Dimensi dan Tahapan Evaluasi Program
19 Model CIPP merupakan hasil kerja para tim peneliti yang
tergabung dalam suatu organisasi komite Phi Delta Kappa USA yang ketika itu diketui oleh Daniel Stufflebeam pada tahun 1967 di Ohio State
University. Model evaluasi ini merupakan model yang paling banyak dikenal dan diterapkan oleh para evaluator. Berikut uraian penjelasan
tentang model tersebut:
1 Evaluasi Konteks Context Evaluation
Hasil kerja para tim peneliti yang tergabung dalam suatu organisasi kimite Phi Delta Kappa USA do Ohio State Unifersity
memberikan pengertian bahwa evaluasi konteks adalah upaya untuk menggambarkan dan merinci lingkungan, kebutuhan yang tidak
terpenuhi, populasi dan sampel yang dilayani dan tujuan program. Evaluasi Konteks meliputi penggambaran latar belakang program
yang dievaluasi, memberikan perkiraan kebutuhan dan tujuan program, indikator ketercapaian program, menentukan sasaran
program dan menentukan sejauh mana tawaran ini cukup responsif terhadap kebutuhan yang sudah diidentifikasi.
2 Evaluasi Masukan Input Evaluation
Tahap kedua dari model CIPP adalah evaluasi input, atau evaluasi masukan. Menurut Eko Putro Widoyoko 2009:182, evaluasi
masukan membantu mengatur keputusan, menentukan sumber-sumber yang ada, alternatif apa yang diambil, apa rencana dan strategi untuk
mencapai tujuan, dan bagaimana prosedur kerja untuk mencapainya.
20 Komponen evaluasi masukan meliputi: a Sumber daya manusia, b
Sarana dan paralatan pendukung, c Dana atau anggaran, dan d Berbagai prosedur dan aturan yang diperlakukan.
3 Evaluasi Proses process evaluation
Worthen Sandres yang di kutip oleh Eko Putro Widoyoko 2009:182, menjelaaskan bahwa, evaluasi proses menekankan pada
tiga tujuan : “1 do detect or predict in procedural design or its implementation during implementation stage, 2 to provide
information for programmed decision, and 3 to mantain a record of the procedure as it accurs “. Evaluasi proses digunakan untuk
mendeteksi atau memprediksi rancangan prosedur atau rancangan implementasi selama tahap implementasi, menyediakan informasi
untuk keputusan program dan sebagai rekaman atau arsip rosedur yang telah terjadi.
Evaluasi proses meliputi koleksi data penilaian yang telah ditentukan dan diterapkan dalam praktek pelaksanaan program. Pada
dasarnya evaluasi proses untuk mengetahui sampai sejauh mana rencana telah diterapkan dan komponen apa yang perlu diperbaiki.
Dalam model CIPP, evaluasi proses diarahkan pada seberapa jauh kegiatan yang dilaksanakan dalam program sudah terlaksana sesuai
dengan rencana.
21
4 Evaluasi Produk Product Evaluation
Menurut Sax yang dikutip oleh Eko Putro Widoyoko 2009:183, memberikan pengertian evaluasi produkhasil adalah “to
allow to project director or teacher to make decision of program“. Dari evaluasi produk diharapkan dapat membantu pimpinan proyek
atau guru untuk membuat keputusan yang berkenaan dengan kelanjutan, akhir, maupun modifikasi program. Sementara menurut
Farida Yusuf Tayibnapis 2000:14, “evaluasi produk untuk membantu membuat keputusan selanjutnya, baik mengenai hasil yang
telah dicapai maupun apa yang dilakukan setelah program itu berjalan”.
Evaluasi produk merupakan penilaian yang dilakukan guna untuk melihat ketercapaiankeberhasilan suatu program dalam
mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Pada tahap evaluasi inilah seorang evaluator dapat menentukan atau memberikan
rekomendasi kepada evaluan apakah suatu program dapat dilanjutkan, dikembangkanmodifikasi, atau bahkan dihentikan.
Berdasarkan dari uraian sebelumnya menurut Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin 2010:22, ada 4 kemungkinan kebijakan yang
terdapat dilakukan berdasarkan hasil dalam pelaksanaan sebuah program keputusan, yaitu :