Beliau selalu menganggap bahwa kegagalan adalah awal dari

92 96. Tiba-tiba HPnya berbunyi, terlihat tanda panggilan masuk di sana dan ternyata Elan, mengetahuai hal itu Putri langsung menjauhkan barang mungil itu karena entah mengapa Putri merasa malas untuk berbicara sama Elan, Putri masih sangat marah dengan apa yang diucapkan Elan tadi pagi, dia tidak menyangka Elan tega menghianati persahabatan mereka, dia telah menodai tali persahabatan dengan cinta yang ada di hatinya, bagi Putri dalam persahabatan tidak boleh ada cinta, karena itu akan merusak arti sebuah persahabatan yang sesungguhnya, dan Putri sangat membenci hal itu 75.KS. 97. Kenapa sih Kalian gak nggak percaya banget sama aku?. “Sekali lagi kami minta maaf karena kami hanya menjalankan tugas”. “Tapi jika sampai terbukti tidak bersalah, kalian harus menerima akibatnya”. Tak berapa lama pintu diketuk dan seorang satpam muncul dari balik pintu bersama seorang cowok dibelakangnya 170.PMM.

98. Beliau selalu menganggap bahwa kegagalan adalah awal dari

keberhasilan, di tengah kesibukannyapun beliau masih menyisihkan waktunya untuk anak dan istrinya, beliau tidak pernah mengabaikan keluarga, beliau tidak pernah membuat kecewa keluarga, semua bangga pada beliau, Mama Risma maupun yang lainnya 297.PS. Pada contoh-contoh pengulangan diatas terdapat pengulangan utuh yaitu pada contoh 96 terdapat kata persahabatan yang diulang sebanyak tiga kali, dalam hal ini sahabat yang dimaksud adalah teman akrab atau teman dekat pada penokohan dalam cerita tersebut. Dan pada contoh 97 terdapat kata ulang seorang pada kalimat tersebut yang maksudnya adalah satu orang, sedangkan pada contoh 98 terdapat kata ulang beliau sebanyak tiga kali, kata beliau digunakan untuk memberikan kesantunan untuk orang yang dihormati. b. Sinonimi Padan Kata Dalam Sarwiji Suwandi 2008: 142 Penggunaan kohesi leksikal yang berupa sinonimi terjadi jika suatu wacana menggunakan kata atau frasa yang 93 memiliki kesamaan atau kemiripan makna untuk menghubungkan dua kalimat atau lebih guna mewujudkan kesatuan makna. 99. Putri hanya mengangguk, malam ini terdapat sedikit kekecewaan dalam hati Elan, dia merasa rencana yang telah dia persiapkan matang-matang telah gagal total, keresahan dan kegundahan selalu menyelimuti hati Elan malam ini 30.KS. 100. Dia begitu mempesona, matanya indah banget seperti mata elang, dan senyumnya begitu menawan dan mempesona. “Kania tersenyum ingat akan hal itu, tiba-tiba dia ingat kata-kata May bahawa benci dan cinta bedanya tipis. “Apa mungkin aku jatuh cinta?” gumam Kania, tapi lagi-lagi dia tersenyum sendiri”. “Siapa nama tu cowok?” pakiran Kania dipenuhi bayang-bayang wajah Roni, rasanya malam ini matanya sulit untuk terpejam 196.PMM. 101. Risma pergi meninggalkan Mama dan mencoba pergi ke dapur untuk mencari Mbok Inah, tapi tak di sangka dan tak diduga, Mbok Inah tergelatak dengan darah yang berlumuran di tubuhnya dan di samping Mbok Inah ada Mang Ma’un masih hidup sedang Mbok Inah sudah meninggal, Risma menjerit dan wajahnya memucat, sejak kecil Risma paling takut dengan darah, setelah mendengar jeritan Risma, Mama langsung lari menuju dapur, sekarang bukan hanya bukan hanya Mang Ma’un dan Mbok Inah yang tergelatak di lantai, tapi jug Risma tidak pingsan melainkan lemas, kini Mama menelpon kesana kemari untuk mencari pertolongan, akhirnya setelah beberapa lama ada pertolongan. Hampir 1 hari penuh mengurusi pemakaman Mbok Inah, dan kini tinggal Mbok Mi, Mang Ma’un, dan mang Ujang yang bekerja di Rumah Risma 329.PS. Pada tuturan 99 kepaduan wacana didukung oleh aspek leksikal yang berupa sinonimi antara kata keresahan dengan kata kegundahan. Kedua kata tersebut mempunyai makna sepadan. Dan pada contoh 100 kata menawan dan mempesona juga memiliki hubungan yang sepadan. Sedangkan pada contoh 101 Kata tak di sangka dan tak di duga pada kalimat tersebut juga memiliki hubungan yang setara atau sepadan. 