commit to user 42
Motif adalah dorongan yang membuat seseorang berbuat sesuatu. Motif selalu mendasari dan mempengaruhi setiap usaha
seta kegiatan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam belajar, kalau siswa mempunyai motif yang baik dan kuat,
hal itu akan memperbesar usaha dan kegiatannya mencapai prestasi yang tinggi. Siswa yang kehilangan motivasi dalm belajar akan
memberi dampak kurang baik bagi prestasi belajar. 5 Faktor gaya belajar
Keberhasilan studi siswa dipengaruhi juga oleh gaya belajar siswa. Gaya belajar yang efektif memungkinkan mencapai prestasi
lebih tinggi dibandingkan dengan gaya belajar yang tidak efisien. Gaya belajar yang efisien sebagai berikut:
a Berkonsentrasi sebelum dan pada saat belajar. b Segera mempelajari kembali bahan yang telah diterima.
c Membaca dengan teliti dan baik bahan yang sedang dipelajari, dan berusaha menguasainya dengan sebaik-baiknya.
d Mencoba menyelesaikan dan melatih mengerjakan soal-soal.
B. Penelitian Yang Relevan
Pembahasan yang relevan merupakan urutan sistematis tentang hasil- hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu dan ada
hubungannya dengan penelitian yang hendak dilakukan.
commit to user 43
Dalam penelitian ini, penulis mengacu pada penelitian yang relevan dengan penelitian ini. Penelitian yang dilakukan oleh Maasawet 2009
penggunaan model kooperatif Snowballing dan NHT untuk memberdayakan kemampuan berpikir kritis, hasil belajar kognitif siswa, dan sikap sosial siswa
pada sekolah multietnis, karena terbukti dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, dan sikap sosial siswa
Penelitian yang dilakukan Sutji Rochaminah 2006, Penelitian
eksperimen ini berfokus pada upaya untuk mengungkap perbandingan metode penemuan dan konvensional dalam peningkatan kemampuan berpikir kritis
matematis mahasiswa calon guru matematika sekolah menengah. Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini, diperoleh kesimpulan bahwa
pembelajaran penemuan lebih baik dari pada pembelajaran konvensional dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis mahasiswa calon guru
pada Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan LPTK klasifikasi baik, LPTK klasifikasi cukup, LPTK klasifikasi rendah.
Nur Janah 2009 menyatakan bahwa ketiga tipe belajar siswa yaitu visual, auditorial dan kinestetik tidak memberikan perbedaan prestasi yang
signifikan. Endang Rahayu 2008, menyatakan bahwa prestasi belajar
matematika siswa yang diberikan pendekatan pembelajaran konstruktivisme lebih baik daripada siswa yang diberikan pendekatan konvesional serta siswa
dengan gaya belajar visual lebih baik prestasi belajar matematikanya
commit to user 44
dibandingkan dengan siswa dengan gaya belajar auditorial dan gaya belajar kinestetik.
Dorin Dumitrascu 2009, melakukan penelitian yaitu Integration of Guided Discovery in the Teaching of Real Analysis. Berdasarkan hasil analisis
data dalam penelitian ini, diperoleh kesimpulan bahwa guided discovery method can be turned into an effective and enjoyable learning experience for
most students in a Real Analysis class. Jadi penemuan terbimbing dapat menjadi satu pembelajaran menyenangkan dan efektif untuk kebanyakan para
siswa di suatu kelas analisis real. Berdasarkan kesimpulan dari beberapa penelitian di atas mengenai
beberapa model pembelajaran yang digunakan, akan mempengaruhi peningkatan prestasi belajar siswa. Di sini, penelitian yang akan dilakukan
adalah penggunaan model pembelajaran aktif tipe Snow Balling dan model Penemuan Terbimbing dalam pembelajaran matematika ditinjau dari gaya
belajar siswa.
C. Kerangka Berpikir