Peningkatan Kesadaran dan Kepedulian Perempuan Terhadap Masalah Judi dan Narkoba.

4.4.1.3. Peningkatan Kesadaran dan Kepedulian Perempuan Terhadap Masalah Judi dan Narkoba.

Perjudian dan penyalahgunaan narkoba merupakan suatu isu sosial dalam kehidupan masyarakat yang berdampak luas. Misalnya kegiatan perjudian yang dilakukan oleh seorang individu mengakibatkan masalah ekonomi terhadap dirinya maupun keluarganya. Maraknya berbagai bentuk kegiatan perjudian seperti judi kartu, judi togel, sabung ayam, menjadi faktor pemicu meningkatnya angka kemiskinan terutama di wilayah pedesaan. Hal tersebut dikarenakan dari kegiatan perjudian ini tidak sedikit dari masyarakat meraih jalan pintas untuk menjadi cepat kaya ataupun sekadar mendapatkan sedikit keuntungan dengan perjudian. Hal ini merupakan suatu masalah yang harus cepat diselesaikan. Karena sudah banyak masyarakat menjadi malas bekerja dan berusaha dalam memenuhi kebutuhan ekonomi mereka. Mereka lebih memilih perjudian sebagai tempat yang tepat untuk mendapatkan hasil yang cepat tanpa harus berlama-lama bekerja. Menurut hasil observasi serta informasi yang diperoleh penulis bahwa ada sebagian kecil warga yang dengan sengaja mendirikan atau menyediakan sebuah tempat bagi orang-orang yang ingin melakukan perjudian. Sehingga tidak sedikit dari mereka ikut terlibat di dalam perjudian. Baik tua maupun muda telah banyak ikut serta terlibat di dalam aktifitas perjudian tersebut, dan dari informasi yang diperoleh ketika peneliti menyakan alasan mengapa mereka menyediakan tempat untuk berjudi, alasan yang diberikan mereka hanya satu yaitu, karena ingin dagangan mereka laris habis. Karena aktifitas perjudian dilakukan di warung- warung yang terdapat di sekitar Desa Marindal II. Universitas Sumatera Utara Sedangkan penyalahgunaan narkotika menyebabkan kecanduan yang lama-kelamaan dapat mengakibatkan rusaknya fisik dan mental penggunanya. Menurut Rachim dalam Afiatin,2008:9 ancaman penyalahgunaan narkoba bersifat multi dimensional: kesehatan, ekonomi, sosial dan pendidikan, keamanan dan penegakan hukum. Dari dimensi kesehatan, penyalahgunaan narkoba dapat menghancurkan dan merusak kesehatan manusia, baik kesehatan jasmani maupun rohani. Dari dimensi ekonomi memerlukan biaya besar. Dari dimensi sosial dan pendidikan dapat menyebabkan perubahan ke arah perilaku asusila dan anti sosial, sedangkan dari dimensi keamanan dan penegakan hukum dapat mendorong terjadinya tindakan-tindakan yang mengganggu masyarakat dan pelanggaran hukum lainnya. Isu narkoba sendiri merupakan penyakit masyarakat yang membutuhkan perhatian dan tanggungjawab penuh dari masyarakat itu sendiri. Masyarakat yang lebih mengenal lingkungan tempat tinggal mereka sendiri yang akan memudahkan mereka dalam mencegah penyalahgunaan narkoba dengan cara mereka sendiri sesuai dengan sosial ekonomi yang dihadapi. Dari informasi yang di dapatkan, penulis melihat bahwa anak-anak maupun remaja yang putus sekolah di Marindal II lebih rentan terhadap penggunaan narkoba. Jenis yang biasa mereka gunakan misalnya seperti ganja dan lem kambing. Hal ini disebabkan karena kedua jenis narkoba tersebut adalah yang paling terjangkau jika ditinjau dari segi harga. Oleh karena itu komunitas SPI terutama ibu-ibu yang takut serta waspada terhadap masalah perjudian dan narkotika turun secara langsung kelapangan dalam melakukan upaya pemberantasan terhadap penyakit masyarakat tersebut. Mereka juga tidak segan-segan untuk mengajak warga sekitar untuk membantu Universitas Sumatera Utara mereka memberantas perjudian dan narkotika di sekitar lingkungan Desa Marindal II tersebut. Hal ini dikarenakan komunitas SPI memandang masalah tersebut sebagai suatu musuh bersama yang harus segera diselesaikan agar tidak berdampak luas dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Menurut Soekanto 2002:115 bahwa persyaratan dari sebuah kelompok sosial adalah adanya suatu faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan