Peran Sosial Ekonomi Perempuan

Tetapi sikap mereka terhadap orang lain atau luar kelompoknya selalu menunjukan kebencian, perasaan menghina, dan permusuhan. Pada awalnya komunitas Serikat Perempuan Independen Desa Marindal II merupakan kelompok ibu-ibu PKK yang mendapatkan pelatihan dari Komunitas Serikat Perempuan Independen yang berada di Kabupaten Deli Serdang. Kemudian komunitas tersebut melakukan berbagai kegiatan pemberdayaan yang pada awalnya bersifat domestikasi dengan memulainya dari kelompok ibu-ibu PKK yang ada di Desa Marindal II sebagai sasaran utama. Pada akhirnya melalui kegiatan-kegiatan tersebut komunitas perempuan mulai melakukan penyadaran kepada anggota kelompoknya bahwa kaum perempuan merupakan bagian dari kehidupan masyarakat yang mampu berperan sebagai agen sosial yang mampu melakukan perubahan. Dan nantinya komunitas ini diharapkan dapat menciptakan kaum perempuan yang aktif dalam mengambil keputusan dalam berbagai bidang kehidupan, serta menciptakan kesetaraan gender dalam kehidupan masyarakat.

2.3. Peran Sosial Ekonomi Perempuan

Pada hakikatnya, baik laki-laki maupun perempuan dilahirkan ke dunia ini dalam kondisi yang sama Listiani, dkk, 2002:iv. Namun, dikarenakan adanya konstruksi sosial yang dibentuk oleh masyarakat mengakibatkan munculnya perbedaan peran antara laki-laki dan perempuan dalam kehidupan bermasyarakat. Dimana laki-laki dikonstruksikan secara sosial sebagai individu yang maskulin dan memiliki peran sebagai kepala keluarga yang memiliki kewajiban untuk menafkahi keluarga dan bekerja di luar rumah. Sedangkan perempuan Universitas Sumatera Utara dikonstruksikan secara sosial sebagai individu yang feminim dan memiliki peran serta aktifitasnya di dalam mengurus berbagai pekerjaan rumah tangga. Sedangkan konsep lain juga menyatakan bahwa gender merupakan suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksikan secara sosial maupun kultural. Misalnya, perempuan itu dikenal lemah lembut, cantik, emosional, dan keibuan. Sementara laki-laki dianggap kuat, rasional, jantan, perkasa. Dan masing-masing ciri dari sifat-sifat tersebut dapat dipertukarkan Fakih, 2002:8. Namun bukan hanya konsep gender saja yang di konstruksikan secara sosio-kultural akan tetapi peran yang harus dijalankan dari masing-masing gender pun berbeda. Dalam perspektif pembagian kerja gender tradisional gender base division of labour menempatkan pembagian kerja perempuan di rumah sektor domestik dan laki-laki bekerja di luar rumah sektor publik. Di mana kegiatan memasak, mencuci, dan mengasuh anak merupakan tugas perempuan sektor domestik yang dilakukan di dalam rumah. Sedangkan bekerja di luar rumah sektor publik merupakan tugas yang harus dilakukan laki- laki untuk menghasilkan materi dalam hal ini uang, yang diartikan sebagai nilai tukar pada masyarakat kapitalis. http:jurnal.filsafat.ugm.ac.idindex.phpjfarticleviewFile2925, Diakses 5 Februari 2012 pukul 20.05 wib. Dalam perkembangannya perempuan juga memiliki peran ganda multiple role, yaitu peran yang harus dimainkan oleh seorang perempuan dalam waktu bersamaan. Peran ini umumnya mengenai peran domestik sebagai ibu rumah tangga dan peran publik pasar tenaga kerja dalam membantu suami mencari nafkah bagi keluarganya. Universitas Sumatera Utara Menurut Yuarsi dalam Tukiran, dkk,2007:232-236, ketika perempuan memutuskan untuk bekerja, setidaknya terdapat tiga alasan yaitu sebagai bentuk aktualisasi diri, sebagai pengisi waktu dan upaya keluar dari rutinitas mengurus rumah tangga, dan sebagai upaya mencari nafkah. Pada kenyataannya, seorang perempuan memutuskan untuk bekerja karena dua atau tiga alasan sekaligus. Dua alasan pertama dapat dilakukan ketika perempuan ketika perempuan telah mampu mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, baik atas usahanya sendiri ataupun atas dukungan orang lain, sedangkan perempuan bekerja dengan alasan ketiga relatif tidak mempunyai pilihan lain. Jika mereka tidak bekerja, akan semakin sulit untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Kesulitan hidup yang dialami sering kali memaksa perempuan mencari alternatif pekerjaan lain agar dapat mencukupi kebutuhan rumah tangga. Tanpa disadari, dalam kondisi yang sulit sebagian perempuan terpaksa menjadi pencari nafkah utama bagi keluarga. Selain harus mencari berbagai pekerjaan, mereka juga harus melakukan berbagai strategi agar penghasilan yang diperoeh dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari. Meskipun dalam kondisi sulit, peran dan sumbangan perempuan untuk rumah tangga cukup nyata. Akan tetapi, hal ini tidak secara otomatis meningkatkan posisi tawar perempuan. Laporan tahun 2008 mengenai tren perkembangan kesempatan kerja bagi wanita di dunia dari International Labour Office ILO menunjukkan bahwa sebagian besar dari wilayah-wilayah di dunia membuat kemajuan besar dalam peningkatan jumlah wanita yang memiliki pekerjaan yang baik, tetapi kesamaan gender sepenuhnya dalam akses ke pasar tenaga kerja dan kondisi-kondisi dari kesempatan kerjaberusaha belum sepenuhnya tercapai. Menurut laporan tersebut, Universitas Sumatera Utara pemberdayaan ekonomi bagi kaum wanita sangat berhubungan dengan kemampuan atau ketidakmampuan mereka untuk berpartisipasi di dalam pasar- pasar tenaga kerja dan dengan kondisi-kondisi dari kesempatan kerjaberusaha yang dihadapi setelah berhasil mendapatkan pekerjaan, seperti lamanya atau tuntutan jam kerja, persaingan yang ketat antar pegawai di dalam pekerjaan, tempat atau jenis pekerjaan yang tidak terlalu aman atau nyaman bagi wanita, dan lain-lain Tambunan, 2009:126.

