commit to user 99
4. Analisis SWOT dan QSPM untuk Komoditi Sapi
a. Alternatif Strategi
Pengembangan komoditi
sapi membutuhkan
strategi pengembangan yang tepat. Strategi pengembangan ini dapat diperoleh
dengan memadukan faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi komoditi sapi. Matriks SWOT digunakan untuk
memadukan faktor internal dan eksternal ini sehingga dihasilkan alternatif strategi pengembangan komoditi sapi. Matriks ini
menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategi, yaitu strategi S-O, strategi W-O, strategi W-T, dan strategi S-T.
commit to user 100
Tabel 30. Alternatif Strategi
Matriks SWOT
Pengembangan Komoditi Sapi di Kecamatan Baureno
Kekuatan-S 1
Peternak
memiliki motivasi
yang tinggi
untuk mengembangkan komoditi sapi.
2 Petani mau mencoba
teknologi baru. 3
Sarana komunikasi yang
dimiliki peternak sudah baik
4 Peternak sadar arti
penting kesehatan
hewan 5
Hijauan saat musim penghujan melimpah
Kelemahan-W 1
Modal yang dimiliki peternak terbatas
2 Beternak sapi hanya
menjadi usaha
sampingan 3
Peternak
belum memanfaatkan
kelompok tani secara optimal
4 Hijauan saat musim
kemarau sedikit 5
Kualitas sapi rendah
Peluang-O
1 Program Deptan
Swasembada daging
sapi tahun 2014
2 Nilai jual sapi relatif
tinggi
3 Masih luasnya pasar
penjualan sapi
4 Adanya program
peningkatan keterampilan beternak
sapi
5 Penyuluh memiliki
motivasi yang tinggi dalam
membantu
peternak
Strategi S-O 1 Pengoptimalan
produksi sapi S1,S2,S3, S4 O1,O2,
O3, 04, O5 Strategi W-O
1 Peningkatan kualitas SDM peternak sapi
W5, O4, O5 2 Penelitian dan
pengembangan untuk mendukung
kontinyuitas pakan ternak sapi W4, O5
Ancaman-T
1
Kondisi infrastruktur
jalan, kurang
mendukung
2
Ancaman banjir
tahunan
3
Ancaman sapi import ataupun sapi daerah lain
4
Lemahnya bantuan
permodalan dari
pemerintah
Strategi S-T 1 Antisipasi persaingan
dengan sapi import melalui peningkatan
kualitas ternak sapi S1, S2, S4, T3
2 Peningkatan kualitas infrastruktur jalan S1,
T1 Strategi W-T
1 Pengoptimalan bantuan permodalan
dari pemerintah W1, W3, T4
Sumber: Analisis Data Primer, 2010
commit to user 101
1 Strategi S-O
a Pengoptimalan produksi sapi
Pengembangan komoditi sapi dapat dilakukan dengan pengoptimalan produksi sapi. Strategi ini mungkin dilakukan
dengan dukungan kekuatan dan peluang pengembangan komoditi sapi di Kecamatan Baureno. Pengembangan sapi di
Kecamatan Baureno didukung oleh kondisi peternak yang memiliki kesadaran untuk memelihara sapi dengan baik,
tersedianya tenaga penyuluh yang siap membantu peternak mengembangkan sapi, dan ketersediaan hijauan yang melimpah
pada musim hujan. Penyuluh kehewanan aktif memberikan pembinaan, penyuluhan dan memberikan pelayanan kepada
peternak baik secara langsung maupun melalui kelompok tani peternak Gebuk Tulo. Gebuk Tulo merupakan kelompok tani
yang beranggotakan peternak sapi di Kecamatan Baureno. Kelompok tani Gebuk Tulo memiliki peran yang penting dalam
penyampaian informasi tentang teknologi baru dalam usahatani sapi. Informasi ini terkait dengan pemeliharaan, perkandangan,
kesehatan ternak maupun pembiakan sapi Inseminasi Buatan. Dengan bimbingan intensif tersebut, petani merasa lebih yakin
karena setiap permasalahan sapi yang dihadapi dapat dikonsultasikan kepada penyuluh kehewanan. Selain itu
ketersediaan hijaun yang melimpah di musim hujan memberikan kemudahan kepada petani untuk mengembangkan
