PENERTIBAN PENDUDUK PENDATANG CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

PROVINSI BALI LAKIP Tahun 2014 166 penggunaan peralatan K3 di dalam pelaksanaan konstruksi.Adapun besarnya pagu dan realisasi anggaran dapat dilihat pada tabel 3.14 berikut ini. Sebagaimana telah diatur Undang-undang nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintah telah memberikan kewenangan yang luas kepada daerah, baik pada wilayah darat maupun kewenangan di wilayah laut yang diberikan secara proposional yang diwujudkan dengan pengaturan, pembagian dan pemanfaatan sumber daya alam serta perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Terkait dengan batas wilayah desa dimana dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2006 tentang Penetapan dan Penegasan Batas Desa mengisyaratkan bahwa dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah khususnya dalam hal penataan wilayah suatu desa serta dalam upaya mengantisipasi permasalahan yang menyangkut permasalahan antar desa, maka penetapan dan penegasan batas desa menjadi salah satu prioritas programkegiatan Pemerintah daerah. Dengan demikian Kegiatan Fasilitasi Percepatan Penyelesaian Tapal Batas Wilayah Administrasi Antar Daerah dimaksudkan untuk mengetahui dan menetapkan Tabel 3.14 Anggaran Program Pengaturan Jasa Konstruksi Sumber : Doc. DPU Kab. Karangasem 2015 PROVINSI BALI LAKIP Tahun 2014 167 batas desa yakni Batas Desa Kubu dengan Desa Baturinggit dan Batas Desa Baturinggit dengan Desa Sukadana secara jelas dan konkrit secara fisik di lapangan, dengan koordinat diatas peta dan mempunyai kepastian hukum dari aspek yuridis. Adapun tolak ukur dari pelaksanaan kinerja dimaksud yakni permasalahan tapal batas wilayah dapat terselesaikan dengan hasil akhir selama 1 tahun yakni pemasangan pilar batas serta Laporan pelaksanaan Penetapan dan Penegasan Tapal Batas Wilayah Administrasi yang dilampiri Peta Batas Wilayah. Kegiatan Fasilitasi Percepatan Penyelesaian Tapal Batas Wilayah Administrasi Antar Daerah dilaksanakan mulai bulan Januari sampai bulan Desember 2014. Kegiatan dimaksud diawali dengan pembahasan mengenai lokasi Desa yang akan ditetapkan titik-titik batasnya bersama Tim Teknis Kabupaten. Hasil yang diperoleh dan disepakati untuk ditetapkan batas daerahnya yaitu Desa Kubu, Desa Baturinggit dan Desa Sukadana. Selanjutnya Tim Teknis melakukan sosialisasi dengan warga dan tokoh masyarakat. Dalam Sosialisasi dimaksud diharapkan kepada masing-masing desa untuk membentuk Tim Teknis Penetapan Tapal Batas Desa. Tim Teknis masing-masing Desa tersebut bertugas mengumpulkan data-data terkait batas desanya serta menyampaikan kepada Tim Kabupaten. Selain itu Tim Desa juga nantinya yang akan mendampingi Tim Teknis Kabupaten untuk pelaksanaan dilapangan. Selanjutnya dilaksanakan kerjasama dengan Instansi Topografi Daerah Militer IXUdayana dalam hal pemasangan pilar dan pengukuran titik koordinat tapal batas Desa. Keluaran pelaksanaan kegiatan Fasilitasi Percepatan Penyelesaian Tapal Batas Wilayah Administrasi Antar Daerah selama 1 tahun yakni berupa pemasangan pilar batas serta PROVINSI BALI LAKIP Tahun 2014 168 laporan Penetapan dan Penegasan Tapal batas Desa yang dilampiri dengan Peta Batas Desa. Capaian indikator kinerja dimaksud yakni Pelaksanaan kegiatan dimaksud telah dapat terselesaikan yang ditandai dengan adanya pemasangan pilar batas dan laporan sebagaimana telah disebutkan sebelumnya dengan artian telah mencapai 100. Demikian capaian sasaran Pelaksanaan aturan Perundangnan Negara dengan capaian kinerja sangat baik yaitu rata-rata diatas 85. Dengan demikian penegakan peraturan perundangan terwujud sesuai perencanaan dan