Manajemen Pemasaran. Keputusan Membeli.

memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran, berdasarakan pengertian ini, pembahasan tentang pemasaran dapat lebih jelas dan terbatas dalam pembatasan yang tegas, terkait dengan kegiatan pemasaran yang berlaku universal, Assauri 2007, 4-5. Swastha 2002:8 mendefinisikan pemasaran sebagai sitem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Pengertian pemasaran menurut Kotler 2002:9 adalah sebagai proses sosial dan manajerial agar individu atau kelompok mendapat apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Menurut Ma’ruf 2005:3 fungsi pemasaran adalah: 1. Menetapkan basis pelanggan customer bases secara strategis, rasional, dan lengkap dengan informasinya. 2. Mengidentifikasikan kebutuhan pelanggan dan calon pelanggan yang sekarang dan akan datang . 3. Menciptakan produk yang akan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan pas dan menguntungkan dan mampu membedakan perusahaan dari pesaingnya. 4. Mengkomunikasikan dan “mengantarkan“ produk tersebut kepada pasar sasaran target market. 5. Memimpin personel perusahaan untuk menjadi sekumpulan tenaga kerja yang disiplin, profesional, dan berpengetahuan serta punya dedikasi bagi nilai dan sasaran perusahaan.

2.1.1.2 Manajemen Pemasaran.

Kotler 2002:9 mendefininisikan manajemen pemasaran sebagai proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi. Hal ini sangat tergantung pada penawaran organisasi dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan yang bertujuan menghasilkan kepuasan-kepuasan bagi piha-pihak yang terlibat. Titik berat manajemen pemasaran adalah memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar tersebut serta menentukan harga, mengadakan komunikasi, dan ditribusi yang efektif untuk memberitahu, mendorong serta melayani pasar. Definisi ini menegaskan bahwa manajemen pemasaran adalah proses yang melibatkan analisa, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang mencakup barang, jasa yang tergantung pada pertukaran dan dengan tujuan menghasilkan keputusan bagi pihak-pihak yang terlibat.

