Pembinaan Kelompok Wanita Pengolah Pangan Lokal dan B2SA

PROVINSI BALI LAKIP Tahun 2014 264 Karangasem. Hal ini sejalan dengan salah satu program yang tertuang dalam kebijakan Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan P2KP. Dalam Tahun 2014 ini, Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Karangasem sesuai dengan Penetapan Kinerja memberikan pelatihan tentang pengolahan pangan lokal kepada 10 sepuluh Kelompok Wanita se Kabupaten Karangasem, seperti yang tercantum dalam daftar di bawah ini : No Nama Kelompok Lokasi Banjar Dinas Desa Kecamatan 1 Bais Enjung Munti Gunung Tianyar Barat Kubu 2 Bayu Segara Asih Baturinggit Kaja Baturinggit Kubu 3 Eka Budi Lestari Bunglada Tianyar Tengah Kubu 4 Putri Lestari Cemara Tebel Bhuana Giri Bebandem 5 Giri Winangun Tukad Sabuh Duda Utara Selat 6 Putri Mandiri Juwuk Legi Duda Timur Selat 7 Kenanga Indah Kel. Karangasem Kel. Karangasem Karangasem 8 Kerta Wiana Tengah Kel. Padangkerta Karangasem 9 Sari Mekar Segah Nongan Rendang 10 Buitan Karya Buitan Manggis Manggis Dalam Tahun 2014, terdapat 8 KWT yang mewakili masing-masing Kecamatan di Kabupaten Karangasem yang ikut Lomba Cipta Menu Tingkat PROVINSI BALI LAKIP Tahun 2014 265 Kabupaten. Adapun Pemenang atau daftar nama juara Lomba Kelompok Binaan Ketahanan Pangan Kabupaten Karangasem Tahun 2014 Kategori Lomba Cipta Menu Pangan Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman B2SA sesuai dengan Keputusan Bupati Nomor 751HK2014 adalah sebagai berikut : No Nama Kelompok AlamatLokasi Juara Hadiah Rp 1 Kelompok Wanita Putri Mandiri Banjar Dinas Juwuk Legi, Desa Duda Timur, Kec. Selat Juara I 2.000.000,- dan Piagam Penghargaan 2 Kelompok Wanita Buitan Karya Banjar Dinas Buitan, Desa Manggis, Kec. Manggis Juara II 1.500.000,- dan Piagam Penghargaan 3 Kelompok Wanita Bais Enjung Banjar Dinas Munti Gunung, Desa Tianyar Barat, Kec. Kubu Juara III 1.250.000,- dan Piagam Penghargaan

