Hasil Pengujian Hipotesis Pembahasan Hasil Analisis Data

commit to user 88 pembelajaran dan variansi-variansi gaya belajar siswa adalah sama atau homogen.

C. Hasil Pengujian Hipotesis

1. Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama Hasil perhitungan analisis variansi dua jalan sel tak sama dengan tingkat signifikansi 0,05 disajikan pada tabel berikut : Tabel 4.7 Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama Sumber JK dK RK F obs F tabel Keputusan A 6805.6971 2 3402.8485 23.4914 3.0234 H ditolak B 794.4667 2 397.2334 2.7423 3.0234 H diterima AB 366.2747 4 91.5687 0.6321 2.3990 H diterima Galat 47367.5441 327 144.8549 Total 55333.9827 335 Dari tabel di atas tampak bahwa H 0A ditolak karena nilai uji F a = 23.4914 lebih besar dari F 0,05;2;327 = 3,0234. Hal ini berarti terdapat perbedaan rataan model pembelajaran snow balling, penemuan terbimbing dan konvensional terhadap prestasi belajar matematika. Sedangkan H 0B diterima karena nilai uji F b = 2.7423 lebih kecil dari F 0,05;2;327 = 3,0234. Hal ini berarti tidak terdapat pengaruh gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika. H 0AB juga diterima karena nilai uji F ab = 0.6321 lebih kecil dari F 0,05;4;327 = 2.3993. Hal ini berarti tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan gaya belajar terhadap prestasi belajar matematika. 2. Uji Lanjut Pasca Anava commit to user 89 Dari rangkuman analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama di atas telah diperoleh bahwa : a. H 0A ditolak, maka perlu dilakukan uji komparasi ganda. Rangkuman uji komparasi ganda dengan metode Scheffe’ disajikan dalam tabel berikut perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 35 Tabel 4.8 Hasil Uji Komparasi Ganda Antar Baris H F obs F tabel Keputusan · · = 2 1 µ µ 0.1934 3.0234 H diterima · · = 3 1 µ µ 50.5285 3.0234 H ditolak · · = 3 2 µ µ 45.1742 3.0234 H ditolak b. H 0B diterima, maka tidak perlu dilakukan uji komparasi ganda. c. H 0AB diterima, maka tidak perlu dilakukan uji komparasi ganda.

D. Pembahasan Hasil Analisis Data

Berdasarkan hasil uji hipotesis statistik yang telah diuraikan di atas dapat dijelaskan ketujuh hipotesis sebagai berikut : 1. Hipotesis pertama, kedua, dan ketiga Berdasarkan hasil anava dua jalan sel tak sama diperoleh F A = 23.4914 F 0,05;2;327 = 3,0234. Nilai F A terletak di daerah kritik, oleh karena itu H 0A ditolak yang artinya terdapat perbedaan rataan model pembelajaran snow balling, penemuan terbimbing dan konvensional terhadap prestasi belajar matematika. Setelah dilakukan uji komparasi ganda antar baris, diperoleh kesimpulan bahwa model pembelajaran snow balling dan penemuan commit to user 90 terbimbing memberikan efek yang sama, artinya kedua model pembelajaran tersebut memberikan prestasi belajar matematika yang sama pada pokok bahasan relasi dan fungsi. Model pembelajaran snow balling dan konvensional memberikan efek yang berbeda terhadap prestasi belajar matematika, artinya pembelajaran snow balling memberikan prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional jika dilihat dari ratannya. Model pembelajaran penemuan terbimbing dan konvensional memberikan efek yang berbeda terhadap prestasi belajar matematika, artinya pembelajaran penemuan terbimbing memberikan prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional jika dilihat dari ratannya. 2. Hipotesis keempat Berdasarkan hasil anava dua jalan sel tak sama diperoleh F B = 2.7423 F 0,05;2;327 = 3,0234. Nilai F B tidak terletak di daerah kritik, oleh karena itu H 0B diterima yang artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan faktor gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika atau antara peserta didik dengan gaya belajar visual, gaya belajar auditorial dan gaya belajar kinestetik mempunyai prestasi belajar yang sama, berarti prestasi belajar matematika antara peserta didik yang mempunyai gaya belajar visual tidak berbeda dengan gaya belajar auditorial dan gaya belajar kinestetik, serta prestasi belajar matematika commit to user 91 antara peserta didik yang mempunyai gaya belajar auditorial tidak berbeda dengan peserta didik yang mempunyai gaya belajar kinestetik. 3. Hipotesis kelima, keenam dan ketujuh Berdasarkan hasil anava dua jalan sel tak sama diperoleh F AB = 0.6321 F 0,05;4;327 = 2.3993 . Nilai F AB tidak terletak di daerah kritik, oleh karena itu H 0AB diterima yang artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran dengan gaya belajar terhadap prestasi belajar matematika. Hal ini menjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran dengan gaya belajar terhadap prestasi belajar matematika pokok bahasan relasi dan fungsi, sehingga dapat dikatakan bahwa penerapan model pembelajaran Snow Balling dan model Penemuan Terbimbing selalu lebih baik diterapkan pada setiap gaya belajar jika dibandingkan dengan penerapan model pembelajaran konvensional. Serta penerapan model pembelajaran Snow Balling dan model penemuan terbimbing selalu memberikan efek yang sama pada setiap gaya belajar.

E. Keterbatasan Penelitian

Dokumen yang terkait

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT PADA SUB POKOK BAHASAN SEGIEMPAT DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

0 4 105

EKSPERIMENTASI PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA MTs KABUPATEN KLATEN

1 5 112

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TREFFINGER DAN CIRCUIT LEARNING DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SEGIEMPAT.

0 0 6

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PORTOFOLIO DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA ( Pada Pokok Bahasan Sudut ).

0 1 7

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN REALISTIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA.

0 0 7

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TUTOR SEBAYA DITINJAU EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TUTOR SEBAYA DITINJAU DARI HASIL BELAJAR PADA POKOK BAHASAN PERSEGI DAN PERSEGI

0 0 16

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN RELASI DAN FUNGSI KELAS VIII SMP NEGERI SE-KABUPATEN PACITAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 0 18

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING PADA POKOK BAHASAN PECAHAN DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA.

0 1 19

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING, SNOW BALLING, DAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI HIMPUNAN DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA SMP SWASTA DI KABUPATEN PONOROGO TAHUN PELAJARAN 2014 2015 | Mubarok | 8725 18

0 0 10

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN RELASI DAN FUNGSI KELAS VIIISMP NEGERI SE-KABUPATEN PACITAN TAHUN PELAJARAN 2015 2016 | Heritin | 9132 19440

0 0 13