antara mereka bertambah erat. Faktor tadi dapat merupakan nasib yang sama, ideologi politik yang sama dan lain-lain. Tentunya faktor mempunyai musuh bersama misalnya dan dapat pula menjadi faktor pengikat atau pemersatu diantara mereka. Dalam mengatasi hal ini komunitas SPI membuat program pemberantasan penyakit masyarakat seperti perjudian dan narkoba. Program atau kegiatan pemberantasan penyakit masyarakat merupakan salah satu program yang dibuat oleh komunitas SPI Marindal II dalam upaya meningkatkan kesadaran para perempuan mengenai isu perjudian serta peredaran dan penggunaan narkoba di kalangan masyarakat. Kegiatan ini juga dibentuk oleh komunitas SPI karena adanya aktifitas perjudian dan kekhawatiran komunitas SPI terhadap peredaran serta penggunaan narkotika di kalangan para remaja desa. Hasil wawancara dengan Ibu Lismawati sebagai berikut : “Program ini kami buat untuk memberantas penyakit masyarakat. Seperti judi dan narkoba. Karna kami melihat masyarakat desa ini makin lama makin miskin. Bukan karna gak punya kerjaan tapi karna banyak bapak- bapak yang pulang kerja suka main judi. Hasilnya ya hancur ekonomi rumah tangganya. Uda gitu pergaulan remaja disini pun makin ngawur. Kami liat adalah yang ngisap ganja, ngelem, pakai pil-pil penenang gitu. Ini lah yang menyebabkan keresahan di masyarakat” Hasil wawancara tanggal 20 Juni 2012. Universitas Sumatera Utara Hal ini didukung oleh pernyataan Ibu Hanisah sebagai berikut : “Kalo program ini kami buat untuk mencegah gimana supaya perjudian- perjudian ini habis dikampung kami. Adek liat aja banyak warung-warung tuak tempat bapak-bapak main judi. Belum lagi remaja-remaja disini ada yang pakek-pekek ganja gitu. Makanya ini jadi meresahkan masyarakat”Hasil wawancara tanggal 9 Juli 2012 Pada tahap awal komunitas SPI melakukan sosialisasi kepada para anggota maupun masyarakat di Desa Marindal II tentang masalah perjudian dan peredaran narkotika yang sedang berkembang di lingkungan masyarakat desa. Kemudian pada tahap berikutnya akan dilakukan penyuluhan mengenai masalah kegiatan perjudian, bahaya penggunaan narkoba, dan tindak kriminalitas. Hal ini dilakukan dengan membangun pola jaringan sosial dengan lembaga kepolisian dalam membentuk Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat FKPM. Dalam forum ini komunitas SPI dan masyarakat akan berdiskusi secara langsung dengan pihak kepolisian tentang berbagai masalah penyakit masyarakat yang terjadi di Desa Marindal II terutama yang terjadi disekitar tempat mereka tinggal. Sehingga, apabila ada salah satu dari anggota keluarga yang terlibat dalam kegiatan tersebut maka dapat dilakukan pencegahan secara preventif. Hasil wawancara dengan Ibu Lismawati sebagai berikut : “Kami disini buat Forum Kemitraan Polisi Dan Masyarakat. tujuannya ya kerjasama dalam memberantas penyakit masyarakat. jadi nanti sebulan sekali kami mengadakan pertemuan untuk berdiskusi tentang masalah- masalah yang ada di desa ini” Hasil wawancara tanggal 20 Juni 2012. Hal ini didukung oleh pernyataan Ibu Wirda sebagai berikut : “Jadi di FKPM ini kami istilahnya berdiskusi dengan kepolisian tentang masalah yang ada di desa ini ya termasuk perjudian, narkoba, pencurian. Karena kami kan cuma bisa mencegah tapi kami gak bisa bertindak secara hukum istilahnya” Hasil wawancara tanggal 21 Juni 2012. Universitas Sumatera Utara Hal ini diperkuat oleh pernyataan Ibu Rabaniah sebagai berikut : “Kalo yang selama ini kami lakukan itu biasanya komunikasi dua arah, jadi antara SPI dan polisi. Jadi pertama kami mengadakan penyuluhan kepada para anggota agar peduli terhadap masalah judi dan narkoba di tempat dia tinggal ya yang paling dekat anggota kelurgalah minimal. Uda gitu kami juga harus bisa menasehati supaya keluarga kami tidak ikut dalam kegiatan-kegiatan seperti ”Hasil wawancara tanggal 6 Juli 2012. Selanjutkan komunitas SPI akan melakukan teguran bagi keluarga, tetangga, dan kelompok