Gaya belajar Kajian Teori

commit to user 34

6. Gaya belajar

Gaya belajar adalah cara yang lebih kita sukai dalam melakukan kegiatan berpikir, memproses dan mengerti suatu informasi. Menurut Adi W. Gunawan 2006: 139 gaya belajar adalah cara yang lebih disukai dalam melakukan kegiatan berpikir, memproses dan mengerti suatu informasi. Menurut Susan Sze 2009: 361: “Every student’s brain functions differently and processes information differently. Due to this, students have different types of learning style. Once the teacher can understand the disability and the preffered learning styles of the sudent, they can better adapt to the student. Setiap siswa mempunyai fungsi otak yang berbeda dan pemprosesan informasi mereka juga berbeda. Sehingga mereka juga memiliki gaya belajar yang berbeda pula. Jika guru dapat memahami kekurangan dan kelebihan gaya belajar siswa, mereka dapat beradaptasi dengan lebih baik. Learning styles is characteristic cognitive, affective and psychological behaviours that serve as relatively stable indicators of how learners perceive, interact with, and respond to the learning environment Keefe1979, p.4 dalam David Taiwei Ku dan Chun-Yi Shen. Gaya belajar adalah karakteristik kognitif, afektif dan perilaku psikologik yang mengindikasikan bagaimana perasaan peserta didik, interaksi mereka dengan lingkungan belajar. commit to user 35 Hasil riset menunjukkan bahwa murid yang belajar dengan gaya belajar mereka yang dominan saat mengerjakan tes, akan mencapai nilai yang jauh lebih tinggi dibandingkan bila mereka belajar dengan cara yang tidak sejalan dengan gaya belajar mereka. Gaya belajar setiap orang merupakan kombinasi dari lima kategori, yaitu: a. Lingkungan : suara, cahaya, temperatur, desain. b. Emosi : motivasi, keuletan, tanggung jawab, struktur. c. Sosiologi : sendiri, berpasangan, kelompok, tim, dewasa, bervariasi. d. Fisik : cara pandang, pemasukan, waktu, mobilitas. e. Psikologi : globalanalitis, otak kiri-otak kanan, implusifreflektif. Gaya belajar seseorang menurut DePorter 2001: 110 adalah kombinasi dari bagaimana seseorang menyerap, kemudian mengatur serta mengolah informasi. Pada awal pengalaman belajar, salah satu diantara langkah pertama adalah mengenali modalitas seseorang, yaitu berdasarkan pada visual penglihatan, auditorial pendengaran, atau kinestetik sentuhan dan gerakan yang selanjutnya dikenal dengan nama modalitas V-A-K. a. Gaya Belajar Visual Siswa dengan gaya belajar visual, yang memegang peranan penting adalah matapenglihatan visual. Dalam hal ini metode pembelajaran yang digunakan oleh guru sebaiknya lebih banyak atau dititikberatkan pada peragaan atau media agar mereka langsung dapat melihat obyek-obyek yang berkaitan dengan pelajaran tersebut. commit to user 36 Ciri-ciri gaya belajar visual: 1 Rapi dan teratur. 2 Bicara dengan cepat. 3 Teliti terhadap detail. 4 Menampilkan penampilan, baik dalam hal pakaian maupun presentasi. 5 Mengingat yang dilihat daripada yang didengar. 6 Tidak mudah terganggu oleh keributan. 7 Membaca cepat dan tekun. 8 Lebih suka membaca daripada dibacakan. 9 Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tapi tidak pandai memilih kata-kata. 10 Lebih suka melakukan demonstrasi daripada pidato. 11 Lebih suka seni daripada musik. 12 Mengingat dengan asosiasi visual. 13 Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal, kecuali jika ditulis, dan seringkali minta bantuan orang untuk mengulanginya. 14 Kadang-kadang kehilangan konsentrasi ketika mereka ingin memperhatikan. DePorter, 2001: 116 b. Gaya Belajar Auditorial Siswa dengan gaya belajar auditorial mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga alat pendengaran. Misalnya mendengarkan commit to user 37 ceramah atau penjelasan gurunya, mendengarkan bahan audio seperti kaset, CD dan sebagainya. Ciri-ciri gaya belajar auditorial adalah: 1 Saat bekerja suka bicara pada diri sendiri. 2 Penampilan rapi. 3 Mudah terganggu oleh keributan. 4 Lebih suka musik daripada seni. 5 Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari pada yang dilihat. 6 Senang membaca dengan keras dan mendengarkan. 7 Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca. 8 Biasanya ia pembicara yang fasih. 9 Merasa kesulitan untuk menulis, tetapi hebat dalam bercerita. 10 Suka berbicara, berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu panjang lebar. 11 Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan visualisasi, seperti memotong bagian-bagian hingga sesuai dengan satu sama lain. 12 Lebih pandai mengeja dengan keras dari pada menuliskannya. 13 Lebih suka gurauan lisan dari pada membaca komik. DePorter, 2001: 117 c. Gaya Belajar Kinestetik commit to user 38 Kecerdasan kinestetik memuat kemampuan seseorang untuk secara aktif menggunakan bagian-bagian atau seluruh tubuhnya untuk berkomunikasi dan memecahkan berbagai masalah. Ciri-ciri gaya belajar kinestetik: 1 Berbicara perlahan. 2 Penampilan rapi. 3 Tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan. 4 Belajar melalui memanipulasi dan praktek. 5 Menghafal dengan cara berjalan dan melihat. 6 Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca. 7 Merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita. 8 Menyukai buku-buku yang berorientasi plot mereka mencerminkan aksi dengan gerakana tubuh saat membaca. 9 Kemungkinan tulisannya jelek. 10 Menyukai permainan yang menyibukkan. DePorter, 2001:118.

7. Prestasi Belajar

Dokumen yang terkait

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT PADA SUB POKOK BAHASAN SEGIEMPAT DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

0 4 105

EKSPERIMENTASI PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA MTs KABUPATEN KLATEN

1 5 112

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TREFFINGER DAN CIRCUIT LEARNING DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SEGIEMPAT.

0 0 6

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PORTOFOLIO DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA ( Pada Pokok Bahasan Sudut ).

0 1 7

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN REALISTIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA.

0 0 7

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TUTOR SEBAYA DITINJAU EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TUTOR SEBAYA DITINJAU DARI HASIL BELAJAR PADA POKOK BAHASAN PERSEGI DAN PERSEGI

0 0 16

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN RELASI DAN FUNGSI KELAS VIII SMP NEGERI SE-KABUPATEN PACITAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 0 18

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING PADA POKOK BAHASAN PECAHAN DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA.

0 1 19

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING, SNOW BALLING, DAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI HIMPUNAN DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA SMP SWASTA DI KABUPATEN PONOROGO TAHUN PELAJARAN 2014 2015 | Mubarok | 8725 18

0 0 10

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN RELASI DAN FUNGSI KELAS VIIISMP NEGERI SE-KABUPATEN PACITAN TAHUN PELAJARAN 2015 2016 | Heritin | 9132 19440

0 0 13