Tujuan Evaluasi Program Tinjauan Tentang Evaluasi Program

17 dianggap layak. Cara kedua dilaksanakan melalui pengumpulan data dan informasi yang bersifat mendalam terhadap hasil, manfaat dan dampak dari program yang telah selesai dilaksanakan. Hal yang paling penting adalah mengenai informasi yang dihasilkan dan bagaimana memperoleh informasi, dianalisis dan dilaporkan. Informasi harus bersifat independen, obyektif, relevan, dan dapat diandalkan.

d. Standar Evaluasi Program

Farida Yusuf 2008:8, mengungkapkan standar yang paling komprehensif dan rinci dikembangkan oleh Commitee on Standart for Educational Joint Commitee, 1981 dengan ketuanya Daniel L Stuffelbeam, yaitu : 1 Utility manfaaat dan praktis, 2 Accuracy secara teknik tepat, 3 Feasibility realistis dan teliti, 4 Proppriety dilakukan dengan legal dan etik.

e. Model Evaluasi Program

Kata model berarti pola, rencana, contoh dari sesuatu yang akan dibuat atau dilakukan, atau dihasilkan. Modal evaluasi merupakan penjabaran teori evaluasi mengemukakan pengertian mengenai evaluasi dan proses bagaimana melaksanakannya. Wirawan 2011:79, yang mengutip pernyataan Daniel L. Stufflebeam dan Anthony J. Shinkfield mendefinisikan model evaluasi 18 program sebagai berikut: “We define a program evaluation model as an evalution theorist’s idealized conceptualization for conducting program evaluation”. Menurut Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin 2010:40, ada beberapa ahli evaluasi program yang dikenal sebagai penemu model evaluasi program adalah Stufflebeam, Metfesel, Michael Scriven, Stake dan Glaser, Kaufman dan Thomas membedakan model evaluasi menjadi delapan, yaitu : 1 Goal Oriented Evaluation Model, dikembangkan oleh Tyler. 2 Goal free Evaluation Model, dikembangkan oleh Sriven. 3 Formatif Simmatif Evaluation Model, dikembangkan oleh Michael Scriven. 4 Countenance Evaluation Model, dikembangkan oleh Satke. 5 Responsive Evaluation Model, dikembangkan oleh Stake. 6 CSE-UCLA Evaluation Model, menekankan pada “kapan” evaluasi dilakukan. 7 CIPP Evaluation Model, yang dikembangkan oleh Stefflebeam. 8 Discrepancy Model, dikembnagkan Oleh Provus. Evaluasi program dalam penelitian ini adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bagaimana konteks, masukan, proses dan hasil dari program yang diselenggarakan. Perlunya model evaluasi program adalah untuk memudahkan evaluator dalam menilai komponen- komponen yang dinilai, apakah sesuai dengan ketentuan atau tidak. Evaluasi program dilakukan dengan tujuan untuk melihat sejauh mana hasil program telah tercapai dengan optimal sesuai dengan target dan tujuan program itu sendiri. Dari beberapa model evaluasi yang ada, penulis hanya akan membahas model evaluasi CIPP Context, Input, Process, Pruduct yang dikembangkan oleh Daniel Stuflebeam. 19 Model CIPP merupakan hasil kerja para tim peneliti yang tergabung dalam suatu organisasi komite Phi Delta Kappa USA yang ketika itu diketui oleh Daniel Stufflebeam pada tahun 1967 di Ohio State University. Model evaluasi ini merupakan model yang paling banyak dikenal dan diterapkan oleh para evaluator. Berikut uraian penjelasan tentang model tersebut: 1 Evaluasi Konteks Context Evaluation Hasil kerja para tim peneliti yang tergabung dalam suatu organisasi kimite Phi Delta Kappa USA do Ohio State Unifersity memberikan pengertian bahwa evaluasi konteks adalah upaya untuk menggambarkan dan merinci lingkungan, kebutuhan yang tidak terpenuhi, populasi dan sampel yang dilayani dan tujuan program. Evaluasi Konteks meliputi penggambaran latar belakang program yang dievaluasi, memberikan perkiraan kebutuhan dan tujuan program, indikator ketercapaian program, menentukan sasaran program dan menentukan sejauh mana tawaran ini cukup responsif terhadap kebutuhan yang sudah diidentifikasi. 2 Evaluasi Masukan Input Evaluation Tahap kedua dari model CIPP adalah evaluasi input, atau evaluasi masukan. Menurut Eko Putro Widoyoko 2009:182, evaluasi masukan membantu mengatur keputusan, menentukan sumber-sumber yang ada, alternatif apa yang diambil, apa rencana dan strategi untuk mencapai tujuan, dan bagaimana prosedur kerja untuk mencapainya.