target yang ditetapkan. Misi Kedua : Peningkatan dan Penyelarasan Pembangunan Arah Pembangunan Kabupaten Karangasem untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya dilakukan melalui peningkatan dan penyelarasan pembangunan di seluruh sektor pembangunan. Dalam pencapaian Misi II ini dilaksanakan melalui 5 lima sasaran strategis pembangunan, tujuan misi kedua adalah untuk Mewujudkan pendayagunaan potensi dan pemanfaatan SDA berkelanjutan, peningkatan investasi berwawasan lingkungan, pemberdayaan masyarakat yang bertanggung jawab, peningkatan dan penyelarasan pembangunan di segala bidang serta menjaga kelestarian lingkungan fisik dan non fisik. PROVINSI BALI LAKIP Tahun 2014 169 SASARAN 7 : PENDAYAGUNAAN POTENSI DAN PEMANFAATAN SDA BERKELANJUTAN Sumber daya alam merupakan unsur lingkungan yang terdiri atas sumber daya alam hayati, sumberdaya alam non hayati dan sumberdaya buatan. Sumber daya alam merupakan salah satu aset yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sebagai modal dasar pembangunan suatu daerah, sumber daya alam hendaknya dimanfaatkan secara optimal akan tetapi harus melalui cara-cara yang tidak merusak sumber daya tersebut, cara-cara yang dipergunakan harus dipilih yang dapat memelihara dan mengembangkan Suber daya alam tersebut sehingga semakin besar manfaatnya untuk pembangunan suatu daerah dimasa sekarang maupun dimasa yang akan datang. Sasaran Pendayagunaan Potensi dan Pemanfaatan SDA berkelanjutan mengandung makna bahwa potensi segenap sumber daya yang dimiliki Kabupaten Karangasem dikembangkan dan dipergunakandimanfaatkan bagi pembangunan Karangasem secara terus menerusberkelanjutan. Indikator yang dipakai tolak ukur keberhasilan capaian sasaran dapat dilihat dari Penetapan Kinerja Kabupaten Karangasam tahun 2014 seperti tabel berikut : SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI 1 2 3 4 Pendayagunaan Potensi dan Pemanfaatan SDA Berkelanjutan - Jumlah Pelaksanaan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat 12 Bulan 12 bulan - - Penyelesaian rekomendasi dokumen lingkungan UKL-UPL, SPPL dan AMDAL tepat waktu 170 perusahaan - Reviuw PROVINSI BALI LAKIP Tahun 2014 170 - Prosentase jumlah penetapan aset usaha danatau kegiatan yng memohon ijin gangguan yang diselesaikan tepat waktu - - Penyelesaian penetapan aset perusahaan yang memohon ijin gangguan 170 buah - Reviuw - Jumlah penyuluhan dan pengawasan benih yang dilaksanakan 1 paket 1 paket - Jumlah buku potensi produksi kehutanan dan perkebunan yang disusun 40 buku 40 buku - Luas pengendalian hama dan penyakit tanaman perkebunan 50 Ha 50 Ha - Jumlah kelompok tani yang memperoleh sertifikat organik 5 klp 5 kelompok - Jumlah kelompok yang mengikuti pembinaan pemasaran produksi perkebunan 8 klp 8 kelompok - Jumlah Pelaksanaan pameranpromosi produk kehutanan dan perkebunan 2 kali 2 kali Untuk mendukung pelaksanaan pelestarian nilai-nilai gotong royong melalui peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan, perlu dilaksanakan kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat yang mengikut sertakan seluruh komponen bangsa.Untuk di Kabupaten Karanagsem dalam upaya memupuk nilai-nilai kegotong- royongan di masyarakat dilaksanakan Kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat BBGRM. PROVINSI BALI LAKIP Tahun 2014 171 Kegiatan BBGRM di Kabupaten Karangasem di mulai dari bulan Januari sampai dengan bulan Mei, dilanjutkan dengan kegiatan tambahan berupa pelaporan dan sosialisasi ke seluruh kecamatan se kabupaten karangasem untuk kegiatan BBGRM tahun 2015. Pelaksanaan kegiatan diawali dengan rapat penyusunan rencana kegiatan yang melibatkan unsur Kecamatan dan Desa.Untuk