Persentase Penduduk dengan Akses terhadap Fasilitas Sanitasi Yang Layak

PROVINSI BALI LAKIP Tahun 2014 343 Dari gambar di atas dapat pula dijadikan mapping atau pemetaan wilayah kantong – kantong TB pada wilayah kerja Puskesmas mengingat angka CDR belum mencapai 70 dari perkiraan kasus baru BTA Posistif. Berarti masih ada minimal 12 kasus TB BTA positif belum diketemukan di lapangan sehingga masih diperlukan upaya – upaya program baik internal maupun eksternal. Salah satunya yaitu perlu ada program KIE yang lebih inovatif guna menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk datang ke Sarana Pelayanan Kesehatan lebih dini bila mengalami tanda – tanda atau gejala TB serta diimbangi dengan kegiatan pemeriksaan kontak terhadap penderita TB. Disamping itu Pemantapan SDM, mutu mikroskopis TB, serta penguatan jejaring TB masih perlu dioptimalisasi. Pneumonia balita merupakan salah satu indikator keberhasilan program pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan seperti tertuang dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem tahun 2011 – 2015. Capaian indikator ini masih jauh dari target seperti pada tabel di bawah ini: 56 68 60 55 52 56 58 10 20 30 40 50 60 70 80 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Case Detection Rate CDR PROVINSI BALI LAKIP Tahun 2014 344 Tabel 3.13 Persentase Cakupan Penemuan Pneumonia Dan Ditangani Dengan Benar di Kabupaten Karangasem Tahun 2014 No Indikator Target Realisasi Capaian 1 Persentase cakupan penemuan pneumonia dan ditangani dengan benar 90 21,75 24,17 Dari tahun-tahun sebelumnya cakupan penemuan Pneumonia semakin menurun seperti terlihat pada gambar di bawah ini : Gambar 3.11 Cakupan Penemuan Penderita Pneumonia Pd Balita Tahun 2009- 2014 5 10 15 20 25 30 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Cak.Pneumonia 26,72 21,39 14,87 18,86 24,83 21,75 p e rs e n ta se Cakupan Penemuan Penderita Pneumonia Pd Balita Tahun 2009-2014 PROVINSI BALI LAKIP Tahun 2014 345 Rendahnya capaian ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti : - masih kurang baiknya tatalaksana kasus terutama pelayanan di poli dalam menganamnesa atau menentukan diagnosa terhadap tersangka pneumonia balita. - Penjaringan kasus hanya oleh Puskesmas dan Rumah Sakit saja belum melibatkan sektor swasta dokter dan bidan praktek swasta karena kemungkinan banyak yang berobat ke pelayanan swasta. - kurangnya promosi tentang penyakit ISPA khususnya pneumonia balita, - persepsi dan tatalaksana kasus ISPA khususnya pneumonia balita pada beberapa pelayanan kesehatan masih ada yang belum mematuhi protap yang ada sehingga penanganan kasus masih belum optimal, - kurangnya partisipasi masyarakat kader dalam penemuan kasus batuk pilek di lapangan. Alternatif pemecahan masalah a. Perlunya pengetahuan dan ketrampilan petugas pelayanan agar dapat melaksanakan tatalaksana harus sesuai protap yang ada. b. Untuk meningkatkan cakupan pelayanan perlu melibatkan praktek swasta. c. Keaktifan kader dalam upaya penanganan batuk pilek di lapangan lebih ditingkatkan. d. Perlu ditingkatkan promosi penyakit Pneumonia agar semua komponen atau stake holder terlibat secara aktif.

1. Persentase Penemuan Dan Penanganan Diare

Diare masih merupakan penyebab kematian utama bayi dan balita RISKESDAS 2007 . Beberapa faktor yang menjadi penyebab timbulnya penyakit PROVINSI BALI LAKIP Tahun 2014 346 diare disebabkan oleh kuman melalui kontaminasi makanan minuman yang tercemar tinja dan atau kontak langsung dengan penderita, sedangkan faktor – faktor lainnya meliputi faktor penjamu dan faktor lingkungan. Capaian penemuan dan penanganan Diare adalah sebagai berikut : Persentase Penemuan dan Penanganan Diare Di Kabupaten Karangasem Tahun 2014 No Indikator Target Realisasi Capaian 1 Persentase penemuan dan penanganan Diare 90 83,79 93,10 Dari tabel diatas diketahui bahwa capaian untuk indikator ini sebesar 93,10 dari target yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja. Beberapa penyebab rendahnya capaian indikator ini adalah : a. Masih rendahnya Penemuan kasus diare balita di unit pelayanan kesehatan belum optimal karena belum semua kasus diare balita terlaporkan terutama yang berobat ke praktek swasta. b. Kurangnya partisipasi masyarakat kader dalam upaya penemuan dan penanggulangan diare. c. Tatalaksana pelayanan kasus belum seluruhnya dilakukan sesuai protap penggunaan tablet zinc dan oralit . PROVINSI BALI LAKIP Tahun 2014 347 Alternatif pemecahan masalah : a. Diupayakan petugas dapat mengumpulkan data secara keseluruhan termasuk data yang berobat di praktek swasta sehingga cakupan diare dapat meningkat sesuai target. b. Pembinaan terhadap kader masyarakat dalam penemuan dan penanggulangan diare ditingkatkan. c. Tatalaksana kasus agar dilakukan sesuai protap yang ditentukan yaitu penggunaan zinc dan oralit.

2. Persentase Angka Bebas Jentik Angka Bebas Jentik

ABJ Kabupaten Karangasem baik tahun 2013 maupun 2014 masih dibawah target yang ditentukan target 95. Saat ini kondisi ABJ di Kabupaten Karangasem 92. Persentase Angka Bebas Jentik Di Kabupaten Karangasem Tahun 2014 No Indikator Target Realisasi Capaian 1 Persentase Angka Bebas Jentik 95 92 96,84 Pencapain ABJ selama lima tahun terakhir tahun 2009-2015 cukup mengalami peningkatan seperti gambar berikut ini : PROVINSI BALI LAKIP Tahun 2014 348 Cakupan Angka Bebas Jentik ABJ Tahun 2009-2014 Melihat capaian ini, berarti masih banyak rumah yang belum terbebas dari jentik nyamuk DBD. Rendahnya ABJ tersebut disebabkan karena beberapa hal seperti : - Terkait dengan musim penghujan yang turun sepanjang tahun yang meningkatkan genangan-genangan air sebagai habitat perindukkan jentik nyamuk Aedes Aegypti, - Masih kurangnya peran serta masyarakat dalam gerakan PSN melalui 3 M. - Belum semua desa membentuk TIM POKJA DBD desa. - Desa yang sudah membentuk POKJA DBD belum semua dapat berfungsi sesuai yang diharapkan yakni belum dapat berdaya dalam upaya gerakan PSN 3 M plus - Kesadaran masyarakat untuk melaksanakan upaya pencegahan melalui PSN masih sangat kurang dan menganggap bahwa upaya penanggulangan DBD satu-satunya hanya melalui penyemprotan fogging. 2009 2010 2011 2012 2013 2014 ABJ 91,14 85,79 87,64 90,31 91,07 92,00 Target 95 95 95 95 95 95 80 82 84 86 88 90 92 94 96 P e rs e n ta se