commit to user 37
bahwa jumlah perempuan di Kecamatan Baureno lebih besar dibandingkan jumlah laki-laki.
3. Keadaan Penduduk menurut Kelompok Umur
Penduduk berdasarkan kelompok umur dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu penduduk usia non produktif dan penduduk usia
produktif. Data mengenai penduduk berdasarkan kelompok umur di Kecamatan Baureno adalah sebagai berikut :
Tabel 12. Penduduk Kecamatan Baureno Menurut Golongan Umur Tahun 2007 orang
Golongan umur 2007
0-14 19.754
24,11 15-64
57.394 70,05
65+ 4.781
5,84 Jumlah
81.929 100,00
ABT 42,74
Sumber : BPS Kabupaten Bojonegoro, 2007 Pada Tabel 12. dapat dilihat bahwa jumlah penduduk
terbanyakadalah pada golongan usia produktif 15-64 tahun berjumlah 57.394 orang dengan presentase 70,05, sedangkan penduduk usia non
produktif adalah sebanyak 24.535 orang dengan presentase 29,96. Angka Beban Tanggungan terbesar terjadi pada tahun 2007 yaitu 42,74;
artinya setiap 100 penduduk usia produktif harus menanggung 43 penduduk non produktif.
4. Keadaaan Penduduk menurut Mata Pencaharian
Keberhasilan pembangunan suatu wilayah dapat dilihat dari tingkat penyerapan tenaga kerja bagi penduduknya. Besarnya penyerapan tenaga
kerja akan dapat meningkatkan pendapatan per kapita penduduk, sehingga dapat menyejahteraan hidup penduduk pada wilayah tersebut. Keadaan
penduduk menurut mata pencaharian di Kecamatan Baureno dapat dilihat pada Tabel 13. berikut ini:
commit to user 38
Tabel 13. Jumlah Penduduk di Kecamatan Baureno Menurut Mata Pencaharian Tahun 2007 orang
No Mata Pencaharian
2007 1
KaryawanABRI 1.015
5,03 2
Petani 10.828
53,61 3
Pedagang 809
4,01 4
Buruh tani 5.851
28,97 5
Pertukangan 1.033
5,11 6
Industri 661
3,27 Jumlah
20.197 100,00
Sumber : BPS Kabupaten Bojonegoro, 2007 Dari Tabel 13. di atas diketahui bahwa sebagian besar 53,61
penduduk di Kecamatan Baureno bekerja sebagai petani. Mata pencaharian kedua adalah buruh tani. Kedua mata pencaharian terbesar ini merupakan
representasi dari sektor pertanian. Mata pencaharian ini dipilih oleh masyarakat karena masyarakat tidak memiliki keahlian khusus di suatu
bidang, sehingga masyarakat memilih menjadi petani dan buruh tani.
C. Keadaan Perekonomian