Wawancara Maret 2011 Sebelum relokasi pasar Meranti diresmikan dan serentak pindah ke Jl.M.Idris
gang.Kandak yang berjarak sekitar 500 meter dari Pasar yang lama, pemerintah sudah beberapa kali memberikan surat perintah dan peringatan kepada para pedagang. Namun
para pedagang tetap bertahan tidak mau pindah. Dan berikut penuturan salah seorang pedagang, ia mengatakan :
“ petuga pemerintah sudah berapa kali datang dan memberikan peringatan melalui surat peringatan, tapi kami nya saja yang bertahan dan tidak mau pindah. Karena melihat
kondisi kios dan lokasi pasar yang tidak sesuai dengan apa yang kami inginkan”.
Wawancara Maret 2011
5.2.1. Para Pedagang yang telah direlokasikan kembali ke lokasi semula
Relokasi pasar meranti dilakukan serentak oleh para pedagang yang berada di pasar meranti yang lama pindah ke pasar meranti yang baru pada Tanggal 06 Februari
2010, namun kondisi bertahannya para perdagang di lokasi pasar yang baru hanya beberapa saat saja. Sebagian besar pedagang kembali untuk berjualan di pasar meranti
yang lama dengan mendirikan kios kios instan sebagai tempat dagangan mereka, karena kios kios yang lama telah digusur oleh pihak pemerintah. Seperti yang dituturkan oleh
salah seorang pedagang, ia mengatakan ; “ kami serentak direlokasikan pada bulan februari, namun hanya beberapa hari saja
kami bertahan dan menempati kios baru. Setelah itu sebagian dari kami kembali lagi dan buka lapak baru di pasar yang lama”
Wawancara Maret 2011
Universitas Sumatera Utara
Para pedagang dilokasi pasar meranti yang semulanya berada di Gang Warga setelah relokasi pasar tersebut para pedagang yang telah direlokasikan sebagian besar
kembali ke lokasi tersebut, namun kali ini para pedagang membuka kios-kios baru tepat berada di badan Jalan Meranti. Dihalaman-halaman rumah penduduk sekitar Jalan
Meranti tersebut juga dimanfaatkan oleh para pedagang untuk membuak kios-kios baru, kondisi seperti ini menimbulakan kemacetan dan pastinnya menggangu sarana umum
yaitu Jalan Meranti sebagai tempat melintas banyak kios-kiosk para pedagang yang keberadaannya cukup mengganggu aktifitas jalan. Belum lagi keramaian para pembeli
membuat jalan tersebut makin sulit untuk dilintasi oleh para pengguna jalan ketika pasar sedang ramai. Dan menurut penuturan seorang pedagang di Pasar Meranti lama ;
“ kami kan berjualan di halaman-halaman rumah warga dan kalaupun mau digusur mana bisa, karena kami kan gak pakai saranan umum. Memang sih mereka pedagang
yang lain banyak yang berjualan di badan jalan. Tapi mau gimana lagi kios nya dah pada penuh jadi ya terpaksa mereka berjualan di jalan demi kebutuhan sehari-hari “
Wawancara Maret 2011
5.2.2 Alasan Para Pedagang tidak mau direlokasikan