9
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Kajian Teori 1. Pengertian Teks, Konteks, dan Wacana
Cook 1994:23 berpendapat bahwa hal yang sentral dalam pengertian wacana adalah teks dan konteks. Istilah, konteks dan teks, diletakkan bersama
seperti ini, mengingatkan bahwa dua hal ini merupakan aspek dari proses yang sama. Ada teks dan teks lain yang menyertainya: teks yang menyertai teks itu,
adalah konteks. Namun, pengertian mengenai hal yang menyertai teks itu meliputi tidak hanya yang dilisankan dan ditulis, melainkan termasuk pula kejadian-
kejadian yang nirkata non-verbal lainnya-keseluruhan lingkungan teks itu.
a. Teks
Ada beberapa definisi teks yang dikemukakan oleh ahli-ahli bahasa, antara lain oleh Halliday dan Hasan dalam Mulyana, 2005:131 yang menyatakan
bahwa teks adalah bahasa yang berfungsi, yaitu bahasa yang sedang melaksanakan tugasnya dalam konteks situasi tertentu pula. Ricoeur dalam Alex
Sobur, 2004:53 menyatakan bahwa teks adalah wacana berarti lisan yang difiksasikan ke dalam bentuk tulisan sehingga nampak adanya hubungan antara
tulisan dengan teks. 8
10
Haliday dan Hassan 1976: 1 berpendapat bahwa : A text is a unit of language in use. It is not a grammatical unit,
like a clause or sentence; and it is not defined by its size. A text is sometimes envisaged to be some kind of super-sentence, a
grammatical unit that is larger than a sentence but it is related to a sentence in the same way that a sentence is related to a
clause, a clause to a group and so on.
Sebuah teks adalah terdiri dari unit-unit bahasa dalam penggunaannya. Unit-unit bahasa tersebut adalah merupakan unit gramatikal seperti klausa atau
kalimat namun tidak pula didefenisikan berdasarkan ukuran panjang kalimatnya. Teks terkadang pula digambarkan sebagai sejenis kalimat yang super yaitu sebuah
unit gramatikal yang lebih panjang daripada sebuah kalimat yang saling berhubungan satu sama lain. Jadi sebuah teks terdiri dari beberapa kalimat
sehingga hal itulah yang membedakannya dengan pengertian kalimat tunggal. Selain itu sebuah teks dianggap sebagai unit semantik yaitu unit bahasa yang
berhubungan dengan bentuk maknanya. Dengan demikian teks itu dalam realisasinya berhubungan dengan klausa yaitu satuan bahasa yang terdiri atas
subyek dan predikat dan apabila diberi intonasi final akan menjadi sebuah kalimat.
Menurut Cook dalam Eriyanto, 2001:9, teks adalah semua bentuk bahasa, bukan hanya kata-kata yang tercetak di lembar kertas, tetepi juga semua
jenis ekspresi komunikasi, ucapan , musik, gambar, efek suara, citra, dan sebagainya. Riyadi Santoso 2003:15 menyatakan bahwa bahasa selalu muncul
dalam bentuk teks dan selalu merealisasikan suatu perilaku verbal baik itu yang bersifat sentral atau dominan maupun yang bersifat periferal atau yang
11
melengkapi dalam proses sosial non kebahasaan. Lebih lanjut Riyadi Santoso menyatakan bahwa bahasa selalu muncul dalam bentuk teks dan selalu dikelilingi
oleh lingkungannya, baik fisik maupun non fisik yang secara langsung mendukung keberadaan suatu teks; atau dengan kata lain teks selalu dalam
konteksnya dan membawakan suatu fungsi sosial tertentu. Crystal dalam Nunan 1993:6 menuliskan bahwa teks adalah wacana
dalam bentuk lisan, tulisan, atau tanda yang diidentifikasi untuk tujuan analisis. Bentuk teks dapat berupa percakapan, poster,. Dengan demikian, pengertian teks
adalah bahasa yang sedang melaksanakan tugas untuk mengekspresikan fungsi atau makna sosial dalam suatu konteks situasi dan konteks kultural.
b. Konteks