masyarakat yang masih terlibat dalam aktifitas perjudian maupun penggunaan narkotika. Hal ini juga dilakukan atas dasar prinsip “lebih baik mencegah dari pada mengobati”. Namun apabila teguran yang diberikan tidak mendapatkan respon positif, maka komunitas SPI akan melakukan tindakan represif dalam menyelesaikan masalah tersebut. Hasil wawancara dengan Ibu Lismawati sebagai berikut : “Kalo SPI uda kasih peringatan tapi tidak digubris ya terpaksa kami tindaklanjutilah. Seperti waktu itu ada warung di belakang rumah ibu sengaja dibuat orang itu untuk main judi sama begelek da kami peringatkan,tapi gak di gubris, terakhir kami robohkan sama warga termasuk ibu-ibu SPI” Hasil wawancara tanggal 20 Juni 2012. Hal ini didukung oleh pernyataan Ibu Anita dan sebagai berikut : “Kami ibu-ibu disini mendukung kali pun. Sampek waktu itu kami rame- rame ikut bakar warung remang-remang yang didekat rumah bunda lisma itu. Apalagi kami disini punya anak remaja, ya wajar kalo kami takut mereka masuk ke tempat kayak gitu. Memang pada prinsipnya lebih baik mencegah dari pada mengobati. Tapi kalo memang uda gak bisa diperingati ya harus kami tindak lah” Hasil wawancara tanggal 22 Juni 2012. Program pemberantasan penyakit masyarakat ini mendapatkan respon yang sangat baik dikalangan anggota. Hal ini karena masalah perjudian dan narkoba adalah masalah yang meresahkan masyarakat yang tinggal di pedesaan dan hidup dalam kemiskinan. Dengan adanya program tersebut para anggota menjadi lebih sadar bahwa kepedulian terhadap lingkungan sosial itu sangat Universitas Sumatera Utara penting, terutama disekitar tempat mereka tinggal. Selain itu para anggota merasa lebih waspada serta dapat memproteksi para anggota keluarganya dari berbagai penyakit masyarakat tersebut. Hasil wawancara dengan Ibu Rahmawati sebagai berikut : “Meskipun suami saya gak pernah ikut-ikut seperti itu, tapi karna ada program yang kami buat ini saya bisa lebih waspada terutama di lingkungan tempat saya tinggal” Hasil wawancara tanggal 27 Juni 2012. Hal ini didukung oleh pernyataan Ibu Raminiyanti sebagai berikut : “Anak saya kan lebih banyak perempuan, jadi saya bisa lebih mudah merangkul mereka supaya gak ikut-ikut pergaulan bebas, apa lagi pake narkoba. Jangan sampek lah” Hasil wawancara tanggal 12 Juli 2012. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Ibu Suriati sebagai berikut : “Waduh, saya lagi, anak saya laki-laki semua, malah bapaknya uda gak ada. Maka saya selalu nasehati mereka supaya jangan ikut-ikut judi apalagi smpai pake narkoba. Bagus uangnya ditabung untuk kuliah” Hasil wawancara tanggal 6 Juli 2012. Oleh karena itu, tindakan preventif yang dilakukan oleh komunitas SPI memiliki manfaat bagi kehidupan para anggota maupun masyarakat yang tinggal di lingkungan Desa Marindal II. Dengan melakukan pendekatan-pendekatan yang tepat dan responsif terhadap isu-isu yang berkembang maka masalah penyakit masyarakat ini bisa dicegah. Karena ketika penyimpangan mengakibatkan kemiskinan, maka kemiskinan akan mengarah pada tindakan kriminal seperti pencurian, KDRT, pembunuhan dan ini sangat rentan terjadi pada kehidupan masyarakat desa yang miskin. Dengan memberikan kesadaran terhadap isu yang berkembang akan mendorong para anggota dalam berpartisipasi dan mengambil sebuah tindakan yang efektif sehingga hal ini akan menjadi sebuah strategi menuju sebuah Universitas Sumatera Utara perubahan sosial yang dilakukan oleh kaum perempuan. Dalam upaya pencegahan isu yang berkembang diharapkan peran serta masyarakat, terutama para tokoh masyarakat. Para tokoh masyarakat ini diharapkan dapat memberikan pengaruh positif terhadap kelangsungan program yang telah dibuat oleh komunitas SPI. Harapan yang muncul bahwa mereka juga dapat merangkul semua elemen masyarakat mulai dari orang tua, anak-anak, remaja, sekolah hingga organisasi sosial masyarakat supaya program tersebut dapat dilaksanakan sepenuhnya oleh semua anggota masyarakat.

