“ Itulah dulu, apa sekarang kamu mau debat lagi sama dia?.. “ Ye Beliau selalu menganggap bahwa kegagalan adalah awal dari Mama maupun Risma berkaca-kaca suasana haru terlukis di ruang

67 21. “Copet………….Copet……… Tangkap dia “seorang satpam berteriak-teriak memanggil temannya yang lain dan mengejar seorang cewek di depannya, cewek itu terlihat begitu bingung, “lepas aku bukan copet” cewek itu berontak 167.PMM“. 22. “ Itulah dulu, apa sekarang kamu mau debat lagi sama dia?.. “ Ye ………ya ngga’lah,dia dan aku kan beda muhrim”, makanya……ngga usah terlalu dipikirin, entar ibadahnya lupa lagi” 239.PS. Kata dia pada tuturan nomor 20 mengacu pada Marcell, dan dia pada contoh nomor 21 mengacu pada Kania, sedangkan dia pada contoh nomor 22 mengacu pada Haris merupakan kohesi gramatikal pengacuan endofora yang anaforis melalui pronomina persona III tunggal bentuk bebas.

23. Beliau selalu menganggap bahwa kegagalan adalah awal dari

keberhasilan, di tengah kesibukannyapun beliau masih menyisihkan waktunya untuk anak dan istrinya, beliau beliau tidak pernah mengabaikan keluarga, beliau tidak pernah membuat kecewa keluarga, semua bangga pada beliau Mama, Risma maupun yang lainnya 297.PS. Kata beliau pada contoh di atas yang mengacu kepada Almarhum Papa Risma , satuan lingual ini merupakan kohesi gramatikal pangacuan endofora yang anaforis melalui pronomia persona III tunggal bentuk bebas. 24. Elan duduk di antara teman–teman dan teamnya, terlihat seorang cewek dari seberang berjalan mendekatinya 3.KS. 25. “Copet………….Copet……… Tangkap dia “seorang satpam berteriak-teriak memanggil temannya yang lain dan mengejar seorang cewek di depannya, cewek itu terlihat begitu bingung, “lepas aku bukan copet” cewek itu berontak 167.PMM.

26. Mama maupun Risma berkaca-kaca suasana haru terlukis di ruang

keluarga sebuah rumah yang terbilang begitu besar, rumah itu telah dibangun dari hasil jerih payah Papa dan Mama sebelum Papa meninggal, dan dari hasil pekerjaan yang halal tentunya, 68 dulu sewaktu Papa mesih hidup beliau adalah seorang yang pemberani selalu optimis dalam mengerjakan suatu hal, beliau tidak pernah lengah dan tidak mudah putusasa 296.PS. Bentuk -di dan-nya pada cotoh nomor 24 di mengacu pada mewakili dari beberapa orang, dan -nya mengacu pada Elan, dan contoh nomor 25 mengacu pada jarak yang dekat antar pelaku, dan nya mengacu pada Satpam. Sedangkan bentuk- di pada kalimat nomor 26 mengacu pada tempatmengacu pada suasanakeadaan yang dilukiskan pada cerita tersebut. 27. Mereka masuk kedalam café itu, dan mengambil tempat duduk diantara tempat duduk yang kosong, dan segera memesan makanan, sampai pesanan diantarpun belum ada seucap katapun yang terlontar dari mereka, dan tiba-tiba tangan Marcell menggenggam jari-jari Putri 64.KS. 28. Kan ke kantin yuk “ajak May dan Dila sahabatnya. “Ok. Mereka bertiga menuju kantin, dan segera memesan makanan, tak berapa lama pesanan datang. Ketika mereka sedang asik ngobrol dan bercanda tiba-tiba satu gelas tumpah di baju Kania 175.PMM. Pronomina persona mereka pada tuturan 27 mengacu pada Putri dan Elan, sedangkan pada tuturan 28 mengacu pada Kania, May, dan Dila, yang antesedennya berada di sebelah kiri, atau telah di sebut terdahulu. Satuan lingual mereka adalah pronomina persona III bentuk jamak bebas jenis kohesi gramatikal pengacuan endofora yang anaforis karena acuannya telah disebutkan dahulu. 2. Pengacuan Demonstratif Pengacuan demonstratif kata ganti penunjuk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pronominal demonstratif waktu temporal dan pronominal demonstratif tempat lokasional. Dapat disimak pada kalimat berikut ini. 69

29. Detik-detik terakhir pertandingan membawa penonton dalam