menjelaskan keterkaitan antar variable dalam model.