commit to user 49
atau  bantaran  sungai,  sehingga  produksi  pisang  mampu  mengalami peningkatan.
Banyaknya komoditi dengan laju negatif, membuktikan bahwa banjir  merupakan  salah  satu  faktor  penghambat  dalam  pengembangan
komoditi  pertanian.  Pada  banjir  yang  terjadi  pada  26  Desember  2007 sampai 7 Januari 2008 terdapat 17 desa di Kecamatan Baureno terendam
banjir  BPBD  Kabupaten  Bojonegoro,  2009.  Hal  ini  mengakibatkan banyaknya  lahan  pertanian  yang  terendam  dan  ternak  yang  hilang.
Tingginya  laju  negatif  ini  menuntut  baik  pemerintah  daerah  maupun masyarakat untuk mau membudidayakan komoditi pertanian yang tahan
terhadap  banjir.  Berdasarkan  hal  itu,  banyak  petani  yang  mulai mengupayakan  komoditi  pisang.  Kesesuaian  lahan  di  Kecamatan
Baureno  yang  merupakan  dataran  rendah  merupakan  faktor  pendukung meningkatnya  usahatani  komoditi  pisang  yang  mengalami  peningkatan
mencapai  178,892.
2. Kontribusi  Komoditi  Pertanian  Tanaman  Bahan  Makanan,
Perkebunan, Peternakan di Kecamatan Baureno
Subsektor tanaman bahan makanan, subsektor perkebunan dan subsektor peternakan merupakan subsektor yang memberikan kontribusi
terbesar  terhadap  sektor  pertanian  di  Kecamatan  Baureno  diantara subsektor  pertanian  yang  lain.  Besarnya  kontribusi  suatu  komoditi
pertanian  dapat  diketahui  dengan  membandingkan  besarnya  nilai produksi  suatu  komoditi  pada  masing-masing  komoditi  pertanian
terhadap  nilai  produksi  total  komoditi  sektor  pertanian  yang  dihasilkan di Kecamatan Baureno. Kontribusi masing-masing komoditi pertanian di
Kecamatan Baureno disajikan pada Tabel 22.
commit to user 50
Tabel    22.    Kontribusi
Komoditi
Pertanian  Tanaman  Bahan  Makanan, Perkebunan,  Peternakan  di  Kecamatan  Baureno  Tahun
2007-2008 No.
Komoditi Pertanian Tahun
Rata-rata 2007
2008 Subsektor Tanaman Bahan Makanan
1. Padi
19,003 17,463
18,233 2.
Jagung 1,205
1,431 1,318
3. Ubi Kayu
0,032 0,045
0,038 4.
Kedelai 0,474
0,451 0,462
5. Kacang Hijau
1,718 0,240
0,979 6.
Mangga 0,560
0,211 0,386
7. Pisang
28,000 78,091
53,046 Subsektor Perkebunan
8. Kelapa
0,058 0,058
0,058 9.
Kapuk Randu 0,002
0,002 0,002
10.  Tembakau Virginia 4,849
2,772 3,810
Subsektor Peternakan 11.  Sapi
0,833 0,618
0,726 12.  Kambing
0,224 0,355
0,290 13.  Domba
0,372 0,050
0,211 14.  Ayam Buras
16,726 1,100
8,913 15.  Ayam Ras
14,869 8,188
11,528 Sumber : Analisis Data Sekunder, 2010
Berdasarkan  Tabel  22.  di  atas  dapat  diketahui  bahwa  kontribusi komoditi  pertanian  yang  mengalami  peningkatan  terjadi  pada  komoditi
pisang  dimana  pada  tahun  2007  memberikan  kontribusi  sebesar  28,000 dan  pada  tahun  2008  mampu  meningkat  menjadi  78,091.  Kemudian
pada  komoditi  jagung  yang  kontribusinya  meningkat  menjadi  1,431 pada tahun 2008 dan komoditi ubi kayu yang meningkat menjadi 0,045
pada  tahun  2008  dan  terakhir  adalah  komoditi  kambing  yang  mengalami peningkatan  di  tahun  2008  menjadi  0,355  dimana  sebelumnya  pada
tahun  2007  hanya  sebesar  0,224.  Berdasarkan  Tabel  22.  juga  dapat diketahui bahwa terjadi kecenderungan kontribusi komoditi pertanian yang
menurun.  Rendahnya  peningkatan  kontribusi  ini  dikarenakan  terjadinya penurunan  produksi  komoditi  pertanian,  serta  penurunan  harga  jual  yang
commit to user 51
terjadi  pada  beberapa  komoditi  pertanian  seperti  kedelai  dan  jagung lampiran 6.