2.4. Pemberdayaan Masyarakat Dalam Aspek Sosial Ekonomi

Dokumen yang terkait

Sosial Ekonomi Keluarga dan Hubungannya dengan Kenakalan Remaja di Desa Lantasan Baru Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang

7 125 115

Strategi Mewujudkan Kemandirian Pesantren Berbasis Pemberdayaan Santri (Studi Kasus Pesantren Hidayatullah Desa Bandar Labuhan, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang)

2 76 134

Pemberdayaan Perempuan Dalam Pembangunan Masyarakat Pesisir Pantai (Studi Pada Desa Kuala Lama Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai)

9 121 115

Perubahan Desa Menjadi Kota (Studi Deskriptif di Desa Tembung, Kecamatan Percut SeiTuan, Kabupaten Deli Serdang)

22 218 93

Pengaruh Sosial Ekonomi Rumah Tangga Terhadap Kenakalan Remaja Di Desa Sidodadi Kecamatan Birubiru Kabupaten Deli Serdang

7 84 114

Program Pemberdayaan Perempuan Kursus Wanita Karo Gereja Batak Karo Protestan (Kwk-Gbkp) Pada Perempuan Pengungsi Sinabung Kecamatan Payung Kabupaten Karo

2 51 132

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PADA “KOMUNITAS SOSIAL NELAYAN BINASI” DI DESA BINASI KABUPATEN TAPANULI TENGAH.

0 2 34

Strategi Pemberdayaan Komunitas Perempuan Miskin Berbasis Agribisnis

0 0 18

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Pengembangan Masyarakat - Pemberdayaan Sosial Ekonomi Masyarakat Berbasis Komunitas Perempuan” (Studi Deskriptif Pada Komunitas Serikat Perempuan Independen (SPI) di Desa Marindal II Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang).

0 0 14

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Pemberdayaan Sosial Ekonomi Masyarakat Berbasis Komunitas Perempuan” (Studi Deskriptif Pada Komunitas Serikat Perempuan Independen (SPI) di Desa Marindal II Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang).

0 1 10