4.4.1.4. Peningkatkan Kesadaran Perempuan Pada Pendidik Anak Usia 3-5 Tahun Melalui PAUD Gratis

Dokumen yang terkait

Sosial Ekonomi Keluarga dan Hubungannya dengan Kenakalan Remaja di Desa Lantasan Baru Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang

7 125 115

Strategi Mewujudkan Kemandirian Pesantren Berbasis Pemberdayaan Santri (Studi Kasus Pesantren Hidayatullah Desa Bandar Labuhan, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang)

2 76 134

Pemberdayaan Perempuan Dalam Pembangunan Masyarakat Pesisir Pantai (Studi Pada Desa Kuala Lama Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai)

9 121 115

Perubahan Desa Menjadi Kota (Studi Deskriptif di Desa Tembung, Kecamatan Percut SeiTuan, Kabupaten Deli Serdang)

22 218 93

Pengaruh Sosial Ekonomi Rumah Tangga Terhadap Kenakalan Remaja Di Desa Sidodadi Kecamatan Birubiru Kabupaten Deli Serdang

7 84 114

Program Pemberdayaan Perempuan Kursus Wanita Karo Gereja Batak Karo Protestan (Kwk-Gbkp) Pada Perempuan Pengungsi Sinabung Kecamatan Payung Kabupaten Karo

2 51 132

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PADA “KOMUNITAS SOSIAL NELAYAN BINASI” DI DESA BINASI KABUPATEN TAPANULI TENGAH.

0 2 34

Strategi Pemberdayaan Komunitas Perempuan Miskin Berbasis Agribisnis

0 0 18

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Pengembangan Masyarakat - Pemberdayaan Sosial Ekonomi Masyarakat Berbasis Komunitas Perempuan” (Studi Deskriptif Pada Komunitas Serikat Perempuan Independen (SPI) di Desa Marindal II Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang).

0 0 14

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Pemberdayaan Sosial Ekonomi Masyarakat Berbasis Komunitas Perempuan” (Studi Deskriptif Pada Komunitas Serikat Perempuan Independen (SPI) di Desa Marindal II Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang).

0 1 10