kegiatan pencanangan yang merupakan acara seremonial kegiatan BBGRM tidak dapat dilaksanakan karena terbentur anggaran yang terbatas tetapi dengan ini dapat kami laporkan bahwa diupayakan agar kegiatan BBGRM dapat beerlangsung di masyarakat tingkat desa demi untuk memupuk rasa persaudaraan dan gotong royong di masyarakat.Dalam pelaksanaan Kegiatan dibiayai dari dana APBD Kabupaten Karanagsem sejumlah Rp.150.000.000 dengan realisasi anggaran Rp.138.429.500 92,29.Pos anggaran terbesar digunakan untuk dana stimulan tiap-tiap desa dengan alokasi sebesar Rp.1.650.000 per Desa Kendala dalam pelaksanakan kegiatan : 1. Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap efek positif terhadap kegiatan BBGRM. 2. Kurangnya sosialisasi di masyarakat mengenai kegiatan BBGRM Dan untuk kedepannya diharapkan adanya sosialisasi mengenai kegiatan BBGRM terutama di tingkat Desa dan Kecamatan dan diharapkan Aparat Pemerintahan di Desa untuk melaksanakan kegiatan BBGRM secara lebih mandiri pada setiap bulan mei di desa masing-masing. PROVINSI BALI LAKIP Tahun 2014 172 Rencana pencapaian tujuan kinerja utama dan sasaran strategis beserta indikator kinerjanya tertuang dalam Dokumen Rencana Strategis Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karangasem Tahun 2010-2015. Sedangkan tolok ukur pencapaian kinerja jangka pendek tertuang di dalam Dokumen Perjanjian Kinerja Badan Lingkungan Hidup Tahun 2014, seperti berikut ini : Tabel 3.5 Target, Indikator dan realisasi capaian Tujuan dan Sasaran 2 Terwujudnya peningkatan unit usaha danatau kegiatan yang menyusun Dokumen Lingkungan TUJUAN Uraian Indikator Target Terwujudnya peningkatan jumlah unit usaha dan atau kegiatan yang menaati peraturan perundang-undangan Unit usaha danatau kegiatan yang membuat dokumen lingkungan semakin meningkat 1.452 unit No. Indikator kinerja Utama Target Renstra Realisasi sampai tahun berjalan Realisasi Tahun berjalan Target Realisasi Capaian 1. Jumlah unit usaha dan atau kegiatan yang mentaati persyaratan teknis dan administrasi 250 unit 170 unit 80 80 100 2. Jumlah rekomendasi dokumen lingkungan yang dapat diselesaikan tepat waktu 520 buah rekomendasi 390 unit 130 127 97,69 3. Jumlah penetapan aset perusahaan yang dapat diselesaikan tepat waktu 650 unit usaha 512 unit 120 108 90 4. Jumlah unit usaha danatau kegiatan yang memiliki tempat penyimpanan sementara Limbah B3 12 unit usaha 6 uit 6 6 100

1. Jumlah usaha danatau kegiatan yang mentaati persyaratan teknis dan

administrasi. Indikator kinerja jumlah usaha danatau kegiatan yang mentaati persyaratan teknis dan administrasi didukung anggaran yang tertuang dalam PROVINSI BALI LAKIP Tahun 2014 173 program pengendalian pencmaran dan perusakan lingkungan hidup, dengan kegiatan peningkatan peringkat kinerja perusahaan Propser. Keakuratan dalam penysunan perencanaan anggaran serta ketepatan waktu penyerapannya sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, maka pengawasan terhadap 80 unit usaha danatau kegiatan yang telah memiliki dokumen lingkungan telah tercapai sesuai perencanaan dari target 80 unit. Pencapaian indikator kinerja jumlah usaha danatau kegiatan yang mentaati persyaratan teknis dan administrasi disediakan anggaran sebesar Rp. 26.190.100 direalisasikan sebesar Rp. 25.773.600,- sehingga ada efesiensi anggaran sebesar Rp. 416.500,- Realisasi anggaran sebesar 98,41 dapat melakukan pengawasan terhadap 80 unit usaha danatau kegiatan yang telah memiliki dokumen lingkungan untuk melalukan pengelolaan dan pengendalian lingkungan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dari 80 unit usaha danatau kegiatan yang diawasi semuanya 80 unit telah memenuhi