Kebijakan Pemerintah Kota Medan Terkait dengan Pedagang Kaki Lima

2.3. Kebijakan Pemerintah Kota Medan Terkait dengan Pedagang Kaki Lima

Pemko Medan melakukan penataan pedagang kaki lima PKL sesuai peraturan daerah Perda Kota Medan nomor 31 tahun 1993 dan Undang-undang nomor 7 tahun 2004 tentang pemakaian badan jalan, trotoar dan diatas parit tidak boleh dibangun. Ketentuan dalam beberapa pasal pada Perda No 31 Tahun 1993 terkesan kaku dan berpihak hanya pada pemerintah kota seperti yang terlihat dalam pasal 3 yang berbunyi: “Stand, kios atau bangunan Pemerintah Daerah baik yang pembangunannya dibiayai oleh Pemerintah Daerah maupun swadaya masyarakat yang berada di dalam kompleks pasar milik Pemerintah Daerah yang digusur, ditertibkan, dibongkar guna peremajaan Pasar atau Kota dan penertiban lainnya tidak akan diberian ganti rugi dalam bentuk apapun kepada penyewa dengan ketentuan kepada penyewa diberikan prioritas untuk memperoleh tempat berjualan di lokasi atau tempat yang diremajakan atau tempat lain yang dihunjuk oleh pemerintah daerah”. Di kota Medan penerapan peraturan daerah No.31.Tahun 1993 tentang Pemakaian Tempat Berjualan, belum dapat dilaksanakan dengan sepenuhnya. Dimana para pedagang khususnya PKL sangat menentang keberadaan ketentuan peraturan peraturan tersebut, sehingga sebagian besar para PKL minta ditinjau kembali. Ketidaktegasan pemerintahan kota Medan dalam mengatur peruntukan ruang bagi para PKL menyebabkan para pedagang yang berjualan di tempat yang strategis dan potensial akan mengganggu ketertiban umum. Bilamana tim penertiban datang maka PKl tersebut melarikan diri, tetapi bila mana penertiban telah berlalu maka para pedagang kembali lagi melakukan Universitas Sumatera Utara aktivitasnya. Usaha kecil merupakan bagian integral dunia usaha nasional yang mempunyai kedudukan, potensi dan peranan yang sangat penting dan strategis dalam mewujudkan pembanguan nasional dan pembangunan ekonomi. Usaha kecil adalah usaha yang mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi dalam peningkatan masyarakat.serta mewujudkan stabilitas nasional pada umumnya dan stabilitas ekonomi pada khususnya Limbong, 2005.

2.4. Dimensi Sosial Budaya Terkait dengan Permasalahan Pedagang Kaki Lima