ternak sapi. Pengoptimalan produksi sapi semakin terdukung dengan
adanya program swasembada daging dari Deptan, luasnya pasar daging, dan harga daging sapi yang tinggi. Secara
nasional, untuk meningkatkan kualitas gizi penduduk Deptan mencanangkan swasembada daging tahun 2014. Hal ini
merupakan peluang yang sangat bagus karena program ini
commit to user 102
tentunya akan
didukung dengan
program-program pengembangan ternak sapi terutama dalam pembudidayaannya
sehingga peternak dapat memanfaatkan untuk mengotimalkan produksi ternak sapi. Selain itu, program swasembada daging
juga akan memperluas pasar daging sapi dan meningkatkan nilai
jualnya. Langkah
yang dapat
ditempuh untuk
mengoptimalkan produksi sapi antara lain dengan : 1. Pengadaan bakalan sapi yang bermutu dengan harga
terjangkau sehingga produksi sesuai dengan harapan 2. Peningkatan kemampuan insenminasi buatan secara
mandiri oleh petani
2 Strategi W-O
1 Peningkatan kualitas SDM peternak sapi
Peningkatan SDM petani sapi dapat dilakukan dengan adanya penyuluhan kehewanan dan pendampingan dari pihak
dinas kepada petani untuk mengadakan studi banding ke wilayah sentra sapi seperti Kabupaten Boyolali, Kabupaten
Pasuruan, dan lain-lain
.
Kelemahan dalam pengembangan komoditi sapi di Kecamatan Baureno antara lain kurangnya
mantri hewan, banyaknya petani yang mengusahakan ternak sapi sebagai usaha sampingan, dan belum optimalnya kerja
kelompok tani Gebuk Tulo. Kekurangan mantri ternak dapat dilihat dari kenyataan bahwa satu kecamatan ditangani oleh
seorang mantri ternak. Peternak sapi potong umumnya menganggap bahwa
usaha peternakan yang dilakukan bukan merupakan mata pencaharian utama, peternakan hanya merupakan pekerjaan
sampingan. Meski demikian, peternak sapi sudah tergabung dalam Gebuk Tulo yaitu kelompok tani peternak sapi yang
merupakan salah satu alternatif wahana yang tepat bagi peternak untuk sharing mengenai permasalahan serta solusi
commit to user 103
yang ditempuh. Kurangnya pengetahuan peternak mengenai arti penting kelompok tani Gebuk Tulo, lembaga inipun belum
bisa dimanfaatkan secara maksimal Ada kecenderungan peternak ”pasif” dan mempunyai tingkat ketergantungan yang
tinggi terhadap instruksi dari Pemerintah. Di sisi lain peluang pengembangan sapi cukup besar
karena ada program swasembada daging dari Deptan dan masih luasnya pasar bagi daging sapi. Oleh karena itu kelemahan
yang ada perlu diminimalkan untuk menangkap peluang yang ada. Salah satu alternatif strategi yang dapat dikembangkan
adalah peningkatan kualitas SDM yang terkait dengan pengembangan komoditi sapi baik peternak, penyuluh, maupun
pengurus kelompok tani. Langkah yang dapat dilakukan antara lain:
1 Peningkatan jumlah mantri ternak sehingga pembinaan kepada peternak dapat dilakukan dengan lebih intensif
2 Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan peternak sapi terkait dengan pemeliharaan sapi yang baik melalui
penyuluhan dan pendampinan oleh mantri ternak. Petani juga perlu mendapatkan pengetahuan dan kesadaran bahwa
pemeliharaan sapi secara intensif juga dapat meningkatkan pendapatan karena selama ini sapi hanya diusahakan
sebagai usaha sampingan dan dikelola dengan apa adanya. 3 Peningkatan kemampuan manajemen pengurus kelompok
tani Gebuk Tulo sehingga kelompok tani dapat bekerja lebih baik, misalnya dengan mengikutsertakan pengurus
dalam pelatihan manajemen atau mengadakan pelatihan manajemen di kelompok tani Gebuk Tulo sendiri.
