commit to user 46
pembelajarannya siswa dituntut menggunakan kreativitasnya pada saat trial and error pemecahan masalah, semakin tinggi kreativitas siswa
semakin cepat pula memperoleh tujuannya. Penggunaan model pembelajaran yang tepat, akan menentukan
keberhasilan guru dalam mengajar. Pemilihan model pembelajaran yang tidak tepat akan dapat menghambat tercapainya tujuan pembelajaran.
Rendahnya prestasi belajar matematika diakibatkan oleh sistem pembelajaran yang dipakai oleh kebanyakan guru masih bersifat
tradisional, yaitu sistem pengajaran konvensional dimana dalam pembelajaran siswa tidak dilibatkan secara aktif dan hanya bertindak
sebagai obyek. Guru sering hanya memperhatikan ketuntasan materi bukan ketuntasan penguasaan materi oleh siswa, sehingga dalam pembelajaran
khususnya matematika guru cenderung tergesa-gesa dalam menyampaikan materi. Hal ini yang membuat sebagian besar siswa kurang tertarik dan
termotivasi untuk belajar. Untuk itulah guru harus mengupayakan suatu model pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Model konvensional
yang selama ini dipakai harus segera ditinggalkan karena menjadikan siswa hanya memperoleh sebatas pengertian konsep.
2. Kaitan Antara Gaya Belajar dengan Prestasi Belajar
Di sisi lain, gaya belajar siswa selama proses pembelajaran juga harus mendapat perhatian. Proses belajar dan menyelesaikan masalah pada
tiap siswa tidaklah sama. Hal ini dikarenakan gaya belajar mereka yang berbeda-beda. Gaya belajar adalah cara yang lebih disukai dalam
commit to user 47
melakukan kegiatan berpikir, memproses dan mengerti suatu informasi. Hasil riset menunjukkan bahwa murid yang belajar dengan gaya belajar
mereka yang dominan saat mengerjakan tes, akan mencapai nilai yang jauh lebih tinggi dibandingkan bila mereka belajar dengan cara yang tidak
sejalan dengan gaya belajar mereka. Siswa dengan gaya belajar visual, yang memegang peranan
penting adalah matapenglihatan visual. Dalam hal ini model pembelajaran yang digunakan oleh guru sebaiknya lebih banyak atau
dititikberatkan pada peragaan atau media agar mereka langsung dapat melihat obyek-obyek yang berkaitan dengan pelajaran tersebut. Siswa
dengan gaya belajar auditorial mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga alat pendengaran. Misalnya mendengarkan ceramah atau
penjelasan gurunya, mendengarkan bahan audio seperti kaset, CD dan sebagainya. Sedangkan kecerdasan kinestetik memuat kemampuan
seseorang untuk secara aktif menggunakan bagian-bagian atau seluruh tubuhnya untuk berkomunikasi dan memecahkan berbagai masalah. Dalam
pembelajaran, sumber belajar biasanya disajikan dalam bentuk data-data visual seperti gambar, diagram, bentuk-bentuk benda yang dapat diamati
dengan penglihatan. Jadi siswa dengan gaya belajar visual cenderung akan lebih mudah memahami konsep yang dipelajari dibandingkan siswa
dengan gaya belajar auditorial dan kinestetik.
3. Kaitan Model Pembelajaran dan Gaya Belajar Siswa dengan Prestasi
Belajar Matematika
commit to user 48
Model pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar siswa akan membuat siswa lebih mudah menangkap informasi dan memahami
materi pembelajaran. Model pembelajaran Snow balling dan penemuan terbimbing menekankan pada proses interaksi antar siswa melalui diskusi
kelompok. Sehingga siswa dengan gaya belajar auditorial yang memiliki karakteristik suka berdiskusi akan sangat menyukai model ini. Sedangkan
siswa dengan gaya belajar visual akan belajar dengan memperhatikan catatan yang dibuat oleh teman diskusinya ketika menjelaskan sehingga
pembelajaran penemuan terbimbing akan lebih baik disbanding Snow Balling.
Untuk siswa dengan gaya belajar kinestetik, secara karakteristik antara model pembelajaran Snow balling dan penemuan terbimbing hampir
sama yaitu menekankan pada diskusi antar siswa, akan tetapi pada Snow Balling siswa banyak melakukan aktivitas gerakan dan praktek pesentasi,
maka diduga model pembelajaran Snow Balling memberikan prestasi belajar yang lebih baik dibanding dengan model pembelajaran penemuan
terbimbing. Dari uraian di atas, maka kerangka pemikiran dalam penelitian
ini dapat digambarkan sebagai : :
Gambar 2.2 Hubungan Antar Variabel
Model Pembelajaran
Gaya Belajar Siswa Prestasi
Belajar siswa
commit to user 49
D. Hipotesis