Penurunan  kontribusi  ini  juga  dapat  dilihat  pada  komoditi  ayam buras,  dimana  pada  tahun  2007  memberikan  kontribusi  sebesar  16,726
sedangkan pada tahun 2008 hanya mampu memberikan kontribusi sebesar 1,1  yang  mengalami  penurunan.  Bukan  hanya  pada  ayam  buras,
komoditi  pertanian  lainnya  juga  mengalami  hal  yang  sama.  Penurunan kontribusi  ini  juga  terjadi  pada  komoditi  kedelai,  kacang  hijau,  mangga,
kelapa, tembakau virginia, sapi, domba dan ayam ras. Selain peningkatan dan  penurunan  kontribusi,  salah  satu  komoditi  yang  mengalami  keadaan
yang  stabil,  yaitu  komoditi  kelapa.  Komoditi  kelapa  memberikan kontribusi  sebesar  0,058  pada  tahun  2007-2008.  Hal  ini  dikarenakan
komoditi kelapa merupakan salah satu tanaman perkebunan yang memiliki kemampuan  terhadap  banjir.  Namun,  komoditi  ini  tidak  banyak
diusahakan  oleh  masyarakat  sebagai  tanaman  alternatif.  Hal  ini dikarenakan  lahan  di  wilayah  Kecamatan  Baureno  kurang  sesuai.
Komoditi  kelapa  harus  dibudidayakan  pada  tanah  yang  ideal  untuk penanaman  kelapa  yaitu  tanah  berpasir,  berabu  gunung  dan  berstruktur
remah  sehingga  perakaran  dapat  berkembang  dengan  baik  Prabowo, 2007.  Sedangkan  tanah  di  Kecamatan  Baureno  merupakan  jenis  tanah
vertisolgrumusol  berwarna  hitam  pekat  yang  didominasi  jenis  lempung montmorillonit.  Lempung  ini  sifatnya  mudah  membentuk  rekahan  lebar
dan  dalam  di  musim  kemarau  dan  mudah  mengembang  di  musim  hujan Kundarto,  2008.  Oleh  karena  itu  kondisi  tanah  di  Kecamatan  Baureno
tidak  sesuai  apabila  digunakan  untuk  budidaya  komoditi  kelapa,  karena tanah  di  Kecamatan  Baureno  tidak  memenuhi  syarat  untuk  perakaran
komoditi kelapa. Secara  rata-rata  tahun  2007-2008,  komoditi  pisang  merupakan
komoditi  pertanian  yang  memberikan  kontribusi  terbesar  yaitu  53,046. Besarnya  kontribusi  komoditi  pisang  ini  memberikan  bukti  bahwa
masyarakat  sudah  mulai  membudidayakan  tanaman  alternatif  yang  tahan
commit to user 52
terhadap  banjir.  Selain  komoditi  pisang,  juga  terdapat  komoditi  kambing yang  mengalami  peningkatan  kontribusi.  Komoditi  kambing  lebih  dipilih
daripada  ternak  besar  lain  seperti  sapi.  Ketika  banjir  terjadi,  komoditi kambing  lebih  mudah  untuk  diselamatkan.  Masyarakat  juga  mampu
membawa komoditi kambing dalam jumlah yang lebih besar.  Namun juga tidak  dapat  dipungkiri  bahwa  terjadi  kecenderungan  kontribusi  yang
menurun.  Penurunan  kontribusi  ini  terjadi  pada  10  komoditi  dari  total  15 komoditi  pertanian.  Penurunan  ini  harus  disikapi  pemerintah  daerah  agar
potensi komoditi pertanian yang ada dapat ditingkatkan.
B. Klasifikasi  Komoditi  Pertanian  di  Kecamatan  Baureno  dengan