Pekerjaan Lama Terdiagnosis Diabetes

Hasil penelitian lainnya yang berbeda yaitu hasil penelitian dari Bai, Chiou Chang 2009, yang menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dalam skor perilaku perawatan diri berdasarkan tingkat pendidikan. Pasien yang memiliki tingkat pendidikan SMA, tingkat perguruan tinggi, atau universitas memiliki perawatan diri perilaku skor lebih tinggi daripada pasien yang buta huruf. Selain itu, lulusan perguruan tinggi dan universitas memiliki skor perilaku perawatan diri skor lebih tinggi dibandingkan dengan pendidikan sekolah dasar saja. Pada umumnya seseorang dengan pendidikan tinggi memiliki pemahaman yang baik tentang pentingnya perilaku perawatan diri dan memiliki keterampilan manajemen diri yang lebih baik untuk menggunakan informasi diabetes yang diperoleh melalui berbagai media dibandingkan dengan tingkat pendidikan rendah, akan tetapi dengan adanya persamaan dan perbedaan pada hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa pasien diabetes baik dengan tingkat pendidikan yang tinggi maupun rendah, mereka tetap memiliki kesempatan yang sama untuk melakukan manajemen diri diabetes yang lebih baik.

5.4.5. Pekerjaan

Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara pekerjaan dengan manajemen diri Z=-2,275, p0,05, pasien yang tidak bekerja memiliki skor rata-rata manajemen diri diabetes yang lebih tinggi daripada pasien yang bekerja. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian dari Xu, Pan Liu 2010, yang menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pekerjaan dengan manajemen diri diabetes. Pasien diabetes yang bekerja memiliki Universitas Sumatera Utara tingkat manajemen diri lebih rendah untuk latihan fisik daripada pasien yang tidak bekerja. Akan tetapi berbeda dengan hasil penelitian dari Wu et al. 2007, yang menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara pekerjaan dengan perilaku perawatan diri. Pada umumnya pasien yang bekerja memiliki waktu yang terbatas dalam melakukan manajemen diri diabetes, dan menghabiskan waktu untuk bekerja daripada memperhatikan kondisi kesehatannya. Sedangkan pasien yang tidak bekerja dapat memanfaatkan waktu luang untuk memperhatikan kondisi kesehatannya, sehingga mampu memaksimalkan kemampuannya dan mematuhi tugasnya untuk melakukan manajemen diri diabetesnya. Dengan adanya persamaan dan perbedaan pada hasil penelitian di atas dapat menjelaskan bahwa pasien yang bekerja dan tidak bekerja tetap memiliki kesempatan yang sama dalam mengatur dan menyediakan waktu untuk melakukan manajemen diri diabetes yang lebih baik.

5.4.6. Lama Terdiagnosis Diabetes

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara lama terdiagnosis diabetes dengan manajemen diri t=0,093, p0,05. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian dari Kusniawati 2011, yang menyimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara lama menderita diabetes dengan self-care diabetes. Sedangkan Wu et al. 2007, menyimpulkan hasil penelitian yang berbeda yaitu terdapat hubungan positif yang signifikan antara perilaku self-care dengan durasi penyakit diabetes. Pasien yang menderita diabetes lebih lama memiliki skor perilaku perawatan diri Universitas Sumatera Utara yang lebih baik. Seseorang dengan durasi penyakit lebih lama memiliki pengalaman dalam mengatasi penyakit mereka dan melakukan perilaku perawatan diri yang lebih baik. Begitu juga dengan hasil penelitian oleh Bai, Chiou Chang 2009, yang menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara durasi diabetes dengan perilaku perawatan diri. Responden dengan durasi penyakit lama biasanya memiliki skor perawatan diri yang lebih tinggi dibandingkan durasi penyakit yang singkat. Hasil penelitian yang sama juga ditunjukkan oleh Xu, Pan Liu 2010, yang menyimpulkan bahwa durasi diabetes berkorelasi positif dengan perilaku manajemen diri. Seseorang yang telah didiagnosis dengan diabetes bertahun-tahun dapat menerima diagnosis penyakitnya dan rejimen pengobatannya, serta memiliki adaptasi yang lebih baik terhadap penyakitnya dengan mengintegrasikan gaya hidup baru dalam kehidupan mereka sehari-hari. Adanya persamaan dan perbedaan pada beberapa hasil penelitian di atas menjelaskan bahwa walaupun seseorang baru terdiagnosis diabetes, akan tetapi hal tersebut memunculkan tanggung jawab dalam menangani penyakit mereka. Bagi penyandang diabetes yang baru, maka hal ini merupakan pengalaman pertama dan tantangan yang harus dihadapi dan dijalani sepanjang hidupnya, sehingga mereka dapat mengontrol status glikemik dan mencegah terjadinya komplikasi diabetes. Sedangkan pasien yang sudah lama menderita diabetes, mereka sudah beradaptasi dengan kondisi tersebut sehingga manajemen diri diabetes sudah menjadi kebiasaan atau pola hidup yang sehat bagi mereka. Universitas Sumatera Utara

5.4.7. Komplikasi Diabetes