Komoditi Prima Klasifikasi Komoditi Pertanian di Kecamatan Baureno dengan

commit to user 53 Tabel 23. Matriks Tipologi Klassen Komoditi Pertanian di Kecamatan Baureno Kontribusi Komoditi Laju Pertumbuhan Komoditi Kontribusi Besar Kontribusi komoditi i Kontribusi PDRB Kontribusi Kecil Kontribusi komoditi i Kontribusi PDRB Tumbuh Cepat r komoditi i r PDRB Komoditi Prima: Pisang Komoditi Berkembang: Jagung, Ubi kayu dan Kambing Tumbuh Lambat r komoditi i r PDRB Komoditi Potensial: Padi, Tembakau Virginia, Ayam Buras, Ayam Ras Komoditi Terbelakang: Kedelai, kacang hijau, mangga, kelapa, kapuk randu, sapi dan domba Sumber: Analisis Data Sekunder, 2010 Berdasarkan Tabel 23. diperoleh empat klasifikasi komoditi pertanian di Kecamatan Baureno adalah komoditi prima, komoditi potensial, komoditi berkembang dan komoditi terbelakang. Adapun penjelasan secara rinci mengenai hasil klasifikasi komoditi pertanian di Kecamatan Baureno sebagai berikut :

1. Komoditi Prima

Komoditi Prima adalah suatu komoditi yang mempunyai laju pertumbuhan yang cepat dan kontribusi yang besar. Dari hasil analisis Tipologi Klassen di atas terdapat satu jenis komoditi pertanian yang termasuk dalam Komoditi Prima yaitu komoditi pisang. Hal ini menunjukkan bahwa komoditi pisang mempunyai peranan penting dalam memberikan sumbangan pendapatan daerah bagi Kecamatan Baureno. Komoditi pisang termasuk komoditi prima karena memiliki laju pertumbuhan cepat dan kontribusi yang besar dibandingkan dengan PDRB Kecamatan Baureno. Komoditi pisang memiliki laju pertumbuhan cepat karena komoditi pisang memiliki tingkat pertumbuhan sebesar 178,89 yang nilainya lebih besar dibandingkan dengan laju pertumbuhan PDRB Kecamatan Baureno sebesar 5,85. Kontribusi komoditi pisang dikatakan besar ditunjukkan dengan kontribusi komoditi pisang sebesar 54,08 yang commit to user 54 lebih besar dibandingkan kontribusi PDRB Kecamatan Baureno sebesar 3,40 Lampiran 16. Komoditi pisang merupakan komoditi yang banyak diusahakan oleh masyarakat karena kemampuannya bertahan terhadap banjir yang rutin melanda Kecamatan Baureno. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan produksi komoditi pisang, dimana pada tahun 2007 produksi komoditi pisang sebanyak 19.975 ton, meningkat menjadi 58.900 ton di tahun 2008 lampiran 6. Selain itu komoditi pisang memiliki prospek pasar yang baik. Komoditi pisang tidak hanya dijual dalam bentuk buah, namun sudah mengalami proses pascapanen. Contoh produknya yang terkenal adalah Ledre. Ledre merupakan produk olahan pisang yang terkenal di Kecamatan Baureno, bahkan sudah menjadi oleh-oleh khas Kecamatan Baureno. Hal tersebut menjadikan pemerintah daerah Kecamatan Baureno harus tetap mempertahankan komoditi pertanian seperti pisang dan terus dikembangkan agar dapat menciptakan kegiatan ekonomi baru dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah Kecamatan Baureno.

2. Komoditi Potensial