commit to user 104
2 Penelitian dan pengembangan untuk mendukung
kontinyuitas pakan ternak sapi
Penelitian dan pengembangan untuk mendukung kontinyuitas pakan ternak dapat dilakukan dengan membangun
kerjasama dengan pihak akademisi, kemudian pihak dinas melakukan penelitian untuk mengetahui teknologi apa dan
inovasi apa yang perlu diterapkan. Salah satu kelemahan yang dihadapi peternak sapi di Kecamatan Baureno dalam usaha
pengembangan komoditi sapi adalah tidak terjaminnya ketersediaan pakan hijauan sepanjang tahun. Pada musim hujan
ketersediaan hijauan melimpah sedangkan di musim kemarau sangat terbatas bahkan kurang. Peternak seringkali harus
mendatangkan hijauan dari luar usahataninya seperti membeli dari peternak lain atau pembelian konsentrat untuk
ditambahkan pada hijauan. Dengan keterbatasan modal dan usaha ternak sapi sebagai usaha sampingan maka kebutuhan
hijauan ternak di musim kemarau sering tidak dapat terpenuhi. Oleh karena itu perlu pengembangan teknologi pengohan
hijauan sehingga hijauan yang melimpah pada musim hujan dapat diolah dan disimpan untuk kebutuhan pakan di musim
kemarau. Dengan demikian kekontinuan pakan hijauan akan terjamin.
Cara yang dapat dilakukan adalah meingkatkan pengetahuan penyuluh maupun petani dalam teknologi pakan
misalnya dengan menjalin kerjasama dengan Loka Penelitian Sapi Potong Lolit Sapi Potong. Lolitsapi merupakan lembaga
penelitian sapi potong mandat nasional bertaraf internasional yang berperan aktif dalam mengembangkan dan merekayasa
teknologi peternakan strategis melalui pelestarian dan pemanfaatan sumberdaya plasma nutfah sapi potong dengan
teknologi pemuliaan, reproduksi, pakan dan manajemen
commit to user 105
pemeliharaan guna mendapatkan bibit sapi potong yang unggul.
3 Strategi S-T
1 Pengantisipasian persaingan dengan sapi impor melalui
peningkatan kuantitas dan kualitas ternak sapi
Hal ini dapt dilakukan dengan pendampingan yang rutin dari PPL kehewanan, kemudian aktifnya petani bertanya pada
PPL kehewanan. Sinergis antara kedua pihak ini dapat meningkatkan kualitas komoditi sapi, karena dari petani
maupun PPL kehewanan memberikan perhatian yang cukup. Salah satu ancaman yang ada dalam pengembangan komoditi
sapi di Kecamatan Baureno adalah adanya sapi dari daerah lain yang kualitasnya lebih baik,misalnya sapi dari Pasuruan, sapi
import dan daging import. Oleh karena itu perlu pengoptimalan kekuatan yang dimiliki untuk menghadapi ancaman ini dengan
strategi meningkatkan kualitas ternak sapi. Kekuatan yang mendukung strategi ini antara lain kesadaran peternak untuk
betrenak dengan lebih baik dan sehat, penyuluh peternakan yang siap membantu petani, dan ketersediaan hijaun yang
melimpah di musim hujan. Langkah-langkah yang dapat dilakukan antara lain:
1 Peningkatan intensitas penyuluhan sehingga peternak dapat mengetahui dan melaksanakan teknik pemeliharaan sapi
yang benar dan menghasilkan sapi berkualitas yang mampu bersaing dengan sapi daerah lain.
