memastikan sukses yang selanjutnya. Sehingga nantinya peningkatan pengetahuan dan kemampuan ini dapat dijadikan sebagai modal sosial yang dapat
meningkatkan posisi tawar para anggotanya.
4.4.2.3. Memfasilitasi Usaha Mikro Bagi Perempuan Melalui Koperasi Credit Union
Koperasi CU Credit Union merupakan salah satu solusi dalam menjawab masalah kemiskinan dewasa ini. Hal ini dikarenakan adanya aktifitas
pemberdayaan yang dilakukan oleh komunitas perempuan desa melalui koperasi credit union ini. Manfaat yang didapatkan dengan adanya program ini adalah
penyediaan dana bagi para anggotanya dalam berwirausaha. Menurut Ife dan Frank 2008: 432 Credit unions adalah sekelompok orang yang sepakat untuk
menanamkan uang mereka secara bersama-sama dan memberikan pinjaman kepada para anggotannya. Credit unions beroperasi seperti bank skala kecil. Akan
tetapi, beberapa credit unions telah berkembang sangat besar sehingga mereka kehilangan karakteristik organisasi yang kecil, yakni kontrol dan operasi
masyarakat atau keanggotaan yang efektif, khususnya memperjuangkan kepentingan para anggota.
Koperasi merupakan suatu alat yang ampuh bagi pembangunan, oleh karena koperasi merupakan suatu wadah, dimana kepentingan pribadi dan
kepentingan kelompok tergabung sedemikian rupa. Sehingga melalui kegiatan kelompok, kepentingan pribadi para anggotanya menjadi kekuatan pendorong
yang memberikan manfaat bagi seluruh anggota kelompok tersebut. kelompok tersebut bisa terjadi jika kelompok itu secara relatif homogen dan setiap
anggotanya mampu memberikan kontribusi yang nyata Partomo, 2009:13.
Universitas Sumatera Utara
Program koperasi credit union merupakan salah satu program yang dibentuk oleh komunitas SPI yang bertujuan untuk memfasilitasi para anggotanya
dalam menabung dan memperoleh modal usaha. Program ini juga memiliki fungsi sebagai lembaga keuangan yang bergerak dalam bidang simpan pinjam. Program
ini menganut asas swadaya dan kekeluargaan. Artinya dana yang akan dikumpulkan bersumber dari anggota, dikelola oleh anggota, dan untuk
kepentingan anggota. Setiap anggota diharuskan membayar uang administrasi sebesar Rp.60.000 untuk pendaftaran sebagai anggota koperasi. Kemudian setiap
anggota diharuskan membayar Rp.8.000, yang harus dibayarkan setiap bulannya dengan perincian Rp.5.000 sebagai simpanan pokok dan Rp.3.000 sebagai
simpanan wajib. Dalam hal ini komunitas SPI menjalin kerjasama dengan dinas perkoperasian. Hasil wawancara dengan Ibu Lismawati :
“Koperasi CU ini program dari SPI Deli Serdang sebenarnya yang bekerjasama dengan dinas koperasi dan program ini telah berjalan
dibeberapa desa di wilayah kabupaten deli serdang yang memiliki komunitas SPI. Koperasi CU ini tujuannya memudahkan anggota dalam
memperoleh bantuan modal usaha selain juga memiliki fungsi untuk menabung” Hasil wawancara tanggal 20 Juni 2012.
Hal ini didukung dengan pernyataan Ibu Hanisah sebagai berikut :
“Kalo CU ini memang dananya swadaya. Ya dari para anggota. Jadi gini, kami calon anggota koperasi nantinya bayar uang perdaftaran 60
ribu perorang supaya kami terdaftar di dinas koperasi. Setelah itu baru bisa kami jalankan program ini. Setelah itu baru anggota bayar simpanan
pokok dan simpanan wajibnya” Hasil wawancara tanggal 9 Juli 2012.
Hal ini diperkuat oleh pernyataan Ibu Sri Rahayu sebagai berikut : “Koperasi CU ini memang salah satu program yang sudah kami rancang
bagi SPI di setiap desa. Supaya mereka para anggota dapat berdaya secara ekonomi. Jadi dengan adanya koperasi ini mereka bisa dapat ilmu
tentang perkoperasian, bagaimana cara mengolah dan menjalankan koperasi dengan baik itu intinya” Hasil wawancara tanggal 7 Juli 2012.
Universitas Sumatera Utara
Program ini memiliki nilai yang sangat positif dan bermanfaat bagi kehidupan ekonomi masyarakat desa. Namun masih banyak komunitas SPI
diberbagai desa terutama di Marindal II yang belum berhasil menjalankan kegiatan tersebut. Hal ini dikarenakan pengetahuan masyarakat desa yang masih
awam tentang koperasi sehingga masalah biaya yang harus dikeluarkan setiap anggota untuk mendaftar sebagai anggota koperasi menjadi kendalanya. Hasil
wawancara dengan Ibu Hanisah sebagai berikut : “CU itu dari kabupaten programnya, kita kasih lapan ribu, lima ribu ke
CU tiga ribu jadi tabungan kita. Jadi banyak yang gak mau. Mau pinjem duit untuk modal pun ngantri giliran dulu” Hasil wawancara tanggal 9
Juli 2012.
Sama halnya dengan pernyataan Ibu Rabaniah sebagai berikut : “Kalo CU ini gak jalan memang karna masalah biaya. Daftar ke koperasi
aja uda 60 ribu. Belum simpanan pokok simpanan wajib. Ini yang jadi masalahnya” Hasil wawancara tanggal 6 Juli 2012
Hal ini didukung oleh pernyataan Ibu Rahmawati sebagai berikut : “Memang di Deli Serdang pun cuma sebagian desa aja yang uda jalankan
CU ini karna kesadaran anggota tentang pentingnya CU ini juga masih kurang. Belum lagi masalah pendapatan yang pas-pasan” Hasil
wawancara tanggal 27 Juni 2012
Oleh karena itu perlu adanya penyadaran kepada para anggota komunitas SPI mengenai manfaat koperasi credit union. Untuk itu melalui proses sosialisasi
diharapkan para anggota dapat mampu menjalankan program tersebut. Peran serta pemerintah desa maupun kabupaten sangat diharapkan sehingga masyarakat
termotivasi dalam menjalankan program credit union ini.
4.5. Keberhasilan Kegiatan Pemberdayaan Sosial Ekonomi
Keberhasilan pemberdayaan yang dilakukan oleh komunitas Serikat Perempuan Independen SPI tidak terlepas dari kebutuhan para anggotanya
Universitas Sumatera Utara