Alasan Para Pedagang tidak mau direlokasikan

Para pedagang dilokasi pasar meranti yang semulanya berada di Gang Warga setelah relokasi pasar tersebut para pedagang yang telah direlokasikan sebagian besar kembali ke lokasi tersebut, namun kali ini para pedagang membuka kios-kios baru tepat berada di badan Jalan Meranti. Dihalaman-halaman rumah penduduk sekitar Jalan Meranti tersebut juga dimanfaatkan oleh para pedagang untuk membuak kios-kios baru, kondisi seperti ini menimbulakan kemacetan dan pastinnya menggangu sarana umum yaitu Jalan Meranti sebagai tempat melintas banyak kios-kiosk para pedagang yang keberadaannya cukup mengganggu aktifitas jalan. Belum lagi keramaian para pembeli membuat jalan tersebut makin sulit untuk dilintasi oleh para pengguna jalan ketika pasar sedang ramai. Dan menurut penuturan seorang pedagang di Pasar Meranti lama ; “ kami kan berjualan di halaman-halaman rumah warga dan kalaupun mau digusur mana bisa, karena kami kan gak pakai saranan umum. Memang sih mereka pedagang yang lain banyak yang berjualan di badan jalan. Tapi mau gimana lagi kios nya dah pada penuh jadi ya terpaksa mereka berjualan di jalan demi kebutuhan sehari-hari “ Wawancara Maret 2011

5.2.2 Alasan Para Pedagang tidak mau direlokasikan

Melalui hasil observasi dan wawancara. Diketahui bahwa ada beberapa alasan yang membuat para pedagang tidak mau pindah kelokasi kios yang baru. 1. Karena lokasi pasar yang tidak strategis membuat lokasi pasar yang baru tidak ramai dikunjungi para pembeli. Lokasi Pasar Meranti baru yang terletak di Jalan M.Idris Gang kandak ini sulit untuk dijangkau oleh para pembeli karena lokasinya yang masuk kedalam Gang, Berbeda Universitas Sumatera Utara halnya dengan Pasar Meranti lama tetap ramai dikunjungi oleh para pembeli dikarenakan lokasi Pasar Meranti tersebut tepat berada di badan Jalan Meranti. Seperti menurut penuturan salah seorang pedagang, ia mengatakan; “ disana jarang ada pembeli. Pasarnya sepi dan bagaimana lah pasar khandak sana mau ramai, letaknya saja pun dah masuk-masuk kedalam Gang. Ada yang berada di pinggir jalan pasti orang milih yang mudah dijangkau lha. ” Wawancara Maret 2011 2. karena ukuran stan dan kios yang tidak proporsional ataupun tidak sesuai dengan jenis dagangan dan ukuran kios yang mereka butuhkan. Banyak pedagang yang mengeluhkan bahwa ukuran stan di tempat relokasi Pasar meranti baru sangat kecil yaitu hanya berukuran 1,5 x 1,5 m. Dan dari hasil penelitian juga didapat bahwa ukuran stan dan kiosk yang diberikan tersebut tidak sesuai dengan jenis dagangan yang mereka jual. Contohnya saja untuk pedagang sembako hanya bisa meletakkan beberapa karung gula dan beras dalam stan dan kiosk yang berkuruan 1,5m x 1,5 m dan 2m x 2m. Dan berikut penuturan salah seorang pedagang di Pasar Meranti baru, ia mengatakan : “ kayak mana lah kami mau jualan dengan ukuran kios yang kecil gini, mau meletakkan 5 karung beras saja udah sulit dengan kios sempit gini. Padahal dahulu kios kami di pajak yang lama ukurannya besar dan bisa menampung semua jualan saya. Apa lagi saya jualan sembako mau jualan di kios ini. Mau duduk aja pun sulit. Jarak kios dengan yang sebelahnya saja berdempetan.” Wawancara Maret 2011 Contoh lain adalah pada pedagang ayam yang memiliki mesin untuk merebus dan menguliti bulu ayam tersebut, maka ukuran stan dan kiosk bahkan tidak cukup untuk Universitas Sumatera Utara meletakkan mesin ayam, apalagi untuk meletakkan barang dagangannya. Seperti menurut penuturan salah seorang pedagang, ia mengatakan; “ kios ini sangat tidak sesuai dengan kebutuhan jualan saya, saya jualan ayam potong mana bisa dengan ukuran kios seperti ini. Untuk letakkan mesin pembersih bulu ayam saja tidak cukup konon lagi untuk meletakkan ayam-ayam lainnya yang belum dipotong. Saya kan berjualan ayam potong gak langsung beli bersih, butuh proses yang panjang mulai dari perebusan, pengulitan sampai dengan pemotongan. Jadi tempat yang saya butuhkan juga harus besar.” Wawancara Maret 2011 Gambar 4. stan di Pasar Meranti baru 3. Karena Fasilitas Pasar Meranti baru yang kurang memadai. Pasar Meranti yang letaknya berada di dalam Gang. Kandak dapat dikatakan memilki lahan yang sempit. Hal ini dapat dibuktikan dengan Keberadaan Pasar Meranti Baru yang dibangun tanpa menyediakan fasilitas Parkir bagi para pembeli ataupun pedagang, sehingga masyarakat kesulitan untuk meletakkan kendaraannya. Di luar Pasar Meranti tepatnya di halaman-halaman rumah penduduk yang berada di Gang.Kandak menyediakan jasa penitipan sepeda motor ataupun parkiran. Tetaapi hal ini tetap saja membuat ketidakefektifan bagi para pengunjung, dikarenakan lokasinya yang berada diluar Pasar juga dikarenakan lokasinya yang terlalu Universitas Sumatera Utara sempit dan kurang aman.seperti penuturan salah seorang Pedagang di Pasar Meranti baru yang bernama Bapak.Ramli, ia mengatakan; “cukup memprihatinkan pengembangan Pasar yang tidak dilengkapi dengan Fasilitas Parkir dan tempat berjualan yang terlalu sempit”. 4. Ketidakjelasan Pembangunan Jalan baru membuat para pedagang merasa meraka tidak perlu untuk direlokasikan. Dan karena proses pembangunan jalan itu sendiri sempat terhenti, tersendat-sendat dan awalnya belum ada perencanaan pembangunan yang masuk kedalam APBD, sehingga para pedagang merasa mereka tidak perlu direlokasi sekarang karena belum jelas kapan pembangunan jalan tersebut. Meskipun saat ini Pembangunan Jalan telah berlangsung namun tetap saja para pedagang merasa tidak perlu untuk pindah. Karena hingga sampai sekarang belum ada peresmian jalan tersebut. Sikap Pemerintah juga tidak tegas terhadap para pedagang karena masih ada sebagian pedagang yang berjualan di tempat lama sehingga dagangan mereka tidak laku Akibatnya, Relokasi pasar tersebut menjadi kurang berhasil dikarenakan Pedagang di Pasar M.Idris Mengeluh karena banyak yang tidak laris dagangannya, masyarakat sekitar lebih memilih untuk belanja ke Pasar Meranti yang berada di pinggir jalan meranti, yang didirikan dengan menggunakan tenda-tenda darurat. Akibat yang paling fatal adalah Pasar M.Idris menjadi sepi oleh pengunjung, dan para pedagang banyak yang dirugikan serta kemacetan jalan akibat Pasar Meranti yang masih beroperasi di pinggir jalan tsb. Universitas Sumatera Utara

5.3. Pasar Meranti dan Pengelolanya