Pesan Komunikasi Organisasi FKAR Dan Rohis

100 kepada pengurus rohis adalah lebih semangat dalam berorganisasi terus yang sabar terkadang mereka ada beda pendapat dan pendapatnya itu harus diikutin jadi motivasi yang saya berikan semua keputusan harus dilakukan dengan musyawarah dan bersabar.” 38 Materi keislaman itu meliputi: dzikrul maut, keutamaan sabar, siroh nabawiyah, sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga, taubat. Materi-materi ini diperuntukkan untuk anak-anak rohis agar mereka memperbanyak kebaikan sehingga mereka mengetahui konsekuen terhadap agamanya.

3. Media

Peranan media dalam kehidupan manusia sangat berperan penting untuk menyampaikan sebuah informasi dikhalayak. Media merupakan alat untuk komunikator menyampaikan suatu pesan dan informasi. Dalam hal ini TKS menggunakan media dengan komunikasi pancaindra. Dimana TKS dan anak-anak rohis bertemu tatap muka melakukan pembinaan. Menurut Masdiana media dalam membina anak-anak rohis agar lebih menarik yaitu dengan media menonton film, lewat media menonton ini pesan atau materi yang disampaikan akan lebih cepat ditangkap oleh binaannya. Tidak jarang FKAR menggunakan media internet seperti sosial media dalam menyebarkan informasi terkait kegiatan-kegiatan dan pesan-pesan dakwah yang ingin FKAR sampaikan kepada anak-anak rohis. Hal ini disebabkan dengan 38 Masdiana, Tim Kerja Sekolah Di SMAN 8 Bandar Lampung, Wawancara, 20 Januari 2017, Di Musolla SMAN 8 Bandar Lampung. 101 penyesuaian jaman yang semakin meluas di teknologi sehingga tanpa melakukan itu semua maka pesan-pesan dakwah kurang tepat sasaran.

4. Penerima

Penerima bisa disebut k omunikan atau bisa disebut audiens dan mad’u, dalam hal ini komunikan FKAR adalah anak-anak rohis sebagai binaan pelajar di Bandar Lampung. Anak-anak rohis merupakan sasaran yang tepat sebagai penerima pesan dari komunikator dalam hal ini adalah TKS. Dalam membina, TKS membagi kelompok dengan tujuan agar pesan yang disampaikan kepada penerima tersampaikan dengan efektif. Satu kelompok diisi oleh 8- 10 orang dengan satu TKS sebagai komunikator.

5. Efek atau Feedback

Setelah pesan disampaikan oleh komunikator untuk penerima melalui berbagai media, maka yang diharapkan seorang TKS sebagai komunikator adalah efek atau feedback, timbal balik dan pengaruh pesan yang disampaikan terhadap diri penerima dalam hal ini adalah anak-anak rohis. Tujuan pembinaan keagamaan menurut Al- Qur’an dan Hadist bukan hanya sekedar mengajarkan atau memberikan pengetahuan tentang baik dan buruk. Menurut M.Anang Mukhlas bahwa setelah mengikuti rohis terkhusus pembinaan, merasa malu jika tidak sholat berjama’ah dimasjid walaupun tidak ada yang menegur dirinya sekalipun. Lewat kegiatan malam bina taqwa dengan teman- 102 teman rohis, ibadahnya pun tidak pernah terlalaikan lagi. 39 Selanjutnya Marni bendahara umum Rohis SMAN 8 Bandar Lampung mengungkapkan bahwa dirinya sudah mulai mengenakan hijab syar’i kemudian tidak lagi meninggalkan sholat wajib dan belajar menunaikan sholat sunnah. 40 Pengaruh efek dari pembinaan ini dirasakan juga oleh pengurus rohis SMKN 3 Bandar Lampung, menurut titik bahwa ada semangat tersendiri menjadi anak rohis untuk tidak meninggalkan sholat wajib, dalam mengaji lebih banyak memperbaiki serta berpakaian menjadi lebih rapih. 41 Lain halnya dengan saras dirinya merasa lebih menekuni agama dan lebih bertanggung jawab untuk agama. 42 Tidak hanya berpengaruh untuk anak-anak rohis namun dalam membina ini FKAR mendapatkan feedback sebagaimana keterangan yang disampaikan sebagai berikut: “Alhamdulillah sekarang FKAR sudah banyak bekerjasama dengan sekolah- sekolah yang tadinya hanya ruang lingkup SMA sekarang SMP pun udah mulai berkembang sehingga sekolah-sekolah itu sudah percaya dengan FKAR untuk terkait tutor-tutor yang mengisi BBQ bahkan sekarang tidak hanya anak rohis yang BBQ karena banyak sekolah-sekolah yang menerapkan pembinaan tadi sehingga ada BBQ wajib dan itu untuk pelajar kelas satu biasanya jadi disitu gak hanya anak rohis, dari situ kita bisa melihat ada dampak positif yang selama ini sudah dijalankan. Berupa infaq 39 M.Anang Mukhlas, Ketua Umum Rohis periode 2016-2017 Di SMAN 8 Bandar Lampung, Wa wancara, 21 Januari 2017, Di Ruang Kelas SMAN 8 Bandar Lampung. 40 Sumarni, Bendahara Rohis periode 2016-2017 Di SMAN 8 Bandar Lampung, Wawancara, 21 Januari 2017, Di Ruang Kelas SMAN 8 Bandar Lampung. 41 Titik, Seketaris Umum Rohis periode 2014-2015 Di SMKN 3 Bandar Lampung, Wa wancara, 26 Januari 2017, Di Kantin SMKN 3 Bandar Lampung. 42 Saras, Seketaris Bidang Dana Usaha Rohis periode 2014-2015 Di SMKN 3 Bandar Lampung, Wawancara, 26 Januari 2017, Di Kantin SMKN 3 Bandar Lampung. 103 pernah kita terima dari instansi atau sekolah ataupun nama pribadi tidak membawa nama sekolah saat kita mengadakan agenda besar.” 43 Selanjutnya, FKAR pada prinsipnya melakukan pembinaan di sekolah- sekolah guna mendapatkan kader-kader yang unggul di masing-masing sekolah sehingga kedepannya FKAR tidak lagi kesulitan mencari kader-kader pengganti FKAR nantinya.

6. Proses Komunikasi FKAR Bersifat Prosesual, Dinamis, Dan Tidak

Transaksional FKAR dalam melakukan komunikasi pertemuan tatap muka kepada pengurus rohis dilakukan secara rutin seminggu sekali. Tidak dipungkiri selain komunikasi secara langsung FKAR sering melakukan komunikasi lewat media komunikasi yaitu handphone kepada pengurus rohis agar terjalin komunikasi yang intensif. Implikasi dari proses komunikasi dinamis yang dilakukan FKAR dalam membina rohis adalah anak-anak rohis berubah bukan sedekar berubah dari ilmu pengetahuan yang semakin bertambah namun akhlak yang baik seperti yang diharapkan oleh FKAR dapat terwujud. Dalam implementasinya, pengurus rohis wanita yaitu bendahara umum rohis SMAN 8 mengungkapkan bahwa dirinya sudah mulai mengenakan hijab syar’i kemudian tidak lagi meninggalkan sholat wajib dan belajar menunaikan sholat 43 Desliyani, Seketaris Umum FKAR Bandar Lampung periode 2016-2017, Wawancara, 22 Januari 2017, Di Musolla Darul Hikmah Bandar Lampung.