commit to user 56
3. Komoditi Berkembang
Komoditi Berkembang adalah komoditi pertanian yang memiliki ciri laju pertumbuhan cepat tetapi kontribusinya lebih rendah dibandingkan
dengan PDRB Kecamatan Baureno. Dari hasil analisis Tipologi Klassen, dapat diketahui komoditi pertanian yang termasuk dalam komoditi
berkembang sebanyak tiga komoditi. Ketiga komoditi berkembang ini terdiri dari komoditi jagung, ubi kayu dan kambing. Keunggulan dari
komoditi berkembang ini adalah komoditi pertanian tersebut memiliki laju pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan laju pertumbuhan PDRB
Kecamatan Baureno. Komoditi jagung dan ubi kayu merupakan komoditi yang memiliki
nilai laju pertumbuhan yang tinggi bila dibandingkan dengan PDRB Kecamatan Baureno. Produksi komoditi jagung mengalami peningkatan,
dimana pada tahun 2007 sebanyak 3.068,73 ton dan meningkat menjadi 3.677,12 ton pada tahun 2008. Namun sayangnya peningkatan produksi ini
tidak didukung oleh peningkatan harga jual lampiran 6. Hal ini pula yang terjadi pada komoditi ubi kayu. Peningkatan
produksi yang terjadi tidak didukung oleh harga jual yang hanya berkisar Rp. 170kg – Rp 210kg. Rendahnya harga jual ini pula yang kemudian
mengakibatkan rendahnya nilai produksi dari komoditi ubi kayu. Secara keseluruhan pada komoditi berkembang, laju pertumbuhan
komoditi pertanian lebih besar dibandingkan dengan laju pertumbuhan PDRB Kecamatan Baureno sehingga komoditi berkembang masih
memiliki potensi untuk dikembangkan. Akan tetapi perlu diupayakan lebih lanjut lagi agar komoditi berkembang ini mampu menyumbangkan
kontribusi yang lebih besar dibandingkan dengan kontribusi PDRB Kecamatan Baureno sehingga dapat lebih berperan dalam peningkatan
pendapatan daerah Kecamatan Baureno dan memberikan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat.
commit to user 57
4. Komoditi Terbelakang
Komoditi Terbelakang adalah komoditi yang dicirikan dengan laju pertumbuhan yang lebih lambat dan kontribusi yang lebih kecil
dibandingkan dengan PDRB Kecamatan Baureno. Berdasarkan analisis Tipologi Klassen, komoditi terbelakang ini terdiri dari kedelai, kacang
hijau, mangga, kelapa, kapuk randu, sapi dan domba. Komoditi kedelai mempunyai laju pertumbuhan -4,86 dan
kontribusi 0,47 yang nilainya lebih rendah dibandingkan dengan laju pertumbuhan PDRB Kecamatan Baureno dan kontribusi PDRB
Kecamatan Baureno Hal ini dikarenakan nilai produksi komoditi kedelai pada tahun 2007-2008 mengalami penurunan sehingga menyebabkan laju
pertumbuhan yang negatif dan kontribusi yang kecil Lampiran 6. Menurunnya nilai produksi komoditi kedelai tersebut disebabkan oleh
penurunan harga jual kedelai. Harga kedelai pada tahun 2007 berkisar pada Rp 5.363kg mengalami penurunan pada tahun 2008 menjadi
Rp 3.158kg. Komoditi kacang hijau, mangga, kelapa, kapuk randu, sapi dan
domba hanya memberikan kontribusi 1 dibandingkan dengan PDRB Kecamatan Baureno yang berada pada level 3. Selain kontribusi yang
rendah, komoditi pertanian ini juga hanya memiliki laju pertumbuhan negatif. Hal ini membuktikan bahwa komoditi ini memiliki kendala baik
pada laju maupun pada kontribusinya. Komoditi terbelakang perlu diperhatikan oleh petani dan
pemerintah daerah Kecamatan Baureno. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya pengembangan lebih lanjut agar komoditi terbelakang ini dapat
ditingkatkan nilai laju pertumbuhan dan kontribusinya agar dapat berperan penting dalam peningkatan pendapatan daerah Kecamatan Baureno.
commit to user 58
C. Strategi Pengembangan Komoditi Pertanian di Kecamatan Baureno