6. Pemilihan Media Diorama
Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanan yang dilakukan dengan baik. Pemilihan media yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran itu juga memerlukan perencanaan yang baik. Arsyad 2011: 75 mengemukakan kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa media
merupakan bagian dari sistem instruksional secara keseluruhan. Beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam pemilihan media, antara lain : 1 sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai, 2 tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi, 3 praktis, luwes, dan
bertahan, 4 guru terampil menggunakannya, 5 pengelompokan sasaran, 6 mutu teknis.
Pemilihan media pembelajaran yang tepat dapat berfungsi sebagai alat bantu dalam proses belajar. Media diorama yang dipilih bersifat praktis, luwes,
dan bertahan mengajar yang dapat membangkitkan motivasi dalam belajar siswa. Media diorama juga merupakan salah satu media yang dapat bertahan
dalam jangka waktu yang cukup lama.
7. Diorama sebagai Media Pembelajaran
Penggunaan media diorama menurut Sanaky 2011:118 dalam pembelajaran dimulai dengan langkah pertama yaitu menentukan tema yang
akan disampaikan kepada siswa. Penentuan tema tersebut sejalan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat guru sebelumnya. Setelah tema
telah ditentukan, langkah kedua adalah membuat perencanaan pembuatan
diorama terlebih dahulu. Hal ini dimulai dari pemilihan dan pembelian bahan, warna, serta menentukan jenis diorama yang akan digunakan. Perencanaan
pembuatan bertujuan agar dapat mengetahui kesulitan-kesulitan dalam proses pembuatan diorama. Selain itu, perencanaan bertujuan agar waktu yang
digunakan akan efektif dan efisien. Setelah proses perencanaan selesai, langkah ketiga adalah proses
pembuatan. Pembuatan diorama sangat memerlukan ketelatenan dan kreatifitas tinggi, sehingga hendaknya mempunyai kedua hal tersebut. Jika tidak
memungkinkan, bisa dialihkan kepada seseorang yang ahli dalam pembuatan diorama agar tema yang dibuat sesuai dengan apa yang diharapkan. Ketika
diorama tersebut selesai dibuat, maka hendaknya dilakukan simulasi terlebih dahulu sebelum disampaikan kepada siswa. Hal ini dilakukan agar beberapa
kekurangan yang ada dapat diantisipasi pada waktu simulasi agar dalam proses pembelajaran tidak ada kendala yang terlalu besar.
Media diorama biasa digunakan pada mata pelajaran ilmu bumi IPA, ilmu hayat, dan sejarah. Namun dalam penelitian ini, diorama digunakan pada
pembelajaran menulis teks diskusi untuk memudahkan siswa dalam menuangkan ide dan gagasannya dalam sebuah tulisan. Diorama dapat
memberikan rangsangan pada siswa untuk kreatif dalam menulis karena memuat suatu gambaran keadaan yang dapat diamati secara langsung.
Keunggulan dari diorama di dalam pembelajaran menulis teks diskusi ini karena memuat tema tentang suatu kejadian yang disesuaikan dengan materi
pembelajaran. Siswa dapat memperhatikan, menganalisis, dan mendiskusikan tema, lalu membuat tulisan sesuai dengan tema yang ada dalam diorama.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan diorama dapat dijadikan sebagai media pembelajaran yang dapat digunakan sebagai alat bantu
dalam proses pembelajaran. Diorama dapat membangkitkan motivasi dalam pembelajaran menulis teks diskusi siswa agar dapat menuangkan ide-ide dan
gagasannya dalam sebuah tulisan.
E. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah, pertama penelitian Laki Ginanjar dalam skripsinya tahun 2012 yang berjudul “Penerapan Media
Diorama Papercraft dalam Pelaksanaan Menulis Karangan Deskripsi terhadap Siswa Kelas XI SMK Negeri 13 Bandung”, yang menyimpulkan bahwa media
diorama menampilkan aspek latar mampu meningkatkan kualitas pembelajaran dan menulis karangan deskripsi siswa. Kedua, penelitian Yuli Yuanita Anwar
dalam skripsinya tahun 2011 yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Diorama Terhadap Kemampuan Menulis Karangan Narasi Sugestif pada Siswa
Kelas X SMA Negeri 1 Bandung”, yang menyimpulkan bahwa media diorama mampu meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi.
Penelitian Laki Ginanjar dan penelitian Yuli Yuanita Anwar dengan penelitian ini memiliki relevansi, karena kedua penelitian tersebut sama-sama
membahas tentang penggunaan media diorama untuk meningkatkan keterampilan menulis. Peneliti menyatakan bahwa perilaku terhadap