pemberdayaan ekonomi bagi kaum wanita sangat berhubungan dengan kemampuan atau ketidakmampuan mereka untuk berpartisipasi di dalam pasar-
pasar tenaga kerja dan dengan kondisi-kondisi dari kesempatan kerjaberusaha yang dihadapi setelah berhasil mendapatkan pekerjaan, seperti lamanya atau
tuntutan jam kerja, persaingan yang ketat antar pegawai di dalam pekerjaan, tempat atau jenis pekerjaan yang tidak terlalu aman atau nyaman bagi wanita, dan
lain-lain Tambunan, 2009:126.
2.4. Pemberdayaan Masyarakat Dalam Aspek Sosial Ekonomi
Pemberdayaan adalah suatu isu yang muncul dalam pendekatan pembangunan ketika masyarakat marginal memerlukan bantuan proses penguatan
ekonomi dan sosial dalam konteks kesejahteraan hidup masyarakat. Istilah pemberdayaan kini telah populer sebagai suatu pendekatan yang dilakukan
pemerintah maupun LSM. Di Indonesia istilah pemberdayaan pada mulanya digunakan oleh LSM untuk memperkuat kehidupan sosial, ekonomi dan politik
masyarakat agar dapat merubah dan memperbaiki posisi mereka ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat secara sosial. Inti dari pemberdayaan
adalah bagaimana masyarakat tertentu mempunyai posisi tawar sehingga menjadi pelaku proses pembangunan yang partisipatif dan aktif dan bukan hanya sebagai
objek pembangunan Daulay, 2007:91. Organisasi perempuan dalam hal ini menawarkan kemungkinan
pemberdayaan dan perubahan pribadi, dan juga memberikan konteks bagi transformasi pribadi menuju aksi politik. Sedangkan kelompok perempuan yang
paling berhasil adalah kelompok-kelompok yang bergerak di sekitar kebutuhan khusus, misalnya bidang sosial, ekonomi, kesehatan atau pekerjaan, dan kemudian
Universitas Sumatera Utara
terus berjuang demi isu-isu jangka panjang. Oleh karena itu, disini komunitas perempuan tidak hanya sebagai sebuah organisasi yang memiliki berbagai
program atau kegiatan pemberdayaan, akan tetapi juga berfungsi sebagai sosial agen yang akan membantu masyarakat keluar dari kemiskinan.
Di dalam kehidupan masyarakat tidak sedikit dari kegiatan atau aktifitas yang secara tradisional dipandang sebagai pengembangan masyarakat seperti
pekerjaan sosial, pekerjaan kepemudaan, pendidikan, dan profesi kesehatan yang dapat dipahami sebagai kegiatan pengembangan sosial. Meskipun terdapat banyak
variasi dalam aktivitas yang merupakan pengembangan sosial, aktifitas tersebut dapat dibagi menjadi empat kelompok, yaitu pengembangan pelayanan, balai
masyarakat, perencanaan sosial dan semangat sosial Ife dan Frank,2008:412. Dalam hal ini komunitas perempuan merupakan suatu organisasi yang memiliki
berbagai kegiatan pemberdayaan sosial seperti, program penyuluhan kesehatan dan perobatan gratis, bekerjasama dengan pemerintah desa dalam memberantas
beberapa “penyakit masyarakat” seperti memberantas judi, narkoba, dan minuman keras, mengadakan program perwiridan akbar dan bulanan, dan program
keagamaan lainnya, serta telah mencanangkan program pendidikan gratis bagi anak usia dini.
Di tengah krisis global yang sedang terjadi saat ini sebagian masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan sangat menggantungkan hidupnya pada
ekonomi kerakyatan. Swasono dalam Jayadinata dan Pramandika,2006:16 mengatakan bahwa ekonomi rakyat dalam kenyataannya merupakan tulang
punggung perekonomian nasional, yang di dalamnya tercakup usaha informal, usaha kecil, dan menengah. Diantaranya pertanian rakyat, perkebunan rakyat,
Universitas Sumatera Utara
perikanan rakyat, tambak rakyat, peternakan rakyat, pasar rakyat, tenaga kerja rakyat, industri rakyat, kerajinan rakyat, pertukangan rakyat, tambang rakyat,
aneka jasa rakyat, dan lain-lain. Pembangunan perekonomian rakyat meningkatkan daya beli rakyat yang kemudian akan menjadi energi rakyat untuk
lebih mampu membangun dirinya sendiri self-empowering sehingga rakyat mampu meraih nilai tambah ekonomi sekaligus “nilai tambah sosial”. Dalam
melakukan pemberdayaan ekonomi terhadap masyarakat hendaknya para pengembang mampu untuk berupaya memperbaiki sistem ekonomi masyarakat
yang telah ada. Agar dapat berfungsi secara efektif dalam membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam hal ini komunitas perempuan
memiliki berbagai program yang dapat membantu masyarakat untuk keluar dari krisis ekonomi yang berkepanjangan. Misalnya melalui program arisan pesta,
arisan anggota, koperasi simpan pinjam credit union. Komunitas perempuan juga bukan merupakan satu-satunya organisasi
yang memiliki berbagai macam aktifitas maupun program-program pemberdayaan serta menjunjung tinggi kesetaraan gender. Organisasi Bitra Indonesia juga
merupakan salah satu organisasi yang berpihak kepada masyarakat miskin, lemah, kurang mampu, serta kurang beruntung. Sejak tahun 1986, BITRA Indonesia
sudah mulai melaksanakan kegiatan-kegiatan pengembangan sumber daya manusia pedesaan di Sumatera Utara terutama di Kabupaten Deli Serdang.
BITRA Indonesia memiliki visi dan misi untuk mewujudkan kesadaran kritis masyarakat yang terorganisir dalam bidang sosial, ekonomi dan politik yang
demokratis, berkeadilan gender, berwawasan lingkungan dan menghargai pluralitas.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Listiani, dkk, 2002:7-10. Organisasi ini mengelola berbagai program pemberdayaan yang terdiri dari empat program umum, meliputi program
Advokasi yang memfasilitasi berbagai kasus yang ada di masyarakat, program Usaha Kecil dan Mikro SMEs yang memfasilitasi usaha kecil mikro, program
Mikro Kredit guna memfasilitasi kredit untuk individu, program Mahasiswa Marginal dikhususkan bagi mahasiswa yang kuliah sambil berusaha, program
Kredit Tanggung Renteng yang diperuntukkan bagi kelompok usaha kecil mikro, program pertanian guna memfasilitasi para petani dalam hal pengadaan peralatan
pertanian. Organisasi ini juga memiliki kelompok dampingan yang tinggal di pedesaan dan jumlahnya lebih banyak menyebar di Deli Serdang dan Langkat.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN