41 penelitian ini menunjukkan bahwa pemberdayaan pemuda melalui
pelaksanaan pendidikan dan pelatihan teknologi informasi memberikan dampak yang cukup baik bagi kelulusannya. Selain dapat mengoprasikan
komputer dengan baik lulusan peserta bisa mencari lapangan kerja dengan bekal yang dimiliki dan juga dapat menciptakan lapangan usaha secara
mandiri.
C. Kerangka Berpikir
Dalam pelaksanaan program pendidikan kesetaraan Paket B, agar program dapat bermanfaat dan mendatangkan keuntungan diperlukan tahapan
atau langkah-langkah yang sistematik dan tentunya dibutuhkan evaluasi program. Kegiatan evaluasi program pendidikan kesetaraan Paket B tidak
hanya dilaksanakan pada akhir kegiatan program, tetapi sebaiknya dilakukan sejak awal, yaitu mulai dari penyusun rancangan program pendidikan
kesetaraan, pelaksanaan program dan hasilnya. Dalam hal ini peneliti melakukan evaluasi terhadap program pendidikan Kesetaraan Paket B
pelatihan di PKBM Ngudi Makmur, Jamus. Adapun model evaluasi yang digunakan adalah model evaluasi Contex-Input-Process-Product CIPP. CIPP
merupakan kerangka yang komprehensif untuk melaksanakan sebuah evaluasi terhadap program yang mana melibatkan aspek konteks, masukan, proses dan
hasil dari program tersebut. Model evaluasi ini diharapkan peneliti akan mampu memberikan
masukan kepada pemangku kepentingan stakeholders dalam mengambil
42 keputusan disetiap aspek atau tahapan program sehingga program kesetaraan
Paket B akan dihentikan atau dilanjutkan. Melalui model ini pula evaluator akan dapat mengetahui situasi atau latar belakang yang mempengaruhi tujuan
dan strategi program pelatihan yang akan dikembangkan dalam sistem yang bersangkutan, rencana strategi yang ditetapkan untuk mencapai tujuan program
pelatihan, pelaksanaan strategi program pelatihan, dahn hasil yang dicapai baik selama proses maupun pada akhir sistem program pelatihan yang bersangkutan.
Kegiatan peneliti adalah mengumpulkan data penelitian yang kemudian menganalisa data tersebut dengan mereduksi, men-display dan menarik
kesimpulan. Setelah itu dilakukan keabsahan dari data yang diperoleh peneliti dengan membandingkan dengan teori atau sumber yang ada sehingga dalam
hal ini peneliti melakukan perbandingan antara data dilapangan dengan teori. Dalam melakukan penilaian adjustmentevaluasi kemudian peneliti
melakukan dengan teknik evaluasi yaitu dengan menggunakan alat indikator penilaian, sehingga data yang sah dibandingkan kembali dengan indikator
penilaiaan sehingga peneliti dapat memberikan penilaian terhadap program Paket B yang dilaksanakan di PKBM Ngudi Makmur.
D. Pertanyaan Penelitian
1. Program pendidikan kesetaraan Paket B dilihat pada aspek context
konteks, maka pertanyaan penelitinya :
a. Apa tujuan program pendidikan kesetaraan Paket B?
b. Bagaimana fungsi lembaga PKBM Ngudi Makmur?
43 c.
Bagaimana teknik analisis kebutuhan need asessment terhadap masyarakat terhadap program pendidikan kesetaraan Paket B?
d. Bagaimana indikator ketercapaian program pendidikan kesetaraan Paket
B? 2.
Program pendidikan kesetaraan Paket B dilihat pada aspek input masukan, maka pertanyaan penelitiannya:
a. Bagaimana kualifikasi pendidikan penyelenggara program pendidikan
kesetaraan Paket B? b.
Bagaimana kualifikasi pendidikan Tutor Paket B? c.
Bagaimana cara perekrutan Tutor Paket B di PKBM Ngudi Makmur? d.
Bagaimana kualifikasi peserta didik program Paket B? e.
Bagaimana cara perekrutan peserta didik program Paket B? f.
Apa saja sumber belajar dan alat bahan yang digunakan? g.
Bagaimana dengan fasilitas ruangan? h.
Dari mana sumber anggaran program pendidikan kesetaraan Paket B? i.
Bagaimana penggunaan anggaran program pendidikan kesetaraan Paket B?
3. Program pendidikan kesetaraan Paket B ditinjau dalam process proses
pelaksanaan program, maka pertanyaannya : a.
Apakah ada jadwal dan daftar hadir program pendidikan kesetaraan Paket B?
b. Apa saja materi yang dipelajari dan apa kurikulum yang dipergunakan
dalam program pendidikan kesetaraan Paket B?