3 Proses afektif Proses afeksi merupakan proses pengaturan kondisi emosi dan reaksi
emosional. Keyakinan individu akan koping mereka turut mempengaruhi tingkat stres dan depresi seseorang saat mereka menghadapi situasi yang sulit. Persepsi
efikasi diri tentang kemampuannya mengontrol sumber stres memiliki peranan penting dalam timbulnya kecemasaan. Individu yang percaya akan
kemampuannya untuk mengontrol situasi cenderung tidak memikirkan hal-hal yang negatif. Individu yang merasa tidak mampu mengontrol situasi cenderung
mengalami tingkat kecemasan yang tinggi, selalu memikirkan kekurangan mereka, memandang lingkungan sekitar penuh dengan ancaman, membesar-
besarkan masalah kecil, dan terlalu cemas pada hal-hal kecil yang sebenarnya jarang terjadi.
4 Proses seleksi Kemampuan individu untuk memilih aktivitas dan situasi tertentu turut
mempengaruhi efek dari suatu kejadian. Individu cenderung menghindari aktivitas dan situasi yang diluar batas kemampuan mereka. Bila individu merasa
yakin bahwa mereka mampu menangani suatu situasi, maka mereka cenderung tidak menghindari situasi tersebut. Dengan adanya pilihan yang dibuat, individu
kemudian dapat meningkatkan kemampuan, minat, dan hubungan sosial mereka.
2.2.4. Dimensi Efikasi Diri
Bandura 1997 mengungkapkan bahwa perbedaan efikasi diri pada setiap individu terletak pada tiga dimensi, yaitu: magnitude tingkat kesulitan tugas,
strength kekuatan keyakinan, dan generality generalitas. Masing-masing aspek
Universitas Sumatera Utara
mempunyai implikasi penting di dalam kinerja individu yang secara lebih jelas dapat diuraikan sebagai berikut:
1 Magnitude tingkat kesulitan tugas, yaitu masalah yang berkaitan dengan derajat kesulitan tugas individu. Komponen ini berimplikasi pada pemilihan
perilaku yang akan dicoba individu berdasarkan ekspektasi efikasi pada tingkat kesulitan tugas. Individu akan berupaya melakukan tugas tertentu
yang ia persepsikan dapat dilaksanakannya dan ia akan menghindari situasi dan perilaku yang ia persepsikan di luar batas kemampuannya.
2 Strength kekuatan keyakinan, yaitu aspek yang berkaitan dengan kekuatan keyakinan individu atas kemampuannya. Pengharapan yang kuat dan mantap
pada individu akan mendorong untuk gigih dalam berupaya mencapai tujuan walaupun mungkin belum memiliki pengalaman-pengalaman yang
menunjang. Sebaliknya, pengharapan yang lemah dan ragu-ragu akan kemampuan diri akan mudah digoyahkan oleh pengalaman-pengalaman yang
tidak menunjang. Dimensi ini biasanya berkaitan langsung dengan tingkat dimensi, yaitu semakin tinggi tingkat kesulitan tugas, semakin lemah
keyakinan yang dirasakan untuk menyelesaikannya. 3 Generality generalitas, yaitu hal yang berkaitan dengan luas cakupan
tingkah laku diyakini oleh individu mampu dilaksanakan. Keyakinan individu terhadap kemampuan dirinya bergantung pada pemahaman kemampuan
dirinya, baik yang terbatas pada suatu aktivitas dan situasi tertentu maupun pada serangkaian aktivitas dan situasi yang lebih luas dan bervariasi.
Universitas Sumatera Utara
2.2.5. Efikasi Diri pada Diabetes
Menurut Bandura 1997, efikasi diri adalah jembatan antara mengetahui apa yang harus dilakukan dan benar-benar melakukannya. Selain itu, efikasi diri
juga menjadi dasar untuk meningkatkan efektivitas pendidikan diabetes karena berfokus pada perubahan perilaku Van der Bijl Shortridge-Baggett, 2001; Wu
et al., 2007. Efikasi diri merupakan keyakinan individu tentang kemampuan pribadi terhadap kinerja perilaku. Dalam hal manajemen diri diabetes, efikasi diri
adalah keyakinan pasien terhadap kemampuannya untuk melakukan berbagai perilaku manajemen diri diabetes Al-Khawaldeh, Al-Hassan Froelicher, 2012.
Efikasi diri adalah prediktor kuat terhadap perilaku manajemen diri diabetes, seseorang yang hidup dengan diabetes yang memiliki tingkat efikasi diri yang
lebih tinggi akan berpartisipasi dalam perilaku pengelolaan diri diabetes yang lebih baik Hunt et al., 2012.
2.2.6. Pengukuran Efikasi Diri pada Diabetes Tipe 2