PROVINSI BALI
LAKIP Tahun 2014
261
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut di atas, Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Karangasem dalam Tahun 2014, memberikan pelatihan tentang pengolahan
pangan lokal kepada 30 tiga puluh peserta dari perwakilan 10 Kelompok Wanita binaan se-Kabupaten Karangasem, dengan materi pelatihan sebagai berikut :
No. Materi Pelatihan
Jumlah Jam Pelajaran
1 Praktek Demo Olahan Kue Non tepung Terigu
8 2
Praktek Demo Pengolahan Pangan Lokal 8
3 Konsumsi Pangan Beragam, bergizi, Berimbang dan Aman
melalui Pemanfaatan Pekarangan 2
4 Kebijaksanaan Pembangunan Ketahanan Pangan dan Gerakan
P2KP tahun 2014 2
5 Konsumsi Pangan B2SA melalui pemanfaatan Pekarangan
2 6
Konsumsi Rumah Tangga dengan Gizi seimbang melalui pemanfaatan pekarangan
2 7
Produk Pekarangan aman 2
Jumlah 24 jam
E. Pembinaan Kelompok Wanita Pengolah Pangan Lokal dan B2SA
Tujuan pembangunan ketahanan pangan adalah terpenuhinya pangan yang cukup bagi setiap warga dalam jumlah dan mutu, bergizi, aman, beragam dan
terjangkau. Kondisi tersebut antara lain tercermin dari kuantitas dan kualitas konsumsi pangan. Pengetahuan merupakan salah satu aspek penting yang harus dimiliki agar
setiap orang dapat memilih dan mengkonsumsi makanan dengan baik. Guna memotivasi
PROVINSI BALI
LAKIP Tahun 2014
262
masyarakat agar mau mengonsumsi makanan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman B2SA, setiap unit kerja yang terkait dengan ketahanan pangan dan kelompok
masyarakat perlu melakukan sosialisasi maupun gerakan secara terus menerus untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, serta mengubah pola konsumsi
pangan masyarakat menuju B2SA.
Salah satu bentuk kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan oleh Kantor Ketahanan Pangan adalah “Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman
B2SA Berbasis Sumber Daya Lokal”. Lomba tersebut dimaksudkan agar setiap individu yang bertanggung jawab dalam menentukan dan menyediakan menu keluarga
sehari-hari dapat menyajikan menu yang beragam, bergizi seimbang, dan aman. Menu yang disajikan adalah
menu B2SA berbasis sumber daya lokal yang dapat diterapkan sebagai
menu keluarga sehari-hari, dan bukan hanya pada saat lomba
saja. Adapun pelaksanaan Lomba
Cipta Menu Tahun 2014,
penyusunan menu
pangan sumber
karbohidrat menggunakan
pangan lokal
PROVINSI BALI
LAKIP Tahun 2014
263
selain beras dan terigu. Hal ini untuk mengurangi ketergantungan terhadap beras
sebagai pangan pokok sekaligus mendorong penggunaan pangan lokal seperti jagung, singkong, ubi jalar, sagu, sukun, pisang, dan sejenisnya dengan tetap memperhatikan
prinsip B2SA.
Tujuan diselenggarakannya Lomba Cipta Menu B2SA Berbasis Sumber Daya Lokal adalah untuk :
1. Meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya konsumsi
pangan B2SA untuk meningkatkan kualitas hidupnya. 2.
Mendorong dan meningkatkan kreativitas masyarakat pada umumnya dan ibu rumah tangga khususnya dalam memilih, menentukan,
menyusun, dan menciptakan menu B2SA berbasis sumber daya lokal. 3.
Membangun budaya keluarga untuk mengkonsumsi aneka menu makanan B2SA untuk memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari, dengan
memanfaatkan potensi pangan yang ada di sekitar rumah pekarangan.
Konsumsi pangan yang belum optimal, sangat dipengaruhi oleh kebiasaan perilaku konsumsi pangan penduduk yang belum baik. Saat ini, pengetahuan,
keterampilan, dan kesadaran masyarakat untuk menyediakan, memilih dan mengkonsumsi makanan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman masih rendah.
Dengan demikian, Sosialisasi pangan bergizi, beragam, seimbang, dan aman perlu diadakan untuk masyarakat. Pola makan yang baik harus diajarkan dan ditanamkan
sejak usia dini, hal ini dapat dilakukan salah satunya dengan sosialisasi dan promosi kepada masyarakat, khususnya Kelompok Wanita Tani yang ada di Kabupaten