Hasil yang telah dicapai melalui Program Pendampingan PKBM

71 bersifat nonformal untuk memudahkan masyarakat untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan, sumber informasi, dan sebagai wadah belajar masyarakat. Melihat data hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi dari lembaga PKBM Ngudi Makmur dalam masyarakat adalah sebagai tempat berlangsungnya proses kegiatan belajar yang bersifat nonformal untuk memudahkan masyarakat untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan, sumber informasi, dan sebagai wadah belajar masyarakat.

c. Analisis Kebutuhan Program Pendidikan Kesetaraan Paket B

Program pendidikan kesetaraan Paket B di PKBM Ngudi Makmur Kulon Progo diselenggarakan oleh karena adanya kebutuhan dari masyarakat akan perlunya program kesetaraan Paket B. Selain itu, program kesetaraan Paket B diselenggarakan karena program dari Pemerintah tentang pemberantasan buta aksara. Hal ini sesuai dengan pernyataan Bapak “AZ” selaku pengelola PKBM yang mengungkapkan bahwa: “Program pendidikan kesetaraan Paket B diselenggarakan dikarenakan adanya program dari pemerintah dan juga didasarkan kepada kebutuhan masyarakat khususnya bagi masyarakat di Dusun Jamus, Pengasih akan diadakannya program kesetaraan Paket B. Hal ini terbukti dari respon dari masyarakat yang setiap tahun mengalami peningkatan, Mbak.” Hal senada juga diungkapkan oleh Bapak “SW” selaku penyelenggara program pendidikan kesetaraan Paket B yang mengungkapkan bahwa: 72 “Program pendidikan kesetaraan Paket B ini diselenggarakan karena banyak masyakat di daerah sini yang membutuhkan ilmu pengetahuan mbak, terus respon dari masyarakat sangat bagus buktinya pada tahun lalu pendaftar sebanyak 20 orang dan pada tahun ini terdapat 30 orang.” Pendapat yang sama juga dituturkan oleh Ibu “TM” selaku tutor di PKBM Ngudi Makmur yang mengatakan bahwa: “...iya mbak, program pendidikan kesetaraan Paket B sangat penting untuk memberikan bekal kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan fungsional, yang setara dengan lulusan Sekolah Menengah Pertama.....” Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa analisis kebutuhan atau needs assessment program pendidikan kesetaraan Paket B diselenggarakan karena adanya kebutuhan masyarakat dan minat dari masyarakat yang dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Dalam mengidentifikasi perlunya pelatihan terhadap need assessment atau kebutuhan masyarakat didasarkan kepada permintaan masyarakat yang diterima dan diinventarisir oleh petugas pendaftaran yang kemudian menjadi bahan usulan proposal kegiatan kesetaraan Paket B. PKBM Ngudi Makmur juga melakukan sosialisasi melalui brosur dan media internet. Hal ini dimaksudkan agar program kesetaraan Paket B ini benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Melihat data hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa penyelenggaraan program pendidikan kesetaraan Paket didasarkan kepada kebutuhan dari masyarakat dan adanya program dari pemerintah.