2 Peningkatan pemahaman petani terhadap pentingnya kualitas pakan ternak dengan memberikan pengetahuan
kepada petani tentang pakan yang berkualitas, cara membuatnya, dan dosis pemberianya sehingga diperoleh
sapi yang berkualitas.
commit to user 106
3 Peningkatan sarana dan prasarana kesehatan ternak sapi 4 Peningkatan pendampingan latihan dan kunjungan kepada
peternak terkait dengan implementasi kesadaran peternak mengenai pengelolaan ternak sapi yang baik dan sehat.
2 Peningkatan kualitas infrastruktur jalan
Infrastruktur jalan merupakan faktor penting dalam mendukung usahatani sapi. Pembangunan infrastruktur jalan
merupakan satu hal yang dapat dilakukan dengan membangun kerjasama anta dinas peternakan dengan dinas pekerjaan
umum. Banjir merupakan ancaman yang mengintai usaha pengembangan ternak sapi di Kecamatan Baureno. Banjir tidak
hanya mengganggu proses beternak seperti tergenangnya kandang yang dapat mengganggu kesehatan ternak , hilangnya
hijauan sumber pakan, dan rusaknya sarana prasarana seperti jalan dan pasar hewan. Oleh karena itu perlu peningkatan
kualitas infrastruktur pendukung pengembangan komoditi sapi. Upaya yang dapat dilakukan antara lain:
1 Peningkatan kualitas jalan sehingga tidak rusak ketika terjadi banjir. Jalan yang baik akan memudahkan penyuluh
melakukan tugasnya baik dalam melakukan penyuluhan, pelatihan, dan kujungan lapang ke tempat peternak.
2 Membuat bendungan atau sumur penyerap air sehingga dapat mengurangi dampak banjir.
3 Mengoptimalkan fungsi pasar hewan sehingga proses jual beli dapat berjalan dengan baik.
4 Strategi W-T
1 Pengoptimalan bantuan permodalan dari pemerintah
Permodalan yang
diberikan pemerintah
harus dioptimalkan dengan baik oleh petani. Pembelian alat yang
mendukung progran inseminasi buatan, pembelian alat untuk pengawetan pakan, dan lain-lain. Keterbatasan modal
commit to user 107
merupakan salah satu kelemahan yang dimiliki peternak sapi di Kecamatan Baureno dalam mengembangkan ternak sapinya.
Keterbatasan modal akan menyebabkan pengelolaan ternak sapi tidak intensif dan pada akhirnya akan berdampak pada
rendahnya kualitas sapi yang dihasilkan. Disisi lain ancaman dari luar sangat kuat baik berupa banjir maupun kualitas sapi
dari daerah lain yang lebih baik. Oleh karena itu kondisi ini harus diantisipasi dengan mengembangkan alternatif strategi
pengoptimalan bantuan permodalan dari pemerintah. Program swasembada daging yang dicanangkan
Pemerintah telah dilaksanakan melalui program Sarjana membangun Desa SMD, Lembaga Mandiri dan Mengakar
pada Masyarakat LM3, Desa Mandiri Energi dan beberapa skema bantuan pembiayaan. Skema bantuan tersebut berupa
KKPE Kredit Ketahanan Pangan dan Energi, KUPS Kredit Usaha Pembibitan Sapi. Program-program tersebut dapat
dimanfaatkan oleh Pemerintah maupun peternak di Kecamatan Baureno utuk mengembangkan ternak sapi. Permodalan yang
memadai memungkinkan peternak dapat mengelola usaha dengan skala usaha yang menguntungkan dan dengan proses
pembudidayaan yang intensif sehingga usaha ternak sapi dapat menghasilkan sapi berkualitas dan memberikan pendapatan
yang besar bagi peternak.
b. Strategi Terbaik