rumah tangga dan komunitasnya sangat mendasar untuk mempertahankan masyarakat mereka. WAD mengakui bahwa laki-laki miskin juga menjadi korban
dari proses pembangunan yang mengabaikan mereka, tetapi proses itu cenderung mengelompokkan perempuan tanpa menganalisis pembagian kelas, ras dan etnis
di antara mereka secara memadai. Pendekatan WAD berasumsi bahwa posisi perempuan akan lebih baik selama dan ketika struktur internasional menjadi lebih
adil, dan dalam hal ini, pendekatan itu cenderung kurang mengindahkan sifat penindasan gender khusus perempuan. Posisi perempuan dilihat sebagai bagian
dari struktur internasional dan ketidakadilan kelas, ketimbang sebagai akibat dari ideologi dan struktur patriarki. Pendekatan WAD cenderung menitikberatkan
kepada kegiatan yang mendatangkan pendapatan dan kurang mengindahkan tenaga perempuan yang disumbangkan dalam mempertahankan keluarga dan
rumah tangga Mosse,2002:208. Dalam hal ini komunitas perempuan berfungsi sebagai wadah bagi
perempuan untuk menyalurkan berbagai aspirasinya dalam berjuang melawan kemiskinan, penindasan, dan ketidakadilan hidup, yang pada akhirnya akan
melahirkan perempuan-perempuan yang mampu mengambil keputusan politik. Baik politik formal maupun informal.
2.2. KomunitasKelompok Sosial
Kelompok sosial merupakan suatu gejala yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena sebagian besar kegiatan manusia berlangsung di
dalamnya. Kelompok didefinisikan sebagai dua individu atau lebih, yang berinteraksi dan saling bergantung, yang saling bergabung untuk mencapai
sasaran-sasaran tertentu. Kelompok dapat bersifat formal dan informal di dalam
Universitas Sumatera Utara
sistem sosial. Kelompok formal adalah kelompok yang didefinisikan sebagai struktur organisasi dengan pembagian kerja yang jelas. Sedangkan kelompok
informal adalah kelompok yang didefinisikan sebagai aliansi yang tidak terstruktur secara formal atau tidak ditetapkan secara organisasi. Kelompok
informal ini terbentuk secara alamiah dalam suasana kerja yang muncul sebagai
tanggapan terhadap kebutuhan akan kontak sosial.
Robert Biersted, dalam Kamanto, 2004:126 mengklasifikasikan jenis- jenis kelompok dengan menggunakan indikator atau kriteria untuk membedakan
jenis kelompok, yaitu sebagai berikut: 1.
Organisasi 2.
Hubungan sosial diantara anggota kelompok 3.
Kesadaran jenis Berdasarkan ketiga kriteria atau indikator tersebut Biersted, dalam Kamanto,
2004:126 kemudian membedakan ada empat jenis-jenis kelompok, yaitu sebagai berikut:
1. Kelompok statistik statistical group
2. Kelompok kemasyarakatan societal group
3. Kelompok sosial social group
4. Kelompok asosiasi associational group
Dalam hal ini komunitas perempuan merupakan sebuah kelompok sosial yang memiliki struktur organisasi yang jelas. Komunitas perempuan juga sebuah
kelompok sosial yang memiliki kesadaran bersama bahwa perempuan merupakan bagian dari masyarakat yang mampu membawa perubahan bagi dirinya,
Universitas Sumatera Utara
keluarganya, serta masyarakat yang ada disekitarnya. Melalui berbagai kegiatan pemberdayaan yang berbasis pada kelompok itu sendiri.
Soekanto 2002:115 mengemukakan beberapa persyaratan sebuah kelompok sosial adalah sebagai berikut :
1. Setiap anggota kelompok harus sadar bahwa dia merupakan sebagian dari
kelompok yang bersangkutan. 2.
Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan yang lainnya. 3.
Ada suatu faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan antara mereka bertambah erat. Faktor tadi dapat merupakan nasib yang sama, ideologi
politik yang sama dan lain-lain. Tentunya faktor mempunyai musuh bersama misalnya dan dapat pula menjadi faktor pengikat atau pemersatu
diantara mereka. 4.
Berstruktur , berkaidah dan mempunyai pola perilaku. Menurut summer masyarakat manusia terdiri dari in-groups dan out-
groups atau we-groups dan other-groups yang artinya kelompok dalam dan kelompok luar atau kelompok kami dan kelompok mereka kamanto,
2004:130. Seseorang itu termasuk kedalam beberapa kelompok yang baginya adalah kelompok dalam, dan selebihnya baginya adalah kelompok
luar. Dalam in-group terdapat perasaan persaudaraan, sedangkan out-group terdapat perasaan yang lebih dingin. Anggota dalam in-group menunjukan
adanya kerja sama, hubungan yang baik good will, saling membantu, dan saling menghormati. Mereka mempunyai perasaan solidaritas, kesetiaan
terhadap kelompoknya dan kesediaan berkorban demi kelompoknya.
Universitas Sumatera Utara
Tetapi sikap mereka terhadap orang lain atau luar kelompoknya selalu menunjukan kebencian, perasaan menghina, dan permusuhan.
Pada awalnya komunitas Serikat Perempuan Independen Desa Marindal II merupakan kelompok ibu-ibu PKK yang mendapatkan pelatihan dari Komunitas
Serikat Perempuan Independen yang berada di Kabupaten Deli Serdang. Kemudian komunitas tersebut melakukan berbagai kegiatan pemberdayaan yang
pada awalnya bersifat domestikasi dengan memulainya dari kelompok ibu-ibu PKK yang ada di Desa Marindal II sebagai sasaran utama. Pada akhirnya melalui
kegiatan-kegiatan tersebut komunitas perempuan mulai melakukan penyadaran kepada anggota kelompoknya bahwa kaum perempuan merupakan bagian dari
kehidupan masyarakat yang mampu berperan sebagai agen sosial yang mampu melakukan perubahan. Dan nantinya komunitas ini diharapkan dapat menciptakan
kaum perempuan yang aktif dalam mengambil keputusan dalam berbagai bidang kehidupan, serta menciptakan kesetaraan gender dalam kehidupan masyarakat.
2.3. Peran Sosial Ekonomi Perempuan