2.1.1.3. Konsep Pemasaran.

Konsep pemasaran merupakan sebuah orientasi pemasaran yang menyatakan kunci untuk meraih tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih Kotler 2002:22. Menurut Tjiptono 2000:3 konsep pemasaran adalah sebuah filsafat bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan keinginan dari konsumen adalah kebenaran sosial dan ekonomi kehidupan sebuah perusahaan. Konsep pemasaran menurut Swastha 2004:10 adalah filsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomis dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Konsep pemasaran tersebut disusun dengan memasukkan tiga elemen pokok yaitu: 1. Orientasi konsumen atau pasar pembeli 2. Volume penjualan yang menguntungkan 3. Koordinasi dan integrasi seluruh kegiatan pemasaran Selanjutnya Swastha 2004:18 mengemukakan tiga faktor penting yang dipakai dalam konsep pemasaran yang meliputi: 1. Orientasi konsumen. Pada umumnya perusahaan yang ingin mempraktekkan orientasi konsumen harus: menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani, memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualan, menentukan produk dan program pemasaran, mengadakan penelitian pada konsumen, untuk mengukur, menilai dan menafsirkan keinginan sikap dan tingkah lakunya, menentukan dan melaksanakan strategi apa yang paling baik. 2. Koordinasi dan integrasi dalam perusahaan. Untuk memberikan kepuasan konsumen secara optimal, semua elemen-elemen pemasaran yang ada harus dikoordinasi dan diintegrasikan. Disamping itu juga dihindari adanya pertentangan didalam perusahaan maupun antara perusahaan dengan pasarnya. 3. Mendapatkan laba melaui kepuasan konsumen. Laba merupakan pencerminan dari usaha-usaha perusahaan yang berhasil memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memberikan kepuasan tersebut perusahaan dapat menyediakan atau menjual barang dan jasa yang paling baik yang sesuai dengan keingina konsumen dengan harga yang layak. 2.1.2. Perilaku Konsumen. 2.1.2.1. Pengertian Perilaku Konsumen. Perilaku konsumen memegang peranan besar dalam proses keberhasilan perusahan dalam membentuk suatu proses pemasaran produk. Perusahaan tidak boleh menganggap remeh unsur perilaku konsumen ini. Perusahaan yang gagal memahami kebutuhan, keinginan, selera, dan proses keputusan beli konsumen akan mengalami kegagalan dalam pemasaran dan penjualannya, sehingga akan gagal juga dalam kinerja keseluruhannya Crevens, 2000 dalam prasetyo, 2005;4. Perusahaan yang melakukan sebaliknya, yaitu memahami kebutuhan, keinginan, selera dan proses keputusan beli konsumen, disebut customer driven organization. Artinya organisasi yang digerakkan oleh pemahaman terhadap pelanggannya Prasetyo,2005:4, Perusahaan yang seperti inilah yang diharapkan oleh konsumen. Mowen dan Minor 2006:6 mengemukakan bahwa perilaku konsumen merupakan suatu studi tentang unit pembelian buying unit dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi dan pembuatan barang, jasa penagalaman serta ide-ide. Menurut Schiffman dan Kanuk 2000 dalam Prasetyo 2005:9 perilaku konsumen merupakan proses yang dilalui oleh seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan bertindak pasca konsumsi produk, jasa maupun ide yang diharapkan bias memenuhi kebutuhannya. Dalam bukunya Consumer Behaviour, Peter dan Olson 1999:6 memberikan pengertian tentang perilaku konsumen atau consumer behaviour dengan mengutip pengertian dari The American Marketing Association yang menyebutkan consumer behavior is a dynamic interaction of affect and cognition, behavior, and the environment, by which human being conduct the exchange aspectof their lives perilaku konsumen adalah sebuah interaksi dinamis yang meliputi pengaruh dan dipengaruhi, kebiasaan atau tingkah laku, dan juga lingkungan, dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran yang mempengaruhi kehiduapan mereka. Lebih lanjut Peter dan Olsen menyebutkan, in other words consumer behavior involves the thought and feelings people experience and the action they perform in consumption process. It also includes all the things in the environment that influence the thoughts, feeling, and action. These include comment from other consumers, advertisement, price information, packaging, product appearance, and many others dengan kata lain, perilaku konsumen meliputi harapan dan perasaan, serta pengalaman, dan faktor-faktor pengaruh utama yang muncul dalam proses konsumsi. Perilaku konsumen juga meliputi semua faktor lingkungan yang turut berpengaruh terhadap harapan, perasaan, dan pengmbilan keputusan, faktor-faktor tersebut antara lain: pendapat dari konsumen lainnya, iklan, informasi harga, kemasan, tampilan produk, dan banyak hal lainnya. Pendapat ini dapat kita artikan bahwa perilaku konsumen melibatkan harapan dan perasaan yang dialami oleh konsumen dalam proses konsumsi. Perilaku konsumen juga meliputi semua hal yang berada disekitar konsumen yang turut mempengaruhi perasaan atau pengalaman konsumen tersebut, hal ini meliputi , pendpat dari konsumen yang lain, iklan, informasi mengani harga, kemasan, tampilan produk, dan hal-hal lain yang turut berpengaruh pada persepsi konsumen.

2.1.2.2. Keputusan Membeli.

Menurut Assael yang dikutip oleh sutisna 2003:15 mengatakan bahwa pengambilan keputusan oleh konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk diawali oleh adanya kesadaran atas pemenuhan kebutuhan dan keinginan yang disebut need arousal. Menurut Setiadi 2003:413 keputusan membeli adalah suatu proses yang melibatkan pilihan diantara dua atau lebih alternatif, dimana aspek pengaruh dan kognisi dilibatkan dalam pengambilan keputusan konsumen, termasuk pengetahuan, arti, kepercayaan yang diaktifkan dari ingatan, serta proses perhatian dan pemahaman akan suatu produk. Sedangkan menurut Mowen dan Minor 2002:2 pengambilan keputusan konsumen meliputi semua proses yang dilalui konsumen didalam mengenali masalah, mencari solusi, mengevaluasi alternative dan memilih diantara pilihan-pilihan pembelian. Kotler 2000:201-202 menjelaskan beberapa peranan seseorang dalam keputusan membeli antara lain: 1. Pencetus Seseorang yang pertama kali mengusulkan gagasan untuk membeli produk atau jasa. 2. Pemberi Pengaruh Sesorang yang pandangan atau sarannya mempengaruhi keputusan. 3. Pengambil Keputusan Sesorang yang mengambil keputusan untuk setiap komponen keputusan pembelian, apakah membeli, tidak membeli, bagaimana membeli dan dimana akan membeli. 4. Pembeli Orang yang melakukan pembelian sesungguhnya. 5. Pemakai Sesorang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa yang bersangkutan.

2.1.2.3. Tipe-Tipe Perilaku Keputusan Membeli