Keadaan Sarana Perekonomian KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

commit to user 41 buruh tani yang berpenghasilan rendah. Hal itu disebabkan kondisi wilayah Kecamatan Baureno yang rawan banjir, sehingga mengakibatkan rendahnya pendapatan petani karena tingginya resiko gagal panen.

D. Keadaan Sarana Perekonomian

Pelaksanaan kegiatan perekonomian tentu saja tidak lepas dari dukungan sarana perekonomian daerah itu sendiri begitu pula dengan Kecamatan Baureno. Dengan adanya sarana perekonomian diharapkan roda perekonomian di Kecamatan Baureno dapat berjalan dengan lancar. Sarana perekonomian di Kecamatan Baureno dapat terlihat pada Tabel 16 sebagai berikut: Tabel 16. Sarana perekonomian di Kecamatan Baureno Tahun 2007 Sarana Perekonomian 2007 1. Perseroan Terbatas PT 2. Koperasi 3. CV 4. Firma 5. Perorangan 1 8 Jumlah 9 Sumber: BPS Kabupaten Bojonegoro, 2008 Berdasarkan Tabel 16.dapat diketahui bahwa sarana perekonomian terbanyak di Kecamatan Baureno adalah usaha perorangan yang berjumlah 8. Usaha perorangan ini meliputi usaha toko, warung, pengolahan komoditi pertanian skala rumah tangga. Masyarakat memilih usaha perseorangan dikarenakan usaha ini tidak membutuhkan modal yang terlalu besar kemudian tata usahanya dapat dikelola secara sendiri. Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa peran koperasi sebagai sarana perekonomian rakyat tidak berjalan dengan baik. Bahkan di Kecamatan Baureno tidak terdapat koperasi. Kelancaran sarana perekonomian di Kecamatan Baureno juga harus didukung dengan infrastruktur penunjang seperti jalan. Jalan sebagai sarana penghubung merupakan faktor penting yang harus diperhatikan. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 17. sebagai berikut: commit to user 42 Tabel 17. Kondisi Jalan di Kabupaten Bojonegoro tahun 2005-2007 km Uraian 2005 2006 2007 1. Panjang jalan a. Baik b. Sedang c. Rusak ringan d. Rusak berat 2. Permukaan jalan a. Aspal b. Makadam c. Tanah 319,81 77,97 96,82 133,25 526,15 87,20 14,50 270,68 92,77 129,16 135,25 526,15 87,20 14,50 290,55 96,72 96,03 144,55 517,35 76,00 14,50 Sumber: BPS Kabupaten Bojonegoro, 2008 Berdasarkan Tabel 18.dapat diketahui bahwa terjadi penurunan panjang jalan dengan kualitas baik dari tahun 2005 hingga tahun 2007. Sedangkan untuk jalan dengan kualitas rusak berat malah mengalami kenaikan dari tahun 2005 sepanjang 133,25 km menjadi 144,55 km di tahun 2007. Hal ini mengindikasikan bahwa infrastruktur jalan membutuhkan perbaikan. Permukaan jalan sudah didominasi dengan permukaan aspal, namun jumlahnya menurun di tahun 2007 karena banyaknya kerusakan jalan.

E. Keadaan Sektor Pertanian