5.6.3. Kesadaran dan pengetahuan para pedagang dalam menciptakan lingkungan yang tertib dan bersih
Melalui Hasil Observasi dan Wawancara yang telah saya lakukan, semua pedagang baik di Pasar Meranti Lama maupun di Pasar Meranti baru mengetahui dengan
jelas mengenai Larangan berjualan diatas badan jalan, parit, trotoar dan sebagainya. Dan mereka juga mengetahui larangan tersebut bertujuan untuk pengindahan dan penertiban
kota Medan, namun pada realitanya melihat aktivitas para pedagang di Pasar Meranti yang sangat semrawut, menunjukkan bahwa mereka belum sadar akan kebersihan dan
ketertiban lingkungan. Semakin hari jumlah pedagang di Pasar Meranti Lama semakin bertambah. Meskipiun hanya berjualan di tenda-tenda darurat, diatas parit, di ujung jalan
dan di badan jalan. Dan berikut penuturan salah seorang warga yang berada di lokasi Pasar Meranti lama, ia mengatakan ;
“ kami mengetahui mengenai larangan berjualan di badan jalan dan menyadari mengenai dampaknya terhadap lingkungan. Tapi ya mau gimana lagi, namanya juga
berusaha dan mencari uang. Kalau kita terus-terus memikirkan lingkungan dan kebersihan kota. Apa pemerintah sendiri pernah memikirkan nasib kami”
Wawancara Maret 2011 Dengan keberadaan aktivitas mereka yang sedemikian rupa menciptakan
lingkungan menjadi kotor dan kumuh. Berbeda halnya dengan para pedagang di Pasar
Meranti baru, terlihat jauh lebih bersih dan rapi, karena sudah ada pengelola kebersihan di Pasar ini. Seperti yang dituturkan oleh salah seorang pedagang di Pasar Meranti Baru,
ia mengatakan ;
Universitas Sumatera Utara
“ Disini memang enak kondisinya, lebih tertib dan bersih karena sudah ada petugas kebersihan yang dikelola oleh PD.Pasar dan kami membayar biaya kebersihan
setiap harinya kepada pengelola PD.Pasar senilai Rp.3.000.” Wawancara Maret 2011
5.7. Keefektifan Pembangunan Jalan Baru
Jalan Baru yang proses pembangunannnya dimulai pada pertengahan tahun 2010 dan selesai pengaspalan pada awal tahun 2011 ini dapat dikatakan tidak efektif,
dikarenakan pembangunan jalan tersebut terkesan lambat. Jalan ini yang awalnya diperuntukan sebagai jalan alternatif kemacetan kota tapi terbengkalai sampai dengan
saat ini padahal proses pembangunannya membutuhkan dana yang cukup besar. Namun pemanfaatannya tidak digunakan sebaik mungkin dan disegerakan. Saat ini Jalan baru
sudah digunakan oleh masyarakat. Namun sekali lagi jalan ini menjadi tidak efektif dikala jalan tersebut digunakan sembarang oleh para pengguna jalan. Dan pada akhirnya
membuat jalan ini menjadi sedikit berbahaya untuk dilalui, dikarenakan belum adanya kepastian dimana lajur kanan dan lajur kiri. Memungkinkan untuk terjadi kecelakaan
karena belum adanya kepatian aturan penggunaan jalan. Jalan yang telah selesai diaspal kini dibiarkan begitu saja, belum ada lanjutan
proses pembangunan selanjutnya. Jalan yang dibangun dengan terburu-buru yang diaspal dari akhir tahun 2010 sd awal tahun 2011 ini kualitas jalannya kurang baik. Hal ini
terlihat dari aspal jalan di beberapa titik jalan yang sedikit telah mengalami kerusakan.
Universitas Sumatera Utara