Arus Komunikasi dalam Organisasi

tujuan. Hal ini berarti bawahan dalam memenuhi kebutuhannya tergantung pada keterampilan dan kemampuan pemimpin. 31 Selain itu, Ordway Tead seperti yang dikutip Wursanto dalam bukunya Dasar-dasar ilmu organisasi mendefinisikan kepemimpinan adalah kemampuan untuk memengaruhi pihak lain bekerjasama guna mencapai tujuan tertentu untuk melalui komunikasi baik langsung maupun tidak langsung. 32 Dari ketiga pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah seni mempengaruhi orang lain dalam suatu situasi tertentu. Kepemimpinan merupakan aktivitas atau kegiatan yang bersifat dinamis dilakukan oleh seorang pemimpin atau leader . Dimana aktivitas seorang pemimpin yakni memimpin, membimbing dan memengaruhi orang lain guna mencapai visi misi tertentu. Ada empat teori terkenal yang menganalisa timbulnya seorang pemimpin yaitu: teori kelebihan, teori sifat, teori sosial dan teori kharismatis. a. Teori kelebihan Teori ini beranggapan bahwa seseorang akan menjadi pemimpin apabila ia memiliki kelebihan dari para pengikutnya. Pada dasarnya kelebihan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin mencakup 3 tiga hal, yaitu: kelebihan ratio, kelebihan rohaniah, dan kelebihan badaniah. 1 Kelebihan ratio ialah kelebihan dalam menggunakan pikiran, kelebihan dalam pengetahuan tentang hakikat tujuan dari organisasi, dan kelebihan dalam memiliki pengetahuan tentang cara-cara menggerakkan organisasi, serta dalam pegambilan keputusan yang cepat dan tepat. 31 Khomsahrial Romli, Komunikasi Organisasi Lengkap Jakarta: Grasindo,2014, h. 92. 32 Wursanto,Dasar-dasar Ilmu Organisasi Yogya:CV.Andi Offset,2003, h. 196. 2 Kelebihan rohaniah berarti seorang pemimpin harus mampu menunjukkan keluhuran budi pekertinya kepada para bawahan. Seorang pemimpin harus mempunyai moral yang tinggi karena pada dasarnya pemimpin merupakan panutan para pengikutnya. 3 Kelebihan badaniah berarti seorang pemimpin hendaknya memiliki kesehatan badaniah yang lebih dari para pengikutnya sehingga memungkinkannya untuk bertindak dengan cepat. Akan tetapi masalah kelebihan badaniah ini bukan merupakan faktor pokok atau faktor yang menentukan. b. Teori sifat Teori ini menyatakan bahwa seseorang dapat menjadi pemimpin yang baik apabila memiliki sifat-sifat yang lebih daripada yang dipimpin. Hendaknya seorang pemimpin mempunyai sifat-sifat yang positif sehingga para pengikutnya dapat menjadi pengikut yang baik, dan memberikan dukungan kepada pemimpinnya. Sifat-sifat kepemimpinan yang umum, misalnya bersifat adil, suka melindungi, penuh percaya diri, penuh inisiatif, mempunyai daya tarik, energik, persuasif, komunikatif, dan kreatif. c. Teori Sosial Teori sosial beranggapan bahwa pada dasarnya setiap orang dapat menjadi pemimpin. Setiap orang mempunyai bakat untuk menjadi pemimpin asal dia diberi kesempatan. Setiap orang dapat dididik menjadi pemimpin karena masalah kepemimpinan dapat dipelajari. Yang menjadi masalah adalah apakah orang yang bersangkutan mendapat kesempatan atau tidak. Banyak orang yang mempunyai potensi untuk menjadi pemimpin, tetapi kesempatan tidak pernah diberikan kepadanya. Apabila seseorang menjalankan kepemimpinan tidak mau mempelajari ilmu kepemimpinan atau ilmu manajemen, maka dalam memimpin organisasi ia pasti mengalami berbagai hambatan. Dengan mempelajari ilmu kepemimpinan atau ilmu manajemen maka ia akan memperoleh cara-cara mempengaruhi orang lain dan bagaimana teknik-teknik kepemimpinan yang baik. d. Teori Kharismatis Teori kharismatis menyatakan bahwa seseorang menjadi pemimpin karena orang tersebut mempunyai kharisma pengaruh yang sangat besar. Kharisma itu diperoleh dari Kekuatan Yang Maha Kuasa. Pemimpin yang bertipe kharismatis biasanya memiliki daya tarik, kewibawaan dan pengaruh yang sangat besar. 33

2. Tipe-Tipe Kepemimpinan

Menurut Sutarto 2002 yang dikutip Khomsahrial Romli dalam bukunya Komunikasi Organisasi Lengkap mendefinisikan tipe kepemimpinan atau gaya pemimpin bahwa keberhasilan atau kegagalan pemimpin ditentukan oleh gaya bersikap dan bertindak seorang pemimpin yang bersangkutan. Gaya bersikap dan bertindak akan tampak dari cara memberi perintah, cara memberi tugas, cara berkomunikasi, cara memberikan bimbingan, dan cara menegur kesalahan bawahan. 34 Selain itu, Veithzal Rivai dan Deddy Mulyadi dalam bukunya Kepemimpinan dan perilaku organisasi mendefinisikan gaya kepemimpinan adalah pola menyeluruh dari tindakan seorang pemimpin, baik yang tampak 33 Ibid, h. 197-200. 34 Khomsahrial Romli, Op.cit, h. 100.