F. Pencapaian Skor Pola Pangan Harapan Kabupaten Karangasem

“Indonesia Sehat 2015” merupakan salah satu agenda dalam pembangunan nasional dalam rangka mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, cerdas, produktif dan mandiri. PROVINSI BALI LAKIP Tahun 2014 266 Meningkatkan status gizi penduduk merupakan basis pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas. Melaksanakan pemantauan konsumsi dan status gizi penduduk secara berkala diberbagai tingkat administrasi menjadi sangat penting untuk mengetahui besaran masalah yang perlu segera ditanggulangi. Pemantauan secara berkala mengenai konsumsi dan status gizi penduduk sangat diperlukan untuk mengantisipasi berbagai gejolak yang mungkin terjadi seperti krisis ekonomi, kerawanan pangan dan lain sebagainya. Penduduk miskin di pedesaan, terutama yang tidak mencukupi cukup lahan pertanian, dan penduduk miskin di daerah kumuh perkotaan merupakan kelompok masyarakat yang pertama kali akan mengalami kekurangan gizi pada saat terjadi krisis atau kerawanan pangan. Direktorat Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan, melaksanakan Pemantauan Konsumsi Gizi PKG sejak Tahun 1995 dan secara berkala dilakukan setiap tahun. Hasil analisis PKG merujuk rekomendasi Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi yang menyebutkan bahwa rata-rata konsumsi kalori per orang per hari adalah 2.150 KKal dan 46,2 gram untuk protein. Rumah tangga yang individunya mengkonsumsi kalori dan protein kurang dari 70 dari nilai rata-rata tersebut dinilai sebagai rumah tangga yang bermasalah dalam hal kecukupan konsumsi pangan sehari- hari rumah tangga deficit kalori danatau protein. Analisis PKG 1995 sampai dengan 1998, secara umum memantau bahwa secara nasional rata-rata konsumsi kalori protein sudah mendekati kecukupan yang dianjurkan. Akan tetapi jika dilihat distribusinya maka masih terlihat 30 - 50 rumah tangga mengkonsumsi kurang dari 70 dari kecukupan. PROVINSI BALI LAKIP Tahun 2014 267 Pemantauan konsumsi Gizi ini menjadi sangat penting untuk dilaksanakan secara berkala, sehingga pemerintah daerah dapat melakukan prediksi kebutuhan konsumsi pangan di wilayah kerja masing-masing. Skor PPH dapat digunakan oleh Kabupaten dalam melaksanakan PKG agar ketahanan pangan tingkat rumah tangga bisa selalu diketahui. Hasil dari PKG dapat dipergunakan sebagai masukan pemerintah daerah untuk perencanaan pembangunan dan gizi. Skor Pola Pangan Harapan PPH adalah Survey kondisi yang menggambarkan tingkat capaian diversifikasi pangan di masyarakat. Capaian skor PPH merupakan salah satu indicator Kinerja Utama IKU Pembangunan Ketahanan Pangan, sehingga setiap tahun dilakukan survey PPH untuk mengetahui tingkat pencapaiannya. Memperoleh gambaran tingkat konsumsi energi dan protein di tingkat kabupaten, memperoleh gambaran besaran defisit energi dan protein pada rumah tangga di kabupaten serta untuk menilai gambaran keanekaragaman pangan di tingkat rumah tangga adalah merupakan tujuan khusus dari pelaksanaan survey PPH disamping tujuan umum seperti disebutkan di atas tadi. Kesimpulan Laporan Survey PPH Tahun 2014 yang dilaksanakan oleh Tim Survey Pola Pangan Harapan Kabupaten Karangasem Dinas Kesehatan adalah sebagai berikut :  Jumlah Desa yang menjadi sampel Pemantauan Konsumsi Gizi PKG Tahun 2014 adalah 16 Desa dengan 55 sampel setiap desa yang ada di Kabupaten Karangasem dan pengumpulan data dilakukan pada bulan Juli 2014. PROVINSI BALI LAKIP Tahun 2014 268  Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung dengan responden mengenai frekwensi makan, jumlah orang yang makan baik makan pagi, siang dan soremalam, jumlah dan jenis bahan makanan yang dimakan pada hari kemarinnya.  Angka Kecukupan Gizi AKG untuk Energi sebanyak 2.000 KKal. Dari hasil survey menunjukkan bahwa konsumsi energy telah mencapai 2.266,25 KKal atau mencapai 113,31 dari AKG.  Angka Kecukupan Gizi AKG untuk protein yang dianjurkan sebanyak 52 gram. Dari hasil survey menunjukkan angka Angka Konsumsi Protein telah mencapai 77,83 gr atau sebesar 149,66 dari AKG.  Skor Pola Pangan Harapan PPH yang harus dicapai dalam penganekaragaman jenis bahan makanan pada setiap rumah tangga adalah 80. Dari hasil survey menunjukkan skor PPH telah mencapai 90,24 yang berarti tingkat konsumsi masyarakat rata-rata sudah cukup beragam.  Berikut ini pencapaian skor PPH alam beberapa tahun terakhir Indikat or Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Target Realisas i Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Skor PPH 90,6 87,32 91,5 87,53 92,4 89 93,3 90,24  Realisasi keragaman konsumsi masyarakat Kabupaten Karangasem yang tercermin dari skor PPH tersebut di atas menunjukkan trend positif artinya mengalami peningkatan setiap tahunnya, dan pencapaian skor tersebut sudah melampaui standard skor PPH Kabupaten yang dipatok Dinas Kesehatan adalah 80.