94 c. Hiponimi Konsep hiponimi berkaitan dengan kata umum dan kata khusus. Dalam relasi makna, kata umum mengacu ke hipernim; sedangkan kata khusus mengacu ke hiponim. Pemakaian hiponimi dapat dilihat pada contoh di bawah ini. 102. Berita tentang keretakan persahabatan antara Putri dan Elan terdengar center dipenjuru sekolah, karena nama mereka sangat popular disekolah ini, Elan sang kapten basket dan Putri sang Primadona sekolah, jadi berita mereka cepat banget tersebar, dan nama Marcell lah yang sering disebut-sebut sebagai orang ketiga yang menghancurkan persahabatan antara Elan dan Putri 115.KS. 103. Seperti malam bertabur bintang begitulah suasana hati Kania malam ini, ditatapnya langit-langit kamar, bayangan Kania menerawang menembus pada kejadian siang tadi, ingatannya kembali pada saat-saat Roni menyelamatkannya dari hantaman bola basket 195.PMM. 104.”O.................e............tidak kok”. O jadi gara-gara ikhwan itu, kalau sepengetahuan saya dia itu adalah ikhwan yang sangat berprestasi, dia sudah banyak mengikuti perlombaan di berbagai Negara, dia sudah pernah mengikuti lomba olimpiade anak teladan ke Singapore untuk mewakili Kabupaten Jawa Timur, kalau ngga salah sich namanya Haris ”jelas Diana 272.PS. Pada contoh 102 , relasi makna hiponimi terlihat pada pemakaian frasa berita dan center. Berita merupakan hipernim; sedangkan center merupakan hiponim. Berbeda dengan contoh 103 frasa bintang merupakan hiponim, sedangkan hipernimnya adalah malam. Dan pada contoh 104 Negara merupakan hipernim , sedangkan Singapore merupakan hiponim. Dari contoh tersebut dapat diketahui bahwa sebuah kata atau frasa dapat digolongkan sebagai hipernim dan dapat pula sebagai hiponim. Penggolongan tersebut sangat bergantung pada relasi kata itu dengan kata lainnya. 95 d. Kolokasi Sanding Kata Kolokasi atau sanding kata adalah kohesi leksikal yang berfungsi untuk mendukung kepaduan suatu wacanaasosiasi yang tetap antara kata dengan kata lain yang berdampingan. Untuk keterangan lebih lanjut perhatikan contoh berikut. 105. Mobil Elan berhenti pada sebuah taman kota, Elan berdiri di bawah sinar rembulan bersama bintang-bintang yang terlihat begitu damai seolah bertolak belakang dengan perasaannya malam ini 12.KS. 106. Huh……..Elan hanya bisa menarik nafas dalam-dalam, ingin rasanya dia marah pada dirinya sendiri, karena kecerobohannya hingga jatuh cinta pada Putri yang akhirnya membuat persahabatan ini hancur, tapi semua ini sudah terlanjur dan tak ada gunannya disesali, yang harus dia lakukan adalah meminta maaf pada Putri 113.KS. 107. Sekarang aku tahu alasan kamu Put, kenapa selama ini kamu menutup hatimu untuk cowok lain, aku tahu kalau ternyata semua ini karena Marcell, selama ini kamu masih mencintai Marcell, dan selalu setia padanya, dan kini semuanya telah berakhir, penantianmu tak sia-sia Put karena kini telah terbukti bahwa Marcell telah kembali untukmu “ungkap Elan pada malam” 114.KS. Pada wacana di atas, tampak pemakaian kata perasaannya, dia marah pada dirinya sendiri, dan ungkap Elan pada malam yang saling berkolokasi untuk mendukung kepaduan wacana tersebut. e. Antonimi 108. Di kelas Elan hanya bisa memandang Putri, biasanya kalau di kelas mereka selalu membuat gaduh dengan canda dan gurau mereka, tapi hari ini mereka hanya diam, Elan sadar bahwa Putri sangat marah sama dia, tapi dia juga merasa penasaran banget sama cowok yang tadi bersama Putri di kantin yang tak lain adalah Marcell, karena rasa penasarannya yang begitu tinggi dia beranikan nyamperin Putri 55.KS. 96 109.“Kamu tu kenapa sih? Seperti petugas sensus aja, ingin tahu urusan orang lain “suara Putri meninggi, semua siswa menoleh kearah mereka berdua, semua terheran-heran melihat Purti membentak Elan karena selama ini Putri terkenal sebagai cewek yang lembut dan gak suka, kekerasan, apa lagi mereka berdua dikenal sebagai sahabat yang tak pernah bertengkar, makanya semua siswa merasa heran melihat Putri membentak Elan, dan hal itu membawa Elan kembali ke tempat duduknya 58.KS. Pada wacana di atas terjadi antara satuan lingual gaduh,dengan diam. Kata-kata tersebut adanya realitas sangat gaduh, gaduh sekali, agak gaduh, sangat diam, diam sekali, agak diam. Pada wacana diatas terdapat antara satuan lingual membentak, dengan lembut . Kata-kata tersebut adanya hubungan pertentangan antar keduanya, yaitu adanya realitas memebentak sekali, agak membentak, lembut sekali, , agak lembut.

3. Linieritas Wacana