commit to user 20
bernalar deduktif, tetapi yang juga tidak melupakan cara bernalar induktif ”.
Menurut Ruseffendi 1991 : 263, ”Matematika adalah ilmu tentang struktur yang teroganisasikan, yaitu terdiri dari unsur – unsur
yang tidak terdefinisikan, unsur – unsur yang didefinisikan, aksioma – aksioma dan dalil – dalil, dimana setelah dalil – dalil itu dibuktikan
kebenarannya berlaku secara umum. Oleh karena itu, matematika sering disebut ilmu deduktif”. Matematika sebagai ilmu mengenai
struktur dan hubungan-hubungan mengenai simbol-simbol. Simbol- simbol itu penting untuk membantu memanipulasi aturan-aturan
dengan operasi ditetapkan. Menurut pengertian pembelajaran dan matematika di atas maka
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika adalah proses belajar mengajar dalam kelas yang mempelajari tentang cabang ilmu pengetahuan
eksak yang terorganisir secara sistematis tentang bilangan dan operasinya, fakta – fakta yang kuantitatif dan masalah tentang ruang dan bentuk, dan
stuktur-struktur logika sebagai solusi permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Model Pembelajaran
Istilah model pembelajaran dibedakan dari istilah strategi pembelajaran, metode pembelajaran, atau prinsip pembelajaran. Istilah
model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dipunyai oleh strategi atau metode tertentu, yaitu rasional teoritik yang logis, tujuan
commit to user 21
pembelajaran yang akan dicapai, tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan secara berhasil, dan lingkungan
belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai Mohammad Asikin, 2001:3.
Menurut Markaban 2008:12 model pembelajaran adalah pola komprehensif yang patut dicontoh, menyangkut bentuk utuh pembelajaran,
meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Sedangkan pendekatan pembelajaran adalah cara pandang terhadap pembelajaran dari
sudut tertentu untuk memudahkan pemahaman terhadap pembelajaran yang selanjutnya diikuti perlakuan pada pembelajaran tersebut.
Metode dapat menjadi model jika memenuhi empat unsur yang dikemukakan Joyce dan Weil 1986: 14-15, bahwa setiap model belajar
mengajar atau model pembelajaran harus memiliki empat unsur berikut: a. Sintaks syntax yang merupakan fase-fase phasing dari model yang
menjelaskan model tersebut dalam pelaksanaannya secara nyata Joyce dan Weil, 1986:14. Contohnya, bagaimana kegiatan pendahuluan pada
proses pembelajaran dilakukan? Apa yang akan terjadi berikutnya? b. Sistem sosial the social system yang menunjukkan peran dan
hubungan guru dan siswa selama proses pembelajaran. Kepemimpinan guru sangatlah bervariasi pada satu model dengan model lainnya. Pada
satu model, guru berperan sebagai fasilitator namun pada model yang lain guru berperan sebagai sumber ilmu pengetahuan.
commit to user 22
c. Prinsip reaksi principles of reaction yang menunjukkan bagaimana guru memperlakukan siswa dan bagaimana pula ia merespon terhadap
apa yang dilakukan siswanya. Pada satu model, guru memberi ganjaran atas sesuatu yang sudah dilakukan siswa dengan baik, namun pada
model yang lain guru bersikap tidak memberikan penilaian terhadap siswanya, terutama untuk hal-hal yang berkait dengan kreativitas.
d. Sistem pendukung support system yang menunjukkan segala sarana, bahan, dan alat yang dapat digunakan untuk mendukung model
tersebut.
3. Model Pembelajaran Snow Balling