persyaratan teknis dan administrasi dalam pengelolaan dan pengendalian lingkungan hidup atau telah mencapai 100. Jika dibandingkan dari tahun lalu maka ada kenaikan yang signifikan bagi unit usaha danatau kegiatan yang telah memiliki dokumen lingkungan melakukan pengelolaan dan pengendalian lingkungan hidup sesuai dengan peraturan peundang-undangan yang berlaku, dari 30 unit tahun 2012 kemudian ada kenaikan 30 unit pada tahun 2013 atau sebanyak 60 unit. Keberhasilan dari indikator kinerja tidak terlepas dari dukungan pemerintah yang telah menyediakan anggaran untuk melakukan pembinaan dan sosialisasi dalam peningkatan peringkat kinerja perusahaan. PROVINSI BALI LAKIP Tahun 2014 174 Kegiatan ini telah memberikan informasi riil bahwa dibutuhkan upaya- upaya terencana untuk meningkatkan jumlah unit usaha danatau kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis. Semakin besar anggaran yang dialokasikan maka semakin banyak unit usaha danatau kegiatan yang dapat diawasi, sehingga semakin berkurang potensi pencemaran dan perusakan lingkungan hidup melalui limbah cair maupun padat yang dihasilkan oleh perusahaan yang dikelolanya. Realisasi indikator kinerja jumlah usaha danatau kegiatan yang mentaati persyaratan teknis dan administrasi sampai tahun 2014 sebanyak 170 unit dari target 250 unit. Kegiatan ini telah memberikan kontribusi sebesar 11,70 dari tujuan sasaran strategis ini yaitu terwujudnya peningkatan jumlah unit usaha danatau kegiatan yang menaati peraturan perundang-undangan bidang lingkungan hidup, yang menargetkan sebanyak 1.452 unit usaha danataukegiatan menyusun dokumen lingkungan. Untuk lebih meningkatkan kontribusi kegiatan ini, dibutuhkan peninjauan kembali terhadap kebijakan dalam pengendalian dan pengelolaan lingkungan terutama dalam penganggarannya. Meningkatkan efektivitas kegiatan ini bisa juga dilakukan dengan memberikan informasi kepada perusahaan tentang manfaat dari pengelolaan lingkungan melalui berbagai kegiatan seperti sosialisasi dan penyebaran brosur atau pumplet. PROVINSI BALI LAKIP Tahun 2014 175

2. Jumlah rekomendasi dokumen lingkungan yang dapat diselesaikan tepat

waktu. Indikator kinerja jumlah rekomendasi dokumen lingkungan yang dapat diselesaikan tepat waktu didukung anggaran yang tertuang dalam program pengendalian pencmaran dan perusakan lingkungan hidup, dengan kegiatan Koordinasi Penyusunan AMDAL. Keakuratan dalam penysunan perencanaan anggaran serta ketepatan waktu penyerapannya sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, maka penilaian terhadap 130 dokumen permohonan rekomendasi pengelolaan dan pengendalian lingkungan hidup telah tercapai sesuai perencanaan dari target 130 dokumen. Pencapaian indikator kinerja jumlah rekomendasi lingkungan yang dapat diselesaikan tepat waktu disediakan anggaran sebesar Rp. 47.713.700 direalisasikan sebesar Rp. 46.575.300,- sehingga ada efesiensi anggaran sebesar Rp. 1.138.400,- Realisasi anggaran sebesar 97,61 dapat melakukan penilaian terhadap 130 yang memohon rekomendasi pengelolaan dan pengendalian lingkungan hidup, dari 130 rekomendasi yang dinilai sebanyak 127 telah diselesaikan rekomendasinya atau sebesar 97,69. Jika dibandingkan dari tahun ketahun penyelesaian dokumen prosentase penyelesaian rekomendasi dokumen lingkungan hidup mengalami penurunan dimana padatahun tahun 2011 dari 130 rekomendasi yang ditargetkan dapat menyelesaikan 136 rekomendasi 104,61, tahun 2012 dari target 130 rekomendasi dapat diselesaikan 126 rekomendasi 96,92, dan pada tahun 2013 dari target 130 rekomendasi dapat diselesaikan sebanyak 123 rekomendasi 97,69. Penurunan pencapaian indikator kinerja